*2*

14.7K 891 7
                                    


Sekarang sudah waktunya untuk seluruh siswa pulang, karena memang setelah pengumuman di perbolehkan untuk pulang.

Alenka sedang menunggu bis di halte sambil memainkan hpnya dengan earphone di telinganya.

Tak lama ada sebuah mobil berhenti di depannya, Alenka berdiri karena mengira itu bis, tapi saat mendongak ternyata bukan bis yang sedang di nanti, akhirnya Alenka kembali duduk.

seorang pria keluar, lalu berputar menuju ke pintu belakang dan membuka pintu mobil, ada seorang lelaki yang mungkin sudah berkepala tiga yang keluar dari pintu yang di buka. Alenka hanya acuh dan tetap fokus pada hpnya.

"Kamu Alenka Aresta?" Alenka yang merasa namanya di panggil mendongak, walau dia menggunakan earphone tapi volumenya lirih jadi masih bisa mendengar.

Alenka mengernyit saat orang yang barusan keluar berada di depannya.

"Ya" Alenka menjawab sambil melepas earphone di telinganya, mendapatkan jawaban orang itu meng kode anak buahnya.

"Ikut dengan saya" Alenka mengerutkan keningnya "maksudnya?" pria itu nampak terkekeh melihat reaksi Alenka.

"Saya ada perjanjian dengan orang tua kamu, saat kamu berusia 16 tahun maka mereka akan menyerahkan kamu pada saya karena ayah kamu telah melakukan korupsi pada perusahaan saya dulu" Alenka kembali mengernyit "terus kenapa harus saya" orang itu tersenyum miring "karena sebagai ganti rugi" orang itu kembali meng kode, lalu dia orang yang entah sejak kapan di belakang pria itu menarik Alenka.

"Heh anj" Alenka meronta namun tidak bisa "kita langsung kembali ke mansion" perintah orang itu, Alenka di masukan ke mobil satunya.

...

Alenka di bawa ke sebuah mansion yang terdapat di tengah hutan, Alenka panik saat tau dia di bawa ke tengah hutan.

Orang itu keluar, dan di ikuti orang yang menarik Alenka "YAK LEPAS ANJ" Alenka berusaha melepaskan diri dari dua orang itu.

Orang tadi yang melihat itu mendekati Alenka lalu tanpa ba-bi-bu menggendong Alenka seakan Alenka itu karung beras.

Alenka yang di gendong dengan cara itu sedikit pusing karena kepalanya menghadap ke bawa "BAJINGAN TURUNIN GW ANJ" Alenka memukul punggung orang itu, namun orang itu tidak bereaksi sama sekali.

Orang itu membawa Alenka memasuki mansion, Alenka masih memberontak.

'Plak'

"Akh" orang itu menampar pantat Alenka "YAK" "diam" seketika Alenka diam mendengar suara orang itu yang sangat dingin.

Alenka di bawa ke lantai dua mansion itu, di mana dia di bawa ke kamar yang bernuansa gold and white yang membuat kesan mewah pada kamar itu.

Orang itu sedikit membanting Alenka pada kasur, Alenka sedikit terkejut, tapi dengan cepat dia lari ke arah pintu yang masih terbuka.

'bruk'

Tanpa sepengetahuan Alenka ada bodyguard di depan pintu yang langsung menutup pintu sebelum Alenka lewat. Hal itu membuat Alenka menubruk pintu "shh sialan" orang itu mendekati Alenka lalu menggendong ala koala.

Lalu mendudukkan Alenka di kasur "diam" orang itu yang melihat Alenka ingin kabur dengan cepat mencegat dan memperingati.

"Dengar Alenka Aresta, orang tua kamu memiliki perjanjian dengan saya untuk menyerahkan dirimu di saat kamu berusia 16 tahun" Alenka mengernyit "nggak mungkin" Alenka tidak ingin percaya.

"Ini memang sulit buat di percaya, tapi salahkan orang tua kamu yang membuat saya kehilangan anak bungsuh saya yang bahkan belum terlahir di Dunia, dan sebagai gantinya mereka berjanji dengan saya untuk menyerahkan anak mereka saat sudah berusia 16 tahun".

Lalu orang itu mengambil sebuah hp dan berkas "berkas ini  terdapat tandatangan orang tua kamu, di berkas ini ada pernyataan bahwa orang tua kamu akan menyerahkan anak mereka saat 16 tahun, lalu di hp ini ada video orang tua kamu yang berjanji akan menyerahkan anak mereka".

Alenka terdiam, dirinya melihat video itu, di sana terlihat orang tua mereka yang masih mudah, dengan kondisi sang ibu yang memiliki perut besar, dia yakin video ini di ambil saat dirinya masih di perut.

"Bagaimana sudah percaya" Alenka hanya mengangguk, dirinya masih tidak percaya dengan apa yang di lakukan oleh orang tuanya.

"Sekarang kamu panggil saya Daddy, saya Tristan Waverly, mulai sekarang kamu menggunakan marga Waverly" ujar orang itu menjelaskan, Alenka sedikit syok mendengar marga Waverly.

"Memang ayah sama ibu buat apa sampai da-daddy kehilangan anak" tanya Alenka dengan sedikit malu, sementara Tristan merasa bahagia mendengar Alenka memanggil dirinya Daddy.

"Dulu saat istri Daddy hamil, Ayah dan ibu kamu menabrak Istri Daddy dengan sengaja, dengan dalih karena istri Daddy tidak sengaja menabrak ibu kamu saat berjalan, dan dengan sengaja orang tua kamu menabrak Istri Daddy saat sedang menyebrang..

Karena itu istri Daddy harus meninggal dengan anak Daddy yang bahkan belum Daddy lihat, awalnya Daddy ingin membunuh kedua orang tua kamu" Alenka kaget mendengar 'ingin membunuh' dari Tristan.

"Tapi Daddy urungkan karena saat itu ibu kamu sedang mengandung kamu, dan saya berfikir untuk menggantikan calon anak saya dengan anak ibu kamu, yaitu kamu, dan mereka menyetujui itu, mereka berjanji, dengan menandatangani berkas ini"

Alenka terdiam, dirinya tidak menyangka orang tuanya bisa berbuat begitu.

"Jadilah anak yang baik, Alenka" Tristan mengusap kepala Alenka lalu pergi.

.
.
.
~•TBC•~

ALENKA IS NOT AN ALBINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang