21. Pasangan Baru

251 20 7
                                    

Namjoon tidak bisa meminta lebih jauh, Harin tidak ingin pulang ke rumah mereka, atau lebih tepatnya yang dulu mereka tinggali bersama. Namjoon mencoba membujuk Harin karena disana lebih nyaman dibanding kantor ini.
Bahkan disini tidak ada kasur untuk berbaring dengan nyaman. Bagaimana bisa wanita itu betah disini?

Apakah Harin tidak rindu rumah mereka?

Namjoon saja rindu.

"Joon, bisa kesini sebentar?" Panggilan Harin membuat kesadaran Namjoon kembali.

Pria besar itu meletakan figura luffy yang terletak di meja dan bergerak menghampiri Harin.

"Ya, Rin. Kau butuh sesuatu?" tanya Namjoon saat mendapati Harin tengah menempel di pintu kamar mandi.

"Bisa... tolong aku?" Harin tampak ragu-ragu, bahkan kini wanita manis itu terus menunduk.

"Ya apapun itu. Katakan, kau butuh sesuatu?"

"Bisa... kau turunkan resleting gaunku?"

Mata Namjoon langsung membola, tangannya yang besar itu menutupi wajah. Permintaan Harin entah mengapa membuat dirinya bergetar malu. Reaksi tubuh yang cukup memalukan.

"Aku... tidak bisa, Joon"

"Ya, kemari, Rin. Akan aku bantu"

Harin membalikkan tubuhnya.

"Bisa kau lakukan dengan memejamkan mata, Joon?"

Memejamkan mata?

Katakan disini memang Namjoon sudah berpikir liar, tapi melihat punggung Harin bukankah sesuatu yang tidak bisa diulang?

Namjoon ingin menyentuhnya walau sebentar...

Astaga Kim Namjoon!

Sadar sebelum kau berbuat brengsek lagi!

"Ya, akan aku lakukan... dengan menutup mata"

Namjoon melangkah maju dengan mata terpejam. Tangannya bergerak kedepan mencari bahu Harin. Bisa saja dia menghampiri Harin lebih dulu sebelum memejamkan mata, namun sepertinya akan berakhir dengan mata yang sulit tertutup.

"Jangan mengelus punggungku, Namjoon!"

"Ma-af"

Namjoon hanya mencari letak resleting tanpa sengaja melambatkan gerakannya. Ia tidak tahu jika kukut Harin bisa selembut itu.

"Maaf ini sedikit sulit" Namjoon baru setengah membuka resleting gaun milik Harin karena macet. Sampai Namjoon harus menghentakkan tangannya agar resleting itu bisa diturunkan lagi. Tenaga Namjoon membuat Harin terdorong kebelakang dan dengan mudah ditangkap Namjoon.

"Maaf, Rin" lucu sekali pria itu bahkan sampai saat ini masih memejamkan matanya. Membuat Harin dapat melihat wajah Namjoon sedekat ini.

"To-tolong ambilkan kaosku di laci dekat mejaku"

Harin menghilang dibalik pintu. Wanita itu meninggalkan Namjoon yang sedang meraup oksigen karena ia menahan napasnya tadi. Bagaimana pun Harin mampu membuat Namjoon seperti orang bodoh.

Namjoon berjalan menuju ruang tengah, tidak sulit mencari meja Harin. Wanita itu menghias meja kerjanya dengan baik. Banyak stiker lucu yang menempel di mejanya.
Namjoon membuka laci dengan hati-hati, karena bagaimana pun ini merupakan privasi Harin. Tidak mungkinkan ia membuka laci yang salah?

Seperti laci yang tidak boleh Namjoon atau pria lain buka. Saat mencoba mengangkat wajahnya, Namjoon tidak segaja menggeser mouse dan membuat komputer Harin menyala.

Bukankah kau termasuk pelacur yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan?

Meskipun itu sahabatmu, tapi mengambil kesempatan seperti itu namanya licik.

NAMJOON SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang