*3*

12.6K 822 12
                                    


Alenka duduk terdiam di kasur, dia tidak menduga ini semua terjadi, dan ternyata sudah terencana sejak dulu.

"Hiks, ternyata ayah sama ibu emang udah nggak suka gw dari lahir hiks" dengan tubuh yang tertutup selimut, Alenka menangis.

Memang ini sebuah keberuntungan karena hidupnya bisa terjamin, tapi dia memiliki satu keinginan yang belum tercapai, mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya.

"Kayaknya gw emang nggak bisa dapat kasih sayang ayah ibu hiks".

'cklek'

Pintu yang sudah 2 jam tertutup kembali terbuka tapi Alenka tidak menyadarinya.

Seorang pemuda memasuki kamar Alenka.

'sreek'

Orang itu menarik selimut yang menutupi tubuh Alenka, Alenka yang kaget langsung menoleh.

"Haii adik" ujar pemuda itu.

Tanpa persetujuan dari Alen, pemuda itu menggendong Alenka ala koala "e-eh"

"perkenalkan aku kakak ketiga mu Haidar Waverly" Alenka memiringkan kepalanya.

"AA kamu Kawai banget, kenapa menangis" tanya Haidar, Alenka tidak menjawab, tapi meronta ingin di turunkan.

"Turunin gw sialan" Haidar tidak bergeming, seakan Alenka hanya kucing yang ingin lepas dari gendongan "ssst diam ya sayang, nanti jatuh" Alenka manyakar pipi Haidar, menjadi kucing yang agresif.

"Ssh" Haidar menurunkan Alenka, dia menyentuh pipinya yang berdarah, Alenka yang sudah di turunkan berlari menuju kamar mandi, tiba-tiba dia merasa ingin ke kamar mandi, Haidar yang melihat itu berpikir Alenka takut.

...

Alenka keluar dari kamar mandi, dan ternyata Haidar masih berada di kamarnya "kirain mau mandi" Haidar kembali menggendong Alenka, lalu kembali memasuki kamar mandi.

Haidar menyalakan keran di bathtub, dia menyalakan air hangat.

Sambil menunggu bak terisi Haidar menurunkan Alenka lalu membuka baju Alenka "yaaak mau ngapain" panik Alenka "LO GAY YA" Haidar tidak memperdulikan ucapan Alenka, dia tetap melanjutkan membuka baju Alenka.

Setelah semua baju sudah terlepas, Haidar mengangkat Alenka, lalu menaruhnya di bathtup.

Alenka yang kaget mencengkeram lengan Haidar, menjadi kucing yang tidak mau mandi.

"Jangan keras-keras cengkramnya" Alenka tidak peduli, Haidar memandikan Alenka dengan lengan yang di cengkram oleh Alenka.

...

Selesai mandi, Alenka di gendong oleh Haidar dengan handuk kimono di tubuhnya, Alenka tetap mencengkeram lengan Haidar.

"Udah ya dek Lepas" Alenka menatap tajam Haidar, seharusnya Haidar tinggal bilang mandi, tidak usah main mandiin.

Kalo di liat-liat pipi Haidar yang satu masih bersih, Alenka jadi ingin mencakar pipi Haidar lagi.

Haidar membawa Alenka menuju walk in close, mendudukkan Alenka di sebuah meja yang terletak di tengah ruangan.

Haidar membuka lemari, lalu mengambil Hoodie Oversize berwarna Biru Pastel, dengan celana yang berwarna putih.

Haidar memakaikan pakaian ke Alenka, sedangkan Alenka hanya diam dia bahkan tetap diam walau Haidar memakaikan minyak bayi dan bedak bayi ke tubuhnya.

Selesai memakaikan pakaian ke Alenka, Haidar membuka laci yang berada di bawah meja, dan terlihat banyak kaus kaki dan syal di sana.

Haidar mengambil sepasang kaus kaki yang ada gambar karakter Sanrio yaitu cinamoroll.

"Nah udah wangi" mendengar itu Alenka mencium bau dirinya.

'bau bayi' batin Alenka.

"Nah ayo kita makan malam" Haidar kembali menggendong Alenka, Alenka hanya bisa pasrah, di nurut aja.

...

Di ruang makan terlihat Tristan dudul dengan dua orang yang sepertinya lebih tua dari Haidar, Alenka mah bodo amat.

Haidar mendudukkan dirinya di sebelahnya.

"Baiklah karena sudah kumpu-"

"KELUAR LO TRISTAN"

.
.
.
~•TBC•~

ALENKA IS NOT AN ALBINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang