Pekerjaan Baru

148 23 4
                                    

Hari ini Afan memutuskan untuk pergi ke rumah lamanya,lebih tepatnya rumah kedua orang tuanya.Rumah yang dulu pemberian papi maminya setelah menikah dengan Cantika.tapi rumah itu bukan miliknya lagi,Afan juga sadar kalau rumah itu bukan pembelian dari hasil jerih payahnya.Itulah kenapa dia tidak terlalu mempermasalahkan kalau dia dan Cantika diusir dengan cara yang tidak hormat.

Afan berdiri di pagar masuk,Dia melihat ke sekeliling area rumah,rumah tampak sepi seperti nya para keluarga nya sedang tidak ada di tempat.Tujuan Afan datang ke rumah itu adalah mengambil motor nya yang masih ketinggalan di bagasi motor.ketika Afan membuka pintu pagar satpam rumahnya malah menahan tubuh laki-laki itu."Apa-apaan ini saya mau masuk,kenapa bapak menghalangi jalan saya?"Tanya Afan kepada pak Tejo

"Maaf mas Afan saya hanya menjalankan perintah dari tuan dan nyonya kalau mas Afan tidak diperbolehkan masuk ke rumah ini lagi."

Afan memutar bola matanya malas, sembari memasang wajah kesalnya, sebegitu benci dan marahnya Aan dan Shelfy kepada nya,sampai dia tidak diizinkan untuk masuk ke rumah itu lagi."Pak saya cuman mau masuk sebentar,karena ada urusan penting,saya mau mengambil barang saya yang masih ketinggalan."Jelas Afan

"Tetap saja tidak bisa mas,saya tidak mau di pecat karena melanggar perintah tuan dan nyonya."

Andryan yang dari tadi menyaksikan keributan antara Pak Tejo dan Afan mendekati mereka berdua."Anak yang tidak di inginkan mau apalagi kamu ke rumah ini?rumah ini bukan rumah mu lagi."

"Gak usah brisik saya tidak punya urusan dengan Anda."ucap Afan menatap tajam kearah Andryan.

"Kalau kamu datang ke rumah ini,itu tandanya kamu berurusan dengan saya,karena sebentar lagi rumah ini akan jadi milik saya."

"Saya tidak peduli rumah ini rumah siapa,saya cuman mau mengambil motor saya yang ketinggalan."

"Tetap saja saya tidak akan mengizinkan mu masuk!"

Andryan kembali memancing Amarah Afan,dari tadi laki-laki itu sudah cukup bersabar,dan sekarang kesabaran nya sudah memuncak,Andryan malah membangun singa yang sedang tidur."ANDRYAN ANJING,aku tidak punya urusan dengan mu,jadi menyingkirlah."

"SYETAN,beraninya kamu mengatakan saya Anjing."

"Karena panggilan itu memang pantas untuk mu."

Bugh

Andryan langsung melayang pukulan mautnya ke rahang milik Afan.

Bugh

Afan yang tidak mau kalah langsung membalas perbuatan kakak angkatnya itu.lagi-lagi terjadi pertengkaran hebat diantara kedua saudara yang tidak sedarah itu.

Shelfy dan Aan baru pulang dari kediaman teman mereka,kaget melihat pemandangan yang ada di depan mereka,Andryan dan Afan kembali bertengkar hebat.

"Andryan,Afan ada apa ini?"

"HENTIKAN!"Teriak Aan yang melerai pertengkaran keduanya.

"Pi Afan sengaja datang kesini buat keributan,dia malah memancing emosiku."ujar Andryan yang secepatnya menyalahkan Afan.

"Tutup mulut mu,jangan sembarang menuduh,kamulah yang memancing emosiku."ujar Afan yang tidak terima dengan perintah Andryan.

Aan memegangi kepalanya yang terasa pusing melihat kelakuan Afan yang makin hari makin ngelunjak,dia sudah menilai Afan sebagai anak yang tidak berguna bahkan sangat membencinya dan setelah kejadian tadi kebencian itu semakin mendalam."AFAN CUKUP,SUDAH CUKUP KAMU MEMBUAT KERUSUHAN DI RUMAH INI,LEBIH BAIK KAMU PERGI DARI SINI,PAPI TIDAK MAU MELIHAT WAJAHMU LAGI!"

Dalam seketika Afan langsung terdiam, perkataan papinya sangat menyakiti hatinya yang begitu dalam.sekarang laki-laki paruh baya yang berstatus ayah kandung nya itu tidak mau melihat nya lagi,bahkan mengusirnya secara terang-terangan.

STORY CANFANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang