Rumah Baru

187 21 3
                                    

Cantika dan Afan sampai di rumah baru yang akan mereka tempati.lebih tepatnya rumah kontrakan yang tidak begitu jauh dari kediaman mereka sebelumnya.Mobil Afan berhenti di halaman kontrakan.Cantika dan Afan turun dari mobil, mengeluarkan semua barang bawaan mereka dan masuk ke dalam.

Ketika sampai di dalam,keduanya melihat ke sekeliling ruangan kontrakan.Keadaan kontrakan yang sedikit berdebu dan kotor karena kontrakan itu sudah lama tidak dihuni.Cantika meletakkan barang bawaan mereka keatas kursi.Lalu mengambil sapu untuk membersihkan ruangan itu.

Afan menatap kearah Cantika dan menahan tangan istrinya itu ketika mengambil sapu."Kenapa fan?"tanya Cantika

"Maafin aku ya sayang,rumah yang kita tempati saat ini tidak seluas rumah kita yang sebelumnya."

"Gak papa fan, Bagi aku tidak masalah besar ataupun kecil,yang penting tempatnya nyaman untuk di tempati."

Setelah mengucapkan itu Cantika mengambil sapu lalu membersihkan setiap ruangan.Afan yang melihat itu tidak tinggal diam,dia ikut membantu Cantika."Fan kamu istirahat aja,biar aku yang bersih-bersih."Suruh Cantika.

"Aku gak akan ngebiarin kamu kerja sendiri,aku akan bantu."

"Tapi fan."

"Hus,jangan membantah lagi ini kemauan suami dan istri harus menuruti."ucap Afan yang tidak mau kalah dari Cantika yang menyuruh nya untuk beristirahat.

Cantika pun tidak bisa melarang Afan lagi,dia hanya pasrah dan membiarkan suaminya itu membantu.

Ketika bersih-bersih di bagian kamar mereka,Afan terpelonjak kaget dengan kehadiran Cicak di kakinya.Entah sejak kapan binatang yang sangat ditakuti Afan itu ada disana.

"AAA CICAK."teriak Afan lari terbirit-birit keluar kamar dan menyembunyikan badannya di balik punggung Cantika yang bersih-bersih di ruang tengah.

"Ada apa fan?"

"Sayang itu di kamar kita ada cicak,aku takut."tunjuk Afan kearah pintu kamar.

Cantika menggelengkan kepalanya tidak percaya, siapa sangka dibalik sikap suami nya yang kadang tegas,pemarah dan penuh misterius ternyata cowok itu takut Cicak."Jadi kamu takut Cicak?"Tanya Cantika sembari tertawa kecil.

"Iya aku takut Cicak,kok kamu malah ngetawain aku?"

"Lucu aja ngelihat ekpresi kamu yang ketakutan gitu."

"Sekarang kamu mau kan usir cicak nya?"

Cantika menganggukkan kepalanya,lalu masuk ke dalam kamar,mengusir cicak itu dengan sapu di tangannya.sedangkan Afan melihat dari ambang pintu dia makin ketakutan bahkan paling malas melihat tubuh hewan itu."Cantika kamu gak jijik,hewan itu kotor sayang?"

"Aku kan gak megang,cuman buang pake sapu aja."

Cantika jalan keluar dari rumah,lalu ke belakang untuk membakar semua kumpulan sampah yang tadi dia sapu.Wajah Afan masih ketakutan dengan kejadian Cicak yang tiba-tiba jatuh dari dinding dan mengenai kakinya.

Setelah selesai membakar semua sampah yang tadi di kumpulkan,Cantika kembali masuk ke dalam.Akhirnya semua ruangan yang ada di rumah itu sudah bersih.canfan memutuskan untuk mandi,makan dan istirahat di kamar.sebelum keduanya tertidur lelap.Afan membicarakan sesuatu tentang rencana dia ke depannya."Can besok aku mau cari kerja."ujar Afan yang duduk di samping Cantika.

"Kamu mau kerja apa?"

"Apa aja yang penting halal,dan aku akan cari di sekeliling dekat kontrakan kita, siapa tau ada yang sedang membuka lowongan pekerjaan."

"Aku terserah kamu aja,aku akan mendukung apapun keputusan kamu,dan mendoakan kamu semoga mendapatkan pekerjaan yang layak untuk  memenuhi kebutuhan hidup kita."

STORY CANFANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang