Tap!
Jill turun dari kendaraan umum dengan membawa ransel nya, dia melihat ke sekeliling nya yang sepi lantas dia langsung mengeluarkan ponsel nya.
"Halo, aku sudah sampai kau di mana? Di sini sangat sepi aku tidak melihat apapun, "
"Tunggu di situ aku akan jemput, "
Terdengar suara balasan dari sebrang telpon, Jill langsung duduk di atas rumput menunggu seseorang yang dia telpon.
Tak lama kemudian datang seorang pria dengan sebuah sepeda, pria tampan memiliki kulit kuning yang sangat indah.
"Kamu jil ndak? "
"Ya, kau aditya yang di saudara nya mbok inem penjual cendol? "
"Iya, ini aku. Sekarang ayo ikut aku naik sini, tempat nya memang agak jauh. "
"Kok naik sepeda? "
"Aku punya nya cuma ini, kita akan melewati perbatasan desa Plantungan."
"Kuat gak nih sepeda nya? "
Jill terlihat ragu namun aditya segera menyakinkan Jill kalau sepeda nya itu kuat, pria itu langsung mengambil tas ransel Jill dan meletakan nya di depan.
"Pegang yo, takut nya kamu jatuh nanti. "
"Kau gak takut bawa Aku? Hum.. Kita kan baru pertama kali bertemu. "
"Yo ndak takut, kamu itu bukan setan toh. "
"Jadi kalau sama setan takut? "
"Ya.. Ndak juga, Aku lebih takut tugas sekolah. "
"Gak salah Aku beli cendol pas kabur dari rumah, " batin Jill.
Malam itu setelah keluar dari rumah, Jill benar-benar tidak tau harus kemana karena dia benar-benar tidak memiliki tujuan.
Tubuh nya sudah lelah dan perut nya lapar membuat Jill berhenti sejenak, tidak ada yang jual apapun di jam dua malam seperti ini.
Namun tiba-tiba ada seorang wanita datang mendorong gerobak dengan tulisan cendol dawet mbok inem, Jill langsung mencegat nya dan membeli cendol itu karena sudah sangat haus dan lapar.
Dia meminum cendol sampai habis beberapa gelas, dan mbok inem si pedagang mulai menanyai nya.
"Mau kemana cak ayu, kok malem malem di luar? "
"Aku tidak punya rumah mbok, ini lagi cari tempat sewa tapi belum ada yang buka. "
"Loh.. Rumah mu tidak ada? "
"Gak ada mbok, maka nya saya di jalanan begini kaya orang gila. "
Wanita dengan kemben itu tersenyum ramah "kamu masih sekolah kelihatan nya, " ucap nya lagi.
"Iya, tapi sekarang tidak lagi. Saya di usir dari sekolah. "
"Owalah ndok.. Ndok.. Malang tenan nasip mu, "
Jill mengerutkan kening nya karena tidak mengerti apa yang di ucapkan oleh penjual cendol itu.
"Aku ngasih saran yo.. Aku punya saudara di Jawa, nah itu tingal nya kaya di asrama sekolah gitu.
Kamu bisa ke sana tempat tinggal sudah tersedia di dekat sekolah nya, dan kata nya sekolah nya itu gratis. "
"Gratis? Mana ada zaman sekarang gratis. Mau makan apa pejabat kalau fasilitas gratis? "
"Lah.. Kok malah mikirin pejabat, kalau kamu mau tak kasih nanti nomor saudara ku nama nya aditya raden gumilang. Sekolah nya bagus, tempat tinggal nya bagus. "
![](https://img.wattpad.com/cover/359504960-288-k754918.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
jill and the school, siapa yang tidak nyata?
Horrorjill gadis kota yang pindah ke desa seorang diri, karena dia memiliki kebiasaan yang aneh yang tidak biasa di lakukan orang lain jill kerap kali di musuhi dan tidak memiliki teman. dengan tekad dan beranian nya dia memutuskan untuk hidup seorang di...