Akhir cerita (End)

250 23 7
                                    

Cantika menidurkan Farzan tepat di samping Farzana,dia ikut duduk di ranjang dan mengajak kedua anaknya berinteraksi."Farzan sama Farzana gak boleh nakal ya,nanti kalau udah gede nurut sama papa dan mama."

Afan tersenyum kecil melihat kelakuan istrinya."Iya mama."Malah Afan yang menjawab seolah-olah mewakilkan anaknya.

"Aku nanya Farzan sama Farzana bukan kamu."

"Mereka kan belum bisa ngomong jadi aku aja yang jawab perkataan kamu."

Cantika kembali mengajak si kembar bicara,sembari melemparkan senyuman tipis."Cilukba anak mama sama papa ganteng Ama cantik."

"Bababa bababa bababa."itu adalah respon dari Farzan, sementara Farzana hanya menatap Cantika dengan senyuman tanpa mengeluarkan suara.

"ihhh gemes banget sih kalian."ujar Cantika mencubit kedua pipi anak kembarnya.

"Sayang kayaknya Farzan nurunin sikap aku deh."

"Kok gitu?"

"Iya dia kayaknya aktif banget dan bakalan jadi orang yang super heboh dan aktif, sedangkan Farzana kayak kamu yang pendiam dan pemalu."

"Kayaknya yang pendiam kamu deh."

"Kok aku?.

"Iya kamu, kamu ingat waktu awal-awal kita nikah kamu itu pendiam, dingin seperti kulkas seribu pintu."

"Kan sekarang udah cair semenjak ketemu kamu."

"Dan makasih buat semuanya ya sayang."ujar Afan langsung mengambil posisi tidur di paha Cantika.

Cantika menatap sang suami sembari mengelus lembut rambut Afan."Makasih buat apa?

"Makasih buat semuanya,kamu selalu bersabar menghadapi kelakuan aku,pantang menyerah,dan selalu menerima aku dalam keadaan apapun,sampai Kamu melahirkan anak kembar kita,perjuangan kamu yang begitu besar untuk keluarga kita."

"Sama-sama sayangku."

"Kita bikin dedek bayi lagi yuk."

Mendengar penuturan dari mulut Afan yang begitu frontal membuat Cantika emosi dan memukul kecil bahu suaminya."si kembar masih 3 bulan sayang,malah mau nambah."

"Biarian aja biar mereka seumuran dan gedenya juga seumuran."

"Kamu mah enak cuman ngomong doang,kamu pikir hamil itu enak."

"Buat dedek bayinya kan enak,aku aja gak bisa berhenti dari malam sampai pagi,apalagi buatnya sama kamu."

"Afan udah ah, jangan ngomong gitu lagi,sikap mesum kamu kambuh lagi."ujar Cantika yang langsung malu wajahnya langsung memerah.

"Aku ngomong kenyataan,kamu sendiri kan juga senang dan menikmati selama kita bikinnya."

"AFAN CUKUP." ujar cantika yang malah menjewer telinga Afan.

"Aauuu sakit sayang,iya deh aku diam."

Tok

Tok

Tok

Terdengar bunyi pintu diketok, percakapan antara Afan dan Cantika terhenti karena suaran ketokan itu."Sayang siapa jam segini datang ke rumah kita?"Heran Afan

"Aku juga gak tau fan,yaudah kita buka yuk!"Ajak Cantika yang bangkit dari ranjang dan diikuti oleh Afan.

Cantika membukakan pintu,dan diambang pintu masuk berdiri seorang wanita paruh baya yang sangat dikenal oleh Canfan.

Afan dan Cantika memperhatikan penampilan nya lagi atas hingga bawah, wanita terlihat begitu berantakan,wajahnya yang begitu ketakutan serta Nafas nya yang ngos-ngosan seperti habis berlari kencang."Bi Ijah?"kaget Cantika

STORY CANFANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang