*43*

3.5K 206 2
                                    

Sepertinya Alenka terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara ledakan.

"Kak idar"

"Al kok bangun"

"Kita mau ke mana, mana Daddy sama yang lain" tanya Alenka.

"Kita mau ke suatu tempat, Al tidu-'

'dooor'

Alenka tersentak mendengar suara tembakan, beruntun mobil itu anti peluru jadi tembakan itu tidak mengenai mereka.

"Kak itu apa"

"Itu bukan apa-apa"

"Tapi"

"Al tenang ya, kita bakal sampai"

"Tapi hiks itu tadi suara tembakan"

Mereka langsung gelagapan mengetahui Alenka yangs adar dengan suara itu.

"Nggak ada pilihan lain dar"

"Tap-"

"Pake dosis kecil" Haidar mengangguk lalu mengambil suntikan dari kantong celananya.

Lalu mengambil botol berisikan obat tidur.

Haidar memasukan obat tidur itu ke suntikan.

"Hiks kak, ini kenapa" Haidar menyuntikan bius itu ke lengan Alenka.

Tak lama suara tangisan itu tidak terdengar lagi.

"Mereka masih ngikutin kita" Fahri menambahkan kecepatan mobil.

"Sialan" ada mobil yang berhenti di depan mereka.

"Ngeneh Ki seng jenenge asu"

(Ini nih yang namanya anjing)

Gumam Haidar.

"Mau di apain"Fahri;

"Nggak tau" tak lama ada sekitar 5 orang keluar dari mobil itu.

"Lawan aja lah" Haidar mengangguk, lalu mengeluarkan sebuah tembakan yang keluar dari depan mobil.

'dor'

'dor'

'dor'

Haidar menembak kelima orang itu, namun meleset semua.

Hanya mobil yang terkena peluru.

Tak lama mobil yang mengejar mereka juga berada di belakang mereka.

"Kita terkepung"

"Dar, minta tolong yang di rumah"

Haidar mengangguk lalu menelpon orang rumah.

"Halo"

"Kalian udah nyampe"

"Kita di kepung"

"Kita nyusul"

"Di mansion udah aman"

"Mereka pergi, sepertinya nyusul kalian., kayaknya mereka ngincer Alenka"

"Sial"

"Gimana adik kalian"

"Dia sempat bangun, tapi kita kasih bius takut malah lihat"

"Hmm, kita ke sana"

Telfon di matikan oleh Zidan.

"Gimana"

"Mereka bakal nyusul, sambil nunggu, kayaknya kita juga harus lawan"

"Kita keluar, jangan lupa kunci pintunya" Haidar keluar dan Fahri menyusul.

Mereka membawa satu senjata.

Lalu mereka saling menembak satu sama lain.

...

"Ugh" sepertinya dosis yang di berikan Haidar terlalu rendah, karena Alenka kini terbangun.

"Dimana ini" Alenka melepas sabuk pengaman lalu melihat ke jendela.

Terlihat Haidar dan Fahri yang sedang menyerang orang.

"Kakak" Alenka mencoba membuka pintu mobil namun tidak bisa.

Mobilnya di kunci.

"KAKAK" Haidar dan Fahri yang mendengar teriakan Alenka langsung menoleh.

Mereka mengisyaratkan kepada Alenka lewat gerak bibir untuk diam di mobil.

Alenka menurut tapi dalam hati dia sangat takut.

Tak lama ada 4 mobil di sana.

Itu mobil dari Tristan dan yang lain, mereka langsung keluar dari mobil lalu membantu Fahri dan Haidar.

"Hiks kok malah pada main tembak-tembakan sih" gumam Alenka yang sudah terisak.

Entah kenapa sejak menjadi bagian dari ketiga keluarga itu, dirinya menjadi cengeng.

Padahal dulu mau dia di bentak, di tampar, dirinya tidak pernah menangis.

'tok tok tok'

Seseorang mengetuk pintu mobil, Alenka menoleh dan dapat dia lihat seorang mengenakan pakaian hitam dengan masker dan topi.

Alenka diam tidak bergerak.

Orang itu semakin kuat mengetuk kaca mobil, mengisyaratkan Alenka untuk segera membuka pintu mobil.

'jancok, gw aja nggak bisa buka tolol'

Sepertinya orang itu merasa geram.

Orang itu mengeluarkan sebuah palu besar.

Dan memukulkan palu itu pada kaca mobil.

'PRAAANG'

Serpihan kaca mengenai tangannya yang mencoba menutupi wajahnya.

Kaca mobil itu langsung pecah seketika, dan serpihan kacanya banyak yang masuk ke mobil.

Orang itu memasukan tangannya ke lubang yang dia buat.

Dirinya menggunakan laser merusak pintu mobil itu, sehingga pintunya terbuka.

Alenka yang melihat itu membelalakkan matanya.

Orang itu menarik Alenka keluar dari mobil.

"LEPAAAS, DADD hmmph" orang itu langsung membekap mulut Alenka, sebuah sapu tangan yang sepertinya sudah di berikan bius.

Pandangan Alenka memburam, dan berakhir gelap gulita.

Orang itu membawa Alenka pergi.

Tidak ada yang menyadarinya.

.
.
.
~•TBC•~

ALENKA IS NOT AN ALBINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang