30

91 15 7
                                    

"Tidak bisa, Joon. Ini acara penting"

Ini namanya kekerasan. Namjoon menahan bahu Harin sampai membuat wanita itu tidak bisa bangkit.

"Kau sudah mendapatkan izin untuk beristirahat, Harin"

Sial, dalam kondisi fit saja, Harin tidak punya kekuatan melawan Namjoon. Apalagi saat sedang sakit begini.

"Kau bahkan belum 24 jam di rumah sakit"

"Tapi besok ada acara peluncuran komikku"

"Kesehatanmu lebih penting"

"Tapi acara itu juga, Kim Namjoon"
Namjoon tahu jika acara peluncuran komik yang digarap sedari lama oleh Harin merupakan pembuktian dari kerja keras mereka. Tapi tetap saja, dokter tidak menyarankan Harin melakukan aktivitas selain penyembuhan.

"Choi Harin, berhenti memberontak atau aku akan menciummu di depan suster nanti", ancaman Namjoon ternyata ampuh.

Sebentar lagi akan ada perawat yang datang untuk memberikan makanan dan obat. Kalau Namjoon tidak salah, mungkin dalam 7 menit, perawat itu akan membuka pintu.

"Wah kau tidak mau kekasihmu menciummu, Rin?"

"Berhenti, Namjoon"

"Itu melukai harga diriku"

"Sudah cukup, Kim Namjoon. Kau tidak bisa terus menerus membahas soal ciuman sefrontal ini"

Harin kesal.

Dan Namjoon senang.

"Apa yang lebih frontal dari mencium pria di depan teman-teman perusahaannya? Bukankah kau ahliny- aaawwwh"

Rambut Namjoon memang hampir botak, namun sudah tumbuh sedikit sampai Harin bisa menjambaknya.

"Bagaimana penulisnya sendiri tidak hadir..."

Namjoon paham sekali sebagaimana sedihnya Harin. Wanita manis itu tidak cocok untuk bersedih. Walaupun saat menangis pun, Harin masih akan terlihat cantik.

Mampukah Kim Namjoon menghilangkan semua keresahan Harin?

Untuk bagian itu, entah mengapa Namjoon tidak percaya diri.

Dirinyalah yang lemah terhadap Harin. Namjoon selalu membutuhkan Harin untuk mengisi kekosongan dirinya.

Tapi apakah Harin juga membutuhkan Namjoon sama seperti dirinya?

Bagaimanapun melihat Harin hidup dengan baik 5 tahun lalu, apa artinya wanita itu akan baik-baik saja meskipun Namjoon menghilang?

Harin tidak tahu apa yang Namjoon pikirkan atau lamunkan sekarang. Pria itu masih menahan pundak Harin dan perlahan mendekati wajah Harin dengan mata kosong.

"Joon?"

Dahi mereka sudah menempel tapi tatapan Namjoon masih kosong.

"P-permisi, tuan"

Dugggh

"Awwwh, sakit, Harin"

...
Seokjin berulang kali memeriksa persiapan sebelum pesta peluncuran webtoon miliknya. Ia bahkan sampai mengajukan cuti di tempatnya bekerja untuk fokus.

Sebenarnya Seokjin tidak benar-benar memegang proyek webtoon ini. Ini hanya usaha sampingan. Seokjin mempunyai uang yang sangat banyak.

Keluarga Seokjin memiliki dua rumah sakit besar di Seoul dan Busan. Hanya Seokjin yang tidak tertarik dengan dunia bisnis kesehatan keluarganya sampai akhirnya ia memutuskan untuk bekerja sebagai pegawai di perusahaan kenalan ayahnya dan membangun bisnis kecil-kecilan ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NAMJOON SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang