"Jadi kalian dulu adalah sepasang kekasih?"
Sekertaris Namjoon membelalak terkejut mengenai fakta yang baru saja terungkap. Beberapa staff yang ikut makan malam perusahaan ini pun sama terkejutnya, namun memilih bereaksi dalam hati."Itu masa lalu" jawab Namjoon acuh. Ia bahkan tidak tertarik menyentuk daging atau bir di depannya.
"Jika sekarang nona Jihyun secantik ini, bagaimana saat muda dulu"
Mereka mengangguk setuju. Memang Jihyun dari dulu sudah sangat cantik dengan tinggi semampai seperti model majalah ternama.
"Sekarang pun masih sama. Tidak ada yang berubah" jawab Jihyun dengan senyum lebar.
Mata Jihyun tidak lepas dari sosok Namjoon yang berubah banyak dari yang dulu.
Kulit pria itu menjadi semakin coklat dengan tubuh yang besar. Benar, Jihyun dengar Namjoon belum lama ini meyelesaikan wajib militer. Mungkin itu alasan mengapa Namjoon memiliki tubuh yang sebagus ini.
"Apa Pak Kim yang menyatakan cinta duluan?" Pertanyaan staff mengundang tatapan tajam dari Namjoon.
Bukankah makan malam perusahaan harusnya membahas pekerjaan?
Kenapa harus membahas masa lalunya?
Namjoon membenci masa lalu dan ingin membuangnya jauh. Tapi dengan menyebalkan, mereka terus membicarakan hal memuakkan itu.
"Aku yang menyatakannya duluan"
"Waaah nona Jihyun perempuan yang berani. Bukankah Pak Kim dulu pun sangat tegas seperti sekarang"
"Tentu itu pesona Kim Namjoon"
....
Ara dan Yoonji menatap Harin dengan hati-hati. Mereka bahkan hanya diam melihat Harin meminum campuran bir dan soju di gelas ketiga. Apa memang Harin kuat minum selama ini?"Jangan salahkan Namjoon. Bukankah dia juga menolak makan malam ini?" Ara pelan-pelan beropini tanpa niatan menyalahkan Harin karena keputusannya meminta Namjoon memgikuti acara makan malam perusahaan.
"Apa Namjoon tidak bercerita tentang wanita ular itu?" tanya Yoonji ikut menegak minuman yang berwarna keemasan itu. Ini merupakan hal yang harus dirayakan karena Harin sendiri yang mengajak mereka minum-minum untuk pertama kali.
"Hey, Rin. Sudah cukup minumnya. Bukankah lusa ada peluncuran komik kalian?"
Yoonji menahan Ara yang ingin mengambil gelas Harin.
"Biarkan saja sampai dia puas, ra"
"Harin tidak pernah mabuk sebelumnya. Jadi jangan berlebihan"
Harin menarik baju Yoonji. Wanita itu sebenarnya sudah mabuk walaupun tidak berbicara melantur dan berbuat hal gila. Hal itu patut disyukuri kaarena Harin mabuk dengan tenang.
"Rokok"
"Tidak punya" jawab Yoonji. Kerah bajunya masih ditarik Harin, membuat Yoonji dapat mencium aroma alkohol Harin dari dekat.
"Hey, Rin. Sudah cukup" Ara mencoba melepaskan tangan Harin yang terus mencengkram baju Yoonji.
"Bohong"
"Hey kau menuduhku pembohong, Rin?"
"Rokok"
Ara pusing sekali rasanya meskipun tidak ikut minum.
"Kita pulang ya"
"Tidak mau. Mau rokok"
Karena tidak tahan dengan Harin yang kunjung todak melepaskan cengkramannya. Yoonji merogoh jaket boombernya. Mengeluarkan sekotak rokok dan pemantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAMJOON SEASON 2
FanfikcePada kesempatan kali ini harusnya Namjoon dapat menebus kesalahannya.