jill and the school, siapa yang tidak nyata?

episode 6

"Eneng jek ra pas, "

"Aku wae jek bingung. "

"Sampurasun!! "

Aditya menghampiri enam pemuda yang ada di depan nya bersama Jill yang ada di samping nya, "rampes.. Lah ngopo koe ngajak dek'e? " tanya salah satu nya.

"Dek'e arep melu dewe, aku ra ngajak. "

"Ya wes, linggeh kene! "

"Ayo, " Aditya menarik Jill untuk duduk di kursi kayu panjang itu, "jadi gimana? Udah di temukan? " bisik Jill pada Aditya.

"Kalian semua sudah menemukan orang nya yang tidak nyata? " tanya Aditya.

"Jek tersangka, eneng papat. "

"Tapi jek ragu, soale petunjuk'e ngono."

"Masalahe melekuni kui seng marai bingung, "

"Iya juga, jalan yang tidak lurus seperti kuda. "

Di kepala Jill muncul gambaran kuda yang sering dia lihat di film drama action, dia langsung menatap ke arah Aditya "Aditya tidak ada kuda yang tidak lurus jalan nya, kuda kalau jalan lurus kok. " ucap Jill.

Semuanya langsung menatap ke arah Jill, "semua nya juga mikir begitu, " ucap Aditya. Rasa cemas pun melanda hati Jill, dia takut bagaimana kalau yang orang orang tangkap itu adalah manusia yang tidak bersalah!

"Mungkin kuda cacat! "

"Ndak juga, mungkin kuda yang sedang di kendarai orang di atas nya! "

"Piye yo.. "

Yang lain juga terlihat kebingungan "bagaimana dengan petunjuk lainnya, seperti mulut kuda Nil menjadi mulut semut? " tanya Jill dengan memberanikan dirinya. Mereka tersenyum "itu mudah di tebak, kamu tau toh orang bertubuh gempal atau berisi. Nah mereka itu kalau makan mulut nya akan melebar namun setelah nya akan kembali menciut. " jelas salah satu dari mereka.

"Benar juga ya, " fikir Jill.

"Yo wes tak ngeter ke, cah iki disek. " ucap Aditya kemudian.

Ke enam pria itu mengangguk dan menatap Jill di bawa pergi oleh Aditya, mereka secara bersamaan tersenyum sambil menatap Jill yang perlahan tidak terlihat lagi.

Sambil melangkah kan kaki nya jill masih kepikiran  tentang petunjuk tadi, namun di dalam hati nya juga merasa kesal.

Kenapa pihak sekolah tidak turun tangan mengambil hantu itu saja sekarang langsung, kenapa malah mengirim petunjuk yang sulit di mengerti.

"Aku tidak tahan lagi! "

"Kenapa kamu Jill? "

"Kita temui saja pihak sekolah untuk protes, mereka bisa saja mengirim deskripsi orang nya, atau sketsa orang nya yang tidak nyata itu. Bukan petunjuk seperti ini!

Kau yakin mereka akan menemukan yang palsu? Bagaimana jika mereka malah memilih yang manusia asli? "

"Kita ndak bisa protes Jill, kita ini sudah di perlakuan baik oleh sekolah, jadi sekarang kita harus balas budi dengan menjaga sekolah dari mahluk yang tidak nyata itu. "

"Tap-"

"Sampurasun!! Arep nang di kalian? " sapa seorang pria yang sedang duduk di warung sederhana, Aditya langsung membalas kata sapaan itu. "Rampes.. Iki loh, arep ngeterke cah iki. " ucap Aditya sambil menoleh ke arah Jill.

"Sini berhenti dulu makan, aku seng mbayar! "

"Kamu mau berhenti Jill? "

"Hum.. Oke lah mau! "