Teman Lama

245 25 2
                                    

Di malam hari yang bertabur bintang yang indah menghiasi langit.para manusia sudah berperang dengan dunia mimpinya.Tapi tidak dengan Afan, Laki-laki itu masih setia di depan tv.Setelah menyelesaikan beberapa dokumen penting di ruanga kerja Afan memutuskan untuk menonton tv.

Cantika turun kebawah menemui suaminya itu.Meskipun hati nya masih sakit karena perlakuan Afan waktu di kantor yang telah mengusirnya,dia tetap sabar dan tidak akan menyerah untuk mendapatkan cinta Afan.Anggap saja Cantika ini memang sudah gila karena cinta pandangan pertama kepada Afan.

Ini juga demi orang tuanya,dia tidak mau orang tuanya sedih di alam sana,dia akan mempertahankan rumah tangganya sampai ada kebahagiaan.Cantika mendekati Afan yang duduk di sofa dengan romote tv di tangannya.

"Fan kamu lagi nonton apa?"

Afan masih saja diam dia hanya fokus menonton tanpa menatap Cantika.

"Fan aku nonton bareng kamu boleh kan?"

"Terserah kamu."Jawab Afan dingin.

Cantika tersenyum setidaknya dia ditanggapi oleh Afan dan itu udah cukup daripada dikacangin.Cantika beralih menatap layar TV,Afan sedang menonton drama Korea kesukaan nya.Cantika tersenyum kecil ternyata suaminya itu juga pencinta Drakor sama seperti dirinya.

"Kamu juga suka Drakor ya?"

Afan kembali diam, Cantika menghembuskan nafasnya sembari memasang wajah cemberut."Yaudah aku ke kamar dulu ya fan."pamit Cantika,percuma mengajak laki-laki itu bicara tidak akan di respon.

Dia pun beranjak dari tempat duduk dan berjalan menuju kamar,karena tidak hati-hati cantika menginjak kulit pisang yang entah siapa membuang nya di ruangan itu,dia terpeleset dan terjatuh ke tubuh Afan yang duduk di sofa.

Tubuh Afan dan Cantika tak sengaja saling berpelukan, bahkan wajah mereka sangat dekat.mata keduanya saling bertatapan dalam waktu yang lama,netra hitam keduanya seolah-olah terhipnotis.Jantung Cantika terasa deg-degan,ini untuk pertama kalinya dia menatap wajah Afan sedekat itu.Suamianya itu memang sangat tampan dan manis.Cantika ingin menghentikan waktu sekarang juga,dia ingin lebih lama dengan posisi seperti itu.

Afan secepatnya tersadar dan menjauhkan tubuhnya dari Cantika.Afan mengusap wajah nya entah apa yang ada di pikiran nya.kejadian barusan membuat nya bingung mengatakan apa.

Afan berdiri dari duduknya."Maaf saya tidak sengaja memelukmu,lain kali kamu jalannya hati-hati."ujar Afan pergi dari tempat itu lalu berjalan menuju kamarnya dengan tangan memasuki saku celananya.

Pipi Cantika dalam seketika langsung merah seperti kepiting rebus,dia jadi salah tingkah, perkataan Afan barusan sangat berarti untuk nya.Afan berpesan untuk hati-hati ketika jalan,berarti laki-laki itu tidak mau dirinya kenapa-napa.

Ini untuk pertama kalinya Afan berkata seperti itu, seolah-olah memberikan perhatian dan itu sudah cukup untuk Cantika.

Afan memasuki kamarnya kejadian yang barusan terjadi antara dirinya dan Cantika masih terngiang di kepalanya.

"Gak mungkin aku suka dia?"ujar Afan yang menggelengkan kepalanya.

Drettt

Drett

Terdengar bunyi ponsel dari samping tempat tidur nya,Afan mengambilnya lalu menatap layar ponsel.ternyata ada telepon dari Shelfy maminya.

"Ada apa mi?"

"Afan gimana kabar kamu sama Cantika baik kan?kalian gak berantem kan?"

"Baik mi,semuanya aman."

"Bagus deh mami senang dengarnya,oh ya mami dengar besok kamu akan menghadiri acara peresmian perusahaan baru teman kamu yang bernama Zayyan apa itu benar?"

STORY CANFANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang