episode 22

2 1 1
                                    

Um..

Pip.. Pip.. Pip..

Gadis di atas ranjang putih itu membuka mata nya pelan pelan, cahaya putih yang menyilaukan membuat nya harus mengedip kan mata nya beberapa kali.

"Dia bangun!! "

"Ya Tuhan... "

"Telpon keluarga nya!!! "

"Sungguh keajaiban!! "

"Hai.. Gadis kecil, "

Seorang dokter tampan melambaikan tangan nya, namun gadis itu tidak merespon sedikit pun dia malah sibuk memperhatikan sekitar nya.

"Di mana ini? "

"Kau ada di rumah sakit nak, "

"Rumah sakit? "

Gadis itu langsung duduk dan terlihat bingung dan perlahan dia jatuh pingsan kembali, dokter langsung kembali memeriksa nya.

                               ****

"Tau gak Jill, kamu itu nyusain orang tua, nyusain aku! Bagus kamu mati saja. "

"Kamu gak bosan ngomong gitu? "

"Dia memang pantas mati ma, "

"Tapi sudah sepuluh tahun dia gak mati mati, dia tetap begini terus. "

"Kita bunuh aja kali ya? "

"Jangan dek! Nanti kamu kena kasus! "

"Iya kakak benar itu. "

"Dia bangun.. "

Gadis yang tidak lain adalah Jill itu membuka mata dengan tatapan dingin, "Jill.. " mama nya tersenyum ke arah nya.

Jill langsung bangun dan menatap dokter yang baru datang, "Hai gadis kecil, bagaimana perasaan mu? " tanya dokter itu sambil menatap ke arah jill.

"Di mana aditya? "

Semua nya terlihat kebingungan karena di situ tidak ada orang yang bernama aditya, Jill langsung turun dari ranjang dan melihat ke jendela.

Itu pemandangan kota!!

"Jill kamu kenapa sih? Masih aneh saja!" Kata kakak nya.

"Dokter.. Kapan aku aku di bawa ke sini? " tanya Jill.

"Sangat lama, mungkin kalau di hitung sama tahun ini. Kamu sudah sepuluh tahun empat bulan di sini. "

"Apa!! "

"Benar, kau di antar ke sini.. "

Dokter menunjukkan sebuah kertas, "kau di temukan warga desa, kau pingsan dan terluka di sebuah desa tua yang terbengkalai tepat nya di sekolah tua.jadi mereka membawa mu ke sini, jangan khawatir ini rumah sakit terbesar di kota Jawa. " ucap dokter sambil menatap jill dengan senyuman. Gadis itu masih cantik dan tidak ada perubahan pada dirinya kecuali kulit nya yang makin terlihat putih dan bersih, sementara orang orang di sekeliling nya yang dulu bersama nya kini sudah terlihat berbeda.

"Gak mungkin! "

Jill menggeleng kan kepala nya, lalu memegangi kepala nya "gak.. Gak... Mungkin. " Jill memukul wajah nya sendiri.

Semua memori yang di jalani masih dapat di ingat nya dengan jelas, namun kenapa?

Kenapa ini semua nya jadi begini?

Dokter mencoba menenangkan kan nya, "dokter aku.. Aku baru saja selesai makan dan.. " Jill terdiam karena kacau.

"Tenang lah.. Tenang.. "

jill and the school, siapa yang tidak nyata? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang