episode 15

8 3 0
                                    

Malam hari ini terlihat begitu berbeda, seluruh tempat terlihat benar benar bercahaya.

Cahaya obor benar benar terlihat seperti matahari, orang orang dengan pakaian khas mereka berjalan beriringan sambil membawa bunga dan persembahan.

Banyak sayuran dan buah yang di susun menyerupai gunung yang besar, makanan tersusun rapi siap di santap.

Semua ceria dan terlihat bahagia namun tidak dengan Jill, dia terlihat gelisah dan bahkan sampai mengeluarkan keringat dingin.

Tetua desa mulai menyampaikan kata sambutan di depan banyak, lalu bergantian dengan beberapa orang lainnya termasuk kepala sekolah.

Acara pun resmi di buka, suara gamelan mulai terdengar dan pertunjukan mulai di tampilkan.

"Ada apa dengan ku? Aku tidak pernah Segelisah ini! Apa aku takut? " batin Jill.

Terlihat aditya menari sambil membawa topeng barong yang menyeramkan bersama beberapa pria lainya, "Jill kamu kenapa? Gugup ya? " tanya dina sambil menyerahkan sebuah sapu tangan.

"Iyo, terimakasih. "

"Tenang ae, koe ra dewean eneng aku karo isti. "

Klap!! Klap!!

Jill terlihat terkejut mendengar  suara dari topeng barong itu, aroma dupa dan kemenyan mulai tercium yang membuat Jill semakin gelisah dan jauh dari kata tenang.

Gubragg!!

Beberapa pemain barong mulai melakukan beberapa aksi yang mengerikan termasuk salah satunya memakan kaca dan paku serta bara yang masih menyala, Jill menelan liur nya melihat aditya menjulurkan lidah nya ke bara merah.

"Din, itu ndak papa? "

"Aman.. Tenang saja itu memang begitu. "

"Ho'o Jill, tenang saja. "

Rasa cemas melanda Jill, dia benar-benar terbelalak melihat aditya melahap bara itu.

"Aditya.. "

Isti dan dina langsung menatap ke arah Jill lalu tersenyum, "koe khawatir yo karo aditya? " tanya isti dengan nada menggoda "bukan gitu, kan itu bahaya lihat saja. Bara nya masih menyala, " ucap Jill dengan nada gelisah.

"Heleh.. Ngomong ae nak koe tresno aditya. "

"Tresno itu opo din? "

"Tresno itu sayang koyo kekasih, "

"Ah.. Kalian berdua ini. "

Kedua teman nya itu langsung tertawa melihat Jill yang cemberut, setelah selesai pertunjukan dan pawang mulai masuk mengendalikan pertunjukan itu.

Kini mulai lah pertunjukan tarian, "ayo Jill, " bisik isti di belakang nya "semoga aku ndak lupa gerakan nya. " bisik Jill "fokus dulu, " ucap dina sambil merapikan selendang nya.

"Hhaaae!! Eee.. Eeeea! "

Suara gamelan kembali terdengar, para penari mulai masuk bersamaan dengan suara sinden yang mulai menyanyi kan tembang Jawa.

Gerakan para penari benar benar menghipnotis orang yang menonton, semua nya terdiam dengan tatapan takjub melihat keindahan gerakan para penari dengan selendang panjang nya.

Penari lain mulai datang dari arah berlawanan dan mulai bergabung, yang membuat suasana menjadi menakjubkan dengan warna pakaian batik dan kain panjang yang warna warni.

Rombongan aditya juga mulai masuk dengan pakaian yang berbeda, musik perlahan melambat bersamaan dengan salah satu penari maju untuk mengkalung kan untaian bunga ke orang yang di hormati di sana.

jill and the school, siapa yang tidak nyata? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang