*39*

3.6K 216 0
                                    


Mansion yang biasanya banyak bodyguard berlalu lalang kini nampak sepi.

Seluruh bodyguard sedeng di tugaskan untuk mencari kaela yang kabur.

Bahan mungkin kini keamanan mansion sedikit berkurang.

Bukan hanya bertugas mencari kaela, beberapa bodyguard yang berjaga di rumah sakit.

Kini keadaan Alenka sudah membaik, pusingnya juga sudah membaik.

Dan hari ini Alenka akan pulang dari rumah sakit, hanya saja kepalanya masih di perban.

"Oh iya, kalian ngasih makan gojo kan, jangan sampe pas di rumah gojonya udah kelaparan" tanya Alenka yang teringat tentang kucingnya "kucingnya udah mati" Seru Haidar, Alenka yang mendengar langsung menatap sinis sang kakak.

"Nggak, bercanda, kucingnya aman kok, sehat wal Afiat" Haidar yang takut adiknya marah langsung terus terang.

"Dah ayok pulang, mobilnya udah siap" Alenka di gendong Haidar lalu di bawa lari, tidak menghiraukan teriakan Dylan dan Kaili.

...

Sesampainya di mansion, Alenka sudah beralih tangan di gendongan Dylan, sementara Haidar sudah nampak memar di jidat sehabis di jitak Kaili.

Alenka mah bodo amat, salah dia juga, dah tau Kaili gimana masih aja kek gitu.

"Papi turunin" Dylan menurut lalu menurunkan Alenka "AAAAA GOJO" Alenka langsung berlari menuju Gojo yang sedang berjemur di bawah teriknya matahari.

Alenka langsung menggendong gojo lalu menggesekkan hidungnya dengan hidung kucing itu.

Alenka tidak peduli mau nanti di marahi, dia lebih sayang gojonya dari babu-babunya.

"Adek baru sembuh, nanti pilek kalo gesekin hidung kayak gitu" tegur Dylan yang telah menyusul Alenka.

Sementara Haidar sedang di jewer Kaili sambil berjalan memasuki mansion, bahkan telinganya sudah merah padam Akibat jeweran Kaili yang nggak main-main.

"Iiih bulu gojo kok jadi beda, nggak di mandiin ya pih" Dylan langsung gugup, takut anaknya ngambek, tapi kalo iya, seharusnya bukan salahnya, salahkan anaknya yang mengurus kucing berbulu domba itu.

"Nggak tau, kan yang jaga gojo kak Fahri bukan papi" jawab Dylan yang menyalahkan anaknya "wah awas tuh kak Fahri, nggak mau bicara sama kak Fahri nanti" oceh Alenka entah dengan siapa "udah yuk masuk, jangan di luar terus, adek harus istirahat biar cepat sembuh" Dylan langsung mengangkat alenka dengan gojo yang masih di gendong oleh Alenka.

...

Alenka di baringkan di kasur kamarnya, kamarnya nggak jadi paket kasur tingkat karena itu menguras tenaga, dan Tristan nggak mau sampai Alenka kecapean naik tangga buat tidur.

"Tidur ya, nanti makan siang di antar makanannya" Alenka hanya mengangguk lalu menutup matanya dengan gojo yang tidur di perutnya, Dylan lalu kalian dari kamar sang putra untuk turun menemui yang lain.

Alenka sudah terlelap dalam tidurnya dan sudah bermimpi bertemu dengan Ai Hoshino.

...

Di ruang R.

Seluruh keluarga sudah berkumpul, bahkan Dery sampai meluangkan waktunya untuk membahas hal yang penting "kenapa?" tanya Ambrose pada Tristan yang memanggil mereka.

Tristan melempar 2 lembar foto yang terdapat foto seorang wanita paruh baya terkapar dengan luka tembakan di dada kirinya.

Mereka langsung terkejut, di foto itu adalah nenek Suk, dan satu foto lagi adalah foto kaela yang telanjang bulat.

Di bawah foto polaroid itu terdapat tulisan ADTY.

"Dadd ini kalo Alenka tau gimana" jika sampai Alenka tau dia pasti akan sedih.

Mereka khawatir jika itu akan berpengaruh pada kesehatannya.

.
.
.
~•TBC•~

ALENKA IS NOT AN ALBINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang