*27*

4.6K 271 2
                                    


Besoknya setelah kedatangan nenek Suk, Alenka di nyatakan sembuh, sepertinya jamu yang dibuat nenek Suk memang manjur.

Dan hari ini Alenka akan pulang, tentu Alenka sangat senang mendengar itu.

Bahkan dari tadi dirinya sudah bicara untuk cepat pada Dylan yang sedang membereskan barang-barang.

"Sabar baby, lagian mobil yang mau jemput kita belum datang" ujar Dylan "ih makannya cepat, jadi kalo mobilnya udah datang kita tinggal langsung naik nggak usah nunggu beberes" ujar Alenka.

"Udah baby sini duduk, tunggu papi selesai" ujar Ambrose menepuk pahanya tanda untuk Alenka duduk di pangkuannya.

Ambrose memberikan iPad pada Alenka, Alenka yang di beri iPad langsung berbinar, dia mengambil iPad itu lalu membuka bstation untuk lanjut maraton one piece yang sempat tertunda karena hpnya yang di sita.

"Udah ayo" Dylan telah selesai melakukan berkemas "ayo" Ambrose membalik Alenka untuk menghadapnya lalu menggendong koala Alenka.

Sementara Alenka masih fokus pada one piece yang ada di iPad.

Mereka keluar dari ruangan Alenka lalu menuju ke mobil yang telah datang.

Selama perjalanan hanya ada kesunyian karena Alenka yang terlalu fokus pada iPad, sementara yang Dylan, dan Ambrose fokus pada  hp yang sepertinya sedang melakukan bisnis.

...

Kini Alenka dan kedua ayahnya telah sampai di mansion, Alenka masih berada di gendongan Ambrose, mereka lalu masuk membiarkan bodyguard mengambil barang di bagasi.

Sesampainya di ruang keluarga sudah nampak anak mereka yang sedang merebutkan siapa yang menggendong Alenka duluan.

Sementara yang di perebutkan masih anteng di gendongan Ambrose dengan mata yang fokus menonton, Bahkan dia tidak sadar jika dirinya sudah sampai di mansion.

Ambrose membalik Alenka menghadap depan, tapi ya, dia masih terlalu fokus pada animenya.

Bahkan dia tidak sadar sekarang sudah berada di pangkuan Tristan.

"Ambrose, sepertinya Lo salah ngasih iPad ke dia" ujar Tristan yang melihat apa yang di tonton Alenka "ya mau gimana orang tadi nggak mau diem ya mau gimana lagi" jawab Ambrose santai.

Kaili mengambil iPad itu dari Alenka "yak, kak kak balikin" Alenka berusaha untuk menggapai Kaili tapi tubuhnya di tahan oleh Tristan.

"Nanti lagi, matanya nanti sakit" tegur Tristan, mendengar itu Alenka langsung diam, dia paling takut dengan suara dingin dari Tristan.

Kaili langsung menyimpan iPad itu.

"Tidur lah" Tristan mengarahkan kepala Alenka untuk bersandar di dada bidang miliknya

Tristan mengusap-usap kepala Alenka, mendapat perlakuan seperti itu membuat Alenka mengantuk, secara perlahan dia menutup matanya dengan kepala masih di dada Tristan.

Tak lama terdengar suara dengkuran halus, Tristan yang mengetahui jika putranya tertidur langsung pergi ke kamar Alenka untuk membaringkan tubuh putranya di kasur.

...

Setelah membaringkan Alenka, Tristan kembali ke ruang keluarga.

"Untuk beberapa hari ke depan jangan ada yang pergi melakukan dinas ke luar kota maupun ke luar negeri" ujar Tristan mengalihkan atensi seluruh orang di ruang keluarga.

"Kenapa" tanya Ambrose, tanpa menjawab Tristan meng kode para bawahannya yang ada di belakang.

Mengerti maksud dari tuannya mereka pergi entah keman.

...

Tak lama dua orang itu kembali dengan satu orang yang di seret, mereka berdua melapor orang itu ke hadapan para tuannya, setelah itu mereka kembali ke tempat semula.

Mereka mengernyit, belum mengerti maksud yang sesungguhnya "penyusut" mendengar itu mereka langsung paham dan langsung mengeraskan rahang mereka.

"Siapa yang mengirimnya"Dylan; "Aditya".

.
.
.
~•TBC•~

ALENKA IS NOT AN ALBINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang