episode 20

2 3 0
                                    

Dari atas menara aditya menatap Jill lari ke lantai tiga, "Jill, " aditya langsung buru buru turun meninggal Gumara yang sedang  menyadarkan pelajar yang sedang kesurupan.

"Berhenti!! "

Suara teriakan Jill terdengar dan membuat beberapa orang langsung menoleh ke lantai tiga, "buka!! Buka jubah mu!! " seru Jill.

Cahaya matahari perlahan meredup bersiap berganti tugas dengan bulan, Jill masih berdiri menatap orang berjubah itu.

"Ini semua karena mu! "

Glek!!

Jill langsung mundur sementara aditya langsung menghentikan langkah kakinya, mata mereka terbelalak melihat siapa orang yang berjubah itu.

"Pak biantara. "

"Kepala sekolah! "

Beberapa pelajar yang datang juga terkejut melihat ini semua, "konco konco!! Pak biantara ada di sini!! " seru Yogi.

"Jadi yang aku lihat itu benar! "

Kepala sekolah tersenyum sinis ke arah Jill, "koe ngerusak rencana ku kabeh! " seru biantara sambil menunjuk ke arah Jill.

"Kamu salah pak! Kamu bersekutu dengan iblis dan menjadi kan anak anak tidak bersalah sebagai tumbal mu! "

"Hahahahha.. Tidak bersalah? Mereka bersalah! Salah karena menerima mu di sini! "

"Aku datang untuk mu! Dan-"

"Jill! "

Semua nya langsung menoleh ke arah karung lusuh yang ada di belakang kepala sekolah, "koe terlambat cah ayu! Ra ono seng bakal iso lungo sekolah kene! " kepala sekolah tertawa jahat.

"Ani! "

"Jill! Tolong! "

"Ada manungso di dalam karung itu, " ucap osta pelajar di sana.

"Lepasin ani!! At-"

Asap hitam tiba-tiba muncul begitu tebal, aditya langsung memeluk Jill dengan erat.

"Wonge ilang! " seru payada.

"Ani!! " Jill langsung menjerit.

"Pintu gerbang hilang!! Ora ono pintu dan sekeliling nya ada pembatas yang ndak iso di lewati!! " seru wibowo di bawah.

Semua nya langsung panik "DIAM!! " seketika semua nya hening.

"Kepala sekolah akan melakukan ritual lagi! Kita harus melawan nya!! Jika tidak melawan nya kita tidak akan bisa pergi dari sini!! " seru Jill dari lantai tiga.

"Tapi piye carane? " tanya wita.

"Memange koe ngerti? " tanya ruri.

"Tenang! Tenang konco konco! " seru Yogi sambil melangkah mendekati Jill.

"Koe ngerti cara ne? "

"Ngerti! "

Jill dan aditya langsung menyampaikan cara menghadapi kepala sekolah dan rekan rekan nya, mereka harus mengutamakan rasa berani dan kepedulian. Tidak boleh ada rasa takut setitik pun.

Setelah menjelaskan semuanya Jill langsung pergi bersama aditya di ikuti dengan pelajar lainya.

Mereka memasuki pintu rahasia lewat perpustakaan, pemandangan mengerikan langsung terlihat!

Di mana ani terbaring meregang nyawa dengan tubuh merah berlumuran darah, "huek!! " beberapa orang langsung mual.

"Astagfirullah! " Gumara terkejut melihat itu.

jill and the school, siapa yang tidak nyata? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang