*37*

4.1K 222 3
                                    

"ng-nggak gitu" seluruh tatapan yang menuju ke arah Ela dengan pandangan yang sangat benci "sepertinya saya salah tentang kamu" ujar Dery sambil menatap Ela.

"K-kan Ela mau ngelak, so-soalnya Ela yang mau di dorong hiks" ujar Kaela "berhenti ber drama, Kaela Aditya"

'DEG'

bagaimana bisa Tristan tau nama belakangnya "ba-bagaiman bisa" ujar Ela lirih, tubuhnya menegang saat Tristan menyebut nama belakangnya.

"Apa kamu pikir saya ini bodoh sampai menerima sembarangan orang di mansion saya, sebenarnya kakek tua ini sudah memberikan identitas mu, hanya saja saya ingin melihat apa yang akan di lakukan dengan tuan putri dari musuh saya" ujar Ambrose dengan smirk di akhir.

"Bodyguard bawa dia" suruh Dylan pada bodyguard yang entah sejak kapan berada di belakang kaela.

"Tidak, TIDAK INI TIDAK BOLEH TERJADI, LEPAS, YAK KALIAN LEPAS" suara Ela semakin mengecil seiring kepergiannya.

'cklek'

Ruang IGD yang sedari tadi di tunggu-tunggu akhirnya terbuka, dan keluarlah seorang dokter laki-laki dari ruangan itu.

"Bagaimana kondisi cucu saya" Ujar Dery dengan nada yang sangat dingin.

"Kondisi tuan muda kecil saat ini sangat buruk, tapi beruntun kalian cepat membawa ke rumah sakit, benturan di kepalanya membuat tuan muda kecil mengalami kritis, namun beruntun tuan muda kecil bisa melewati masa kritisnya Dengan cepat, untuk sementara sampai luka di kepalanya membaik. Jangan sampai tuan muda kecil kembali mengalami benturan pada bagian kepala, karena itu bisa membuat tuan muda kecil amnesia."

Ujar lebar Sang dokter yang di ketahui namanya Dokter Edward "hmm terimakasih" ujar Dery.

"Boleh kita jenguk" tanya Dylan "boleh, tapi tunggu tuan muda kecil di bawa ke ruang rawat" Dylan hanya mengangguk sebagai jawabannya.

...

"Hmm dia gagal rupanya" ujar seseorang yang sedang membaca laporan dari bawahannya "siapkan semua perlengkapan, kita jemput j*lang kecil itu"

"Baik tuan besar"

'smirk'

"Persiapkan kehancuran kalian, kalian pikir menjadi satu bisa membuatku Runtuh, hmm kita mulai dengan menghancurkannya dulu, maka yang lain pasti akan ikut hancur".

...

Setelah di pindahkan ke ruang rawat, Alenka tetap tidak membuka matanya.

Tubuh yang biasanya ceria kini terbaring lemah dengan wajah yang pucat, dan mata yang senantiasa tertutup.

"Emh" Alenka mengerjakan matanya, dia menelisik ruangan yang sedang dia tempati.

Rumah sakit.

Alenka mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, nampak Tristan, Ambrose, Dylan, dan Dery yang tertidur di sofa.

Entah kemana putra mereka, dan kenapa mereka tidak tidur di kamar yang sudah di sediakan.

Alenka merasa tubuhnya kaku, kepalanya juga pusing.

Dia tidak bisa membangunkan ketiga ayahnya, rasanya suaranya tidak akan bisa membangunkan mereka.

Yang bisa dia lakukan hanya diam, mungkin menunggu mereka bangun sendiri.

Lebih baik tidur, pikir Alenka.

...

"Baiklah jal*Ng, karena kau gagal, kembalilah, tunggu apa yang akan terjadi" setelah itu orang itu pergi dari ruangan itu, Lalu Dia pergi ke suatu tempat.

...

'tok tok tok'

'cklek'

"Mau nyari siapa ya mas?" tanya seorang nenek dari rumah yang orang itu singgahi.

"Mencari anda nyonya" ujarnya "oh iya, ada apa ya" tanya nenek itu a.k.a Nenek Suk.

"Saya membutuhkan anda untuk menjadi penghancur musuh saya"

'Dor'

"Fyuh, sangat mudah".

'ckrek'

"See you" setelah itu orang itu pergi.

.
.
.
~•TBC•~

ALENKA IS NOT AN ALBINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang