episode 24

3 3 0
                                    

Cinta dua alam

Itulah judul semua berita hari ini, polisi muda itu kini bertugas mendampingi Jill kemana pun Jill pergi karena takut nya gadis itu memiliki pemikiran pendek.

Undangan berbagai acara televisi mengarah ke Jill, naa Jill benar-benar menjadi topi tranding saat ini.

Bahkan kisah Jill sampai di buat film pendek, ada juga yang menulis kan kisah Jill ini sebagai novel karena kisah nyata yang satu ini benar benar mengundang banyak simpati orang lain.

"Aku di usir dari rumah karena saya aneh.. Saya tidak di Terima di di mana pun, saya pergi pak dan bertemu mboh iyem yang jual cendol dia memberitahu saya sekolah itu dan menyarankan saya naik bus malam."

Dengan mata terikat kain Jill duduk dan bercerita di sebuah acara televisi yang host nya seorang polisi langsung, Jill datang dengan di dampingin polisi muda yang memiliki nama yang sama yaitu 'aditya'.

"Orang nya baik baik Pak, saya di Terima dengan baik di perlakuan dengan baik layak nya manusia normal. Saya senang saya merasa di lahir kan kembali sebagai manusia normal.

Tidak ada tempat yang memperlakukan saya begitu pak, itu pertama kali dan terakhir kali nya. Saya sekamar dengan isti, ani dan dina dan teman saya banyak pak ada dina, isti, ani, aditya, nada, baim, Widhi, anjani, amara, asyah, dewi, suthi, Kurdi, sugi, dani dan asep itu teman saya dalam satu kelas.

Di dana ada murid tercerdas pak yang sering memecahkan petunjuk, ada enam orang, lihun, wage, Yogi, suro, Nanda, anam.

Kakak kakak seniornya juga baik ndak ada yang membuly saya, namun saya ndak ingat semua nya mungkin setengah nya kaya nismara, nataya, osta, opal, ogya, payada, rahagi, sadana, ruri, sakuta, tirta, tusta, wita, yuda, wihita, wibowo itu saja yang tak ingat. "

Jill menceritakan semua nya dengan tenang dan datar, "jadi siapa saja terlibat dalam pihak sekolah? " tanya host.

"Sakit pak dengar nya! "

"Kenapa? "

"Teman saya ternyata ikut mereka, ada banyak pak seperti dina, lihun, melisa itu bu guru pak, anam, gentala, hadyan, imba, kuswan, kawanda, lingga, magani, nawang. Saya kaget pak pak tau dina ada di sana saya terluka. "

Polisi tampan bernama aditya itu langsung mengusap punggung Jill agar Jill tenang, "yang ikut ritual masih banyak pak ada beberapa lagi tapi saya tidak tau nama nya. Teman saya mati pak.. Ani.. Dia jadi tumbal, " tubuh Jill bergetar.

"Saya merasa gagal, saya marah, saya ajak mereka semua untuk bersatu. "

"Siapa? "

"Arwah arwah yang ada di sana. "

Kemudian Jill menceritakan kelanjutan kisah nya, "keluarga pak biantara mati semua nya dengan cara aneh, ada empat anak nya dan satu istri nya mereka semua mengenaskan. " Jill menarik nafas kemudian lanjut bercerita.

Kini air mata nya semakin deras membasahi kain yang menutup mata nya, "saya bangun pak, saya ada di rumah sakit. Yo.. Saya bingung toh pak kok tiba tiba neng kene kan, mau aku kan neng halaman sekolah ijeh mangan karo konco konco. Setelah itu saya tidak tau apa yang terjadi sampai saya mendengar percakapan keluarga saya. " Jill menceritakan apa yang dia dengar dan itu membuat orang di situ langsung menggeleng kan kepala nya.

"Fakta lebih menyakiti saya pak , kata tetua desa itu saya di bawa ke alam gaib dan semua yang saya temui itu sebenarnya sudah mati.

Saya tidak bisa Terima itu.. Mereka yang menerima saya apa adanya, tidak memperlakukan saya dengan buruk. Sekarang saya mau kemana bingung..

Saya ndak ada rumah, dan habis ini saya mau balik ke sekolah pak saya mau kesana tapi polisi di samping saya ini melarang.

Tempat saya di sana, saya.. " Jill menggeleng kan kepala nya, polisi muda itu langsung memeluk nya "dia selalu mau kembali ke sana namun saya melarang sesuatu perintah komandan, " ucap polisi itu.

"Kenapa mau kesana? "

"Tempat itu sangat berarti bagi saya, "

"Karena kamu di perlakuan baik di sana? "

"Ya, dan juga ada orang spesial di sana."

                               *****

Setelah selesai Jill mendatangi rumah keluarga nya untuk mengembalikan uang dia pinjam, "Jill mama tidak bermak-" Jill menggeleng kan kepala nya "tunggu saja, aku akan mati secepatnya sesuai kemauan anda. " ucap Jill dengan pelan "mama tidak bermaksud seperti itu Jill, mama sayang kamu. " Jill langsung berbalik dan pergi namun keluarga nya tidak berani menahan  nya karena Jill di jaga oleh seorang polisi.

Sore hari mobil polisi berhenti di desa jati putih, Jill keluar dari mobil dengan mata yang di ikat kain.

Beberapa lobang telah di siapkan di sana, beberapa kantong jenazah tiba dengan mobil ambulans.

Air mata Jill terlihat menetes di pipinya dan tubuh nya kembali bergetar karena kesedihan yang dia rasakan, kantong jenazah atas nama aditya di keluar kan dan di masukan ke liang lahat.

Terlihat arwah aditya muncul dari kejauhan bersama pelajar yang lain, mereka melihat tengkorak mereka sudah di kuburkan dengan baik.

"Aditya."

Jill menjatuhkan lututnya  di samping kuburan aditya, para petugas mulai mengubur tengkorak itu satu persatu.

Tangisan Jill tidak dapat tertahan lagi meskipun tengkorak aditya sudah terkubur, Jill memeluk gundukan tanah itu.

"Adik.. "

"Ya rab.. Ya.. Rab... "

"Bacalah doa, saat ini aditya pasti membutuhkan doa mu. "

"Bagaimana dengan aku? Aku membutuhkan aditya.. Di mana aditya ku? "

Polisi itu terdiam sesaat lalu duduk di samping Jill yang menangis di kuburan Aditya, gadis itu menangis sesegukan tanpa henti.

"Aku percaya kamu pasti bisa Jill, "

Tubuh aditya perlahan menghilang dan berubah menjadi cahaya begitu juga dengan yang lainya, "aditya! " Jill langsung menoleh ke sekitar nya .

"Aku.. Aku mendengar suara nya! Itu suara aditya! Aditya!!! Kamu di mana!! Aditya!! "

"Hei.. Tenang.. Jangan berteriak di pemakaman. "

"Kak kami tidak dengar? Hah? Itu.. Itu suara aditya ku.. Dia.. Dia pasti masih hidup.. Di mana dia. "

Melihat Jill lari, aditya si polisi muda itu langsung bergerak mengejar Jill "aditya!! Aku dengar kamu!! Aditya!! " Jill lari ke sekolah yang sudah di tutup dan tidak bisa di buka.

"Adik... Tenang dulu!! "

"Dia.. Dia tadi.. Dia tadi memanggilku Jill.. Jill.. Begitu.. Dia.. Dia masih hidup dia mana dia? "

Jill menoleh ke sekeliling nya "aditya!!  Panggil aku!! Aku masih si sini!! Aditya bawa aku!! Aditya... " Jill duduk di tanah.

"Tidak ada yang menginginkan ku, kakak.. Kamu punya pistol kan? Ayo.. Ayo bunuh aku kak!! Ayo kak!! Semua nya menginginkan kan aku mati!! Aku harus mati!! Ayo kak!! Bunuh aku!! "

Tubuh polisi itu terguncang karena Jill menarik narik nya, "Istighfar!! Kamu tidak boleh seperti ini!! " Jill terdiam sesaat.

"Mereka mau aku mati.. "

"Apa mereka Tuhan? Mati dan hidup ada di tangan allah! Bukan di tangan manusia!! Nyebut dik!! "

Jill kembali menangis "mereka tidak menerima mu tapi bukan berarti kamu tidak punya tempat lain! Kamu bisa tinggal bareng aku! Mati bukan solusi dik. Istighfar.. " ucap polisi itu sambil perlahan menunduk menatap Jill yang duduk tak berdaya.

"Aditya.. "

Gadis itu menunduk dengan putus asa, polisi muda itu semakin  iba "maafkan aku yang membentak mu, " ucap polisi muda itu.

Jill menganguk lalu berbalik menoleh ke arah sekolah itu, semua kenangan nya ada di sana.

"ADITYA!!! "

Kenangan di mana dia mendapatkan teman dan juga orang yang dia cintai, Jill membuka kain penutup mata nya terlihat dengan jelas mata gadis itu bengkak dan merah. Dia menarik nafas nya dalam dalam sambil menatap ke arah sekolah itu lagi , semua bayangan itu masa masa itu muncul di depan mata nya namun sekarang dia tau kenyataan yang sebenarnya.

                              [Tamat]

🎉 Kamu telah selesai membaca jill and the school, siapa yang tidak nyata? 🎉
jill and the school, siapa yang tidak nyata? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang