Karena tidak ingin ada korban lagi, zia memutuskan untuk berfikir keras mencari cara agar bisa lekas menemukan orang yang ada di petunjuk itu.
"Jill!! "
"Aditya, kebetulan sekali. "
Tanpa basa basi Jill langsung menceritakan semua yang dia dengar, "itu benar Jill, jika tidak segera di temukan korban akan lebih banyak. " ucap aditya dengan tenang.
"Kenapa tidak minta bantuan kepala sekolah saja? Bagaimana kalau kita tidak ada yang menemukan orang yang di maksud. Dan ak--"
"Tenang Jill, tenang.. "
"Aku gak bisa tenang! Aku akan bantu kita harus saling bantu dan cari orang yang tidak nyata itu! "
"Oke, "
"Aditya aku ber--"
Bruagg!!
Ada seseorang jatuh lagi dari lantai asrama pria, mata jill langsung terbelalak namun aditya langsung menarik jill ke dalam pelukan nya.
"Lihat!! Lihat aditya!! Ada lagi!! Lihat itu!! Kau--"
"Jill tenang.. Tenang.. Kita akan temukan siapa yang tidak nyata di antara kita. "
"Bahkan ke enam teman mu itu tidak bisa menemukan nya sampai sekarang, kalau begini bakal banyak korban yang berjatuhan.. Aku.. Aku yakin mereka manusia asli sepenuhnya dan.. Dan di tidak nyata ak--"
"Ssttt... Tenang dulu Jill.. "
"Gimana bisa tenang aditya!! Bagaimana kalau korban nya leb-"
Aditya semakin mempererat pelukan nya, dengan lembut dia mengusap rambut Jill agar gadis itu kembali tenang.
"Sudah tenang? "
Jill menganguk pelan sambil menatap gelang hitam yang ada di lengan kiri aditya, "pelajar tercerdas juga mengatakan kalau mereka sudah menemukan dua tersangka namun sulit memiliki di antara kedua nya," ucap aditya.
"Kamu tenang, kita akan lihat dua tersangka yang sekarang sudah di kurung. "
"Aku sudah tenang, ayo lihat! "
*****
Di dalam ruangan lain...
Enam pria berdiri sambil memandangi dua orang yang sedang berada di tempat semacam sel penjara, Jill datang dengan aditya ke tempat itu.
"Piye? " tanya aditya.
"Petunjuk sudah di pecahkan, dan ini mengarah ke mereka berdua. "
"Benar, mereka berdua ini adalah orang yang sering tampil di pertunjukan teater dan itu termasuk ke dalam petunjuk. Satu orang bisa jadi banyak, mereka juga bisa menurut banyak hal kadang mereka meniru wanita dan meniru pria. "
Jill menatap satu wanita dan satu pria yang ada di dalam kurungan, entah mengapa tiba tiba dia mendapatkan dorongan untuk melangkah mendekati dua orang itu.
"Aku nyata!! Aku bukan jadi jadian!! Aku manusia!! "
"Aku tidak palsu!! Aku nyata!! Lepasin aku, ku mohon.. "
Siapa yang nyata jelas sulit bukan? Kedua sama sama mengaku nyata namun salah satunya pasti ada yang tidak nyata.
"Bagaimana cara membedakan nya? "Jill berbalik dan menatap aditya " ini yang sulit, "kata wage.
Srakk!!
" Jill!! "
Wanita yang ada di tahanan menarik lengan Jill "tolong aku!! Aku nyata, " ucap wanita itu, namun Jill terdiam dan tatapan nya menjadi kosong.
Seolah terlempar kedunia lain, Jill melihat keseharian wanita itu. Di maa wanita itu tinggal dan melakukan aktivitas seperti biasanya, pria yang ada di tahanan ikut menarik Jill.
"Aku juga nyata!! Aku nyata!! "
"Haaah!! "
Kepala Jill mendongak ke atas mata nya terlihat putih, namun aditya dan teman nya hanya diam saja dan malah menyanyikan lagu tembang Jawa.
"Di mana ini? "
Jill berasal di ruangan yang berbeda, ruangan itu benar-benar berbau amis dan lengket.
Sekujur tubuh Jill langsung mengigil ketakutan melihat ada sekelompok orang dengan memakai jubah hitam sedang melakukan gerakan aneh , dan di sekeliling atas nya terlihat banyak anak muda tergantung dengan kondisi yang sangat mengerikan.
Bahkan Jill juga melihat wanita yang waktu itu terjatuh di sekolah, banyak tengkorak dan tukang belulang manusia di sana.
Gubrak!!
Tubuh Jill terjatuh ke lantai, dengan tubuh yang masih gemetar dan air mata yang mengalir deras.
"Jill"
"Hah! Aditya.. "
"Iyo, ini ak-"
"Aku gak sekolah di sini!! Sesuatu yang buruk telah terjadi!! Aku mau pergi!! "
"Jill tunggu!! "
Semua nya langsung mengejar Jill yang lari tunggang langgang, "Jill koe kenopo? " isti terkejut melihat Jill lari dengan cepat.
"Jill!! Tenang cerita dulu! " seru aditya.
Namun Jill tidak lagi ingin mendengar apapun, dia ingin segera lari dari tempat itu.
"Jill!! "
Jill menghentikan langkah nya, bukan karena berubah fikiran tapi baru saja dia mau mendekati pintu gerbang mendadak pintu gerbang menghilang.
Dia langsung syok "kenapa? " dia melihat pintu gerbang berubah ada di posisi lain, dia langsung kembali lari namun lagi lagi gerbang menghilang.
"Haah!! Kenapa, kenapa bisa begini? "
"Jill tenang dulu, "
Namun Jill semakin kalap, dia langsung lari untuk keluar dari tempat itu.
Zrutt!!
Di saat mau menggapai pintu gerbang ada sesuatu yang menjerat kaki nya, dan itu membuat Jill terjatuh dan langsung tidak sadar kan diri.
Wage dan aditya langsung mendekati Jill, gadis itu benar-benar tidak bergerak lagi.
Sesuatu berwarna merah yang menjerat kaki Jill perlahan bergerak dan menghilang.
Semua nya juga menatap ke arah Jill, aditya langsung mengangkat tubuh gadis itu "bentar, " ketua asrama datang mendekat dengan membawa daun pandan yang sudah di ikat.
Pelan pelan dia mengetukan daun itu ke wajah Jill, "bawa di ke tempat nya, " ucap ketua asrama itu.
Aditya menganguk dan membawa Jill pergi dari sana, semua langsung kembali melakukan aktivasi seperti biasanya.
Sementara itu, seseorang dengan jubah hitam memasuki ruangan di mana dua orang tersangka itu di tahan.
Orang itu tersenyum lalu mengayunkan tangan nya ke arah si wanita, entah ada kekuatan dari mana tangan wanita yang ada di tahanan itu langsung bergerak mencekik dirinya sendiri.
"Sopo koe!! Heh! "
Pria yang ada di dalam tahanan menjadi panik, dia mencoba menolong wanita itu namun satu ayunan tangan orang asing itu langsung membuat tubuh pria itu terangkat.
"Kau lah yang akan menjadi mahluk tidak nyata itu. Hahaha.. Hahahaha".
Orang asing itu langsung membuka sel tahanan setelah wanita itu tewas, dan dengan mudah dia membawa pria itu pergi dari tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
jill and the school, siapa yang tidak nyata?
Horreurjill gadis kota yang pindah ke desa seorang diri, karena dia memiliki kebiasaan yang aneh yang tidak biasa di lakukan orang lain jill kerap kali di musuhi dan tidak memiliki teman. dengan tekad dan beranian nya dia memutuskan untuk hidup seorang di...