Chapter 4: Inizio.

10 1 0
                                    

Chapter 4: Inizio.

"New beginnings."

________

Bunyi pergerakan tulang leher terdengar cukup nyaring kemudian di susul oleh suara perut yang cukup keras. Punggung tangan kiri Halwa menutup bibirnya yang terbuka karena menguap. Setelah itu, ia berdiri dari duduknya, beralih merebahkan tubuhnya di atas kasur. Merasakan betapa nyamannya tulang punggungnya saat menyentuh kumpulan kapuk yang empuk itu. Sembari memejamkan kedua matanya——menutup bibirnya karena menguap lagi. Ia tampak sangat lelah namun pikirannya terlalu berisik jadi ia tak bisa tidur walau mengantuk sekali pun. Terlebih, ia belum mengirim hasil editing vidio lip tint kepada klien. Menunggu hasil koreksi dari manajernya yang belum memberikan jawaban.

Ponselnya berdering, bersamaan dengan suara perutnya. Membuat Halwa bangkit dari kasur dan berjalan ke arah meja rias untuk mengangkat panggilan telpon. "Bagaimana," tanya Halwa pada manajernya yang tak berada di pandangannya.

Halwa tersenyum, kemudian ia melihat hasil editing nya yang berada di tablet. "Baiklah, terima kasih dan setelah ini aku akan lebih sering merepotkan Mbak dengan banyaknya job," tawa Halwa setelah menggoda manajernya sekaligus mengakhiri panggilan.

Jari lentik Halwa menekan tablet untuk mengirim vidio promosi itu pada klien untuk ditinjau, apakah sudah sesuai ketentuan atau ada yang perlu diperbaiki. "Semoga semuanya lancar agar aku bisa mengerjakan pekerjaan yang lainnya," gumam Halwa setelah vidio tersebut terkirim ke klien.

Untuk mengisi kekosongan waktu sembari menunggu hasil koreksi dari klien, Halwa membuka Twitter atau X. Ia cukup aktif di media sosial berlogo X itu, untuk mengikuti berita yang sedang tranding. Walau, ia jarang sekali ikut menyahuti celoteh para pengguna X karena ia hanya suka membaca celoteh mereka saja. Seperti saat ini, ia tengah membaca thread yang menjelaskan tentang skandal idol K-Pop yang tertangkap kamera sedang berkencan di Paris.

"Apa salahnya mereka berkencan, toh mereka sudah sama-sama dewasa, bukan minor lagi. Lagian, mereka juga manusia biasa yang ingin memiliki pasangan hidup," desis Halwa sembari mengulir layar ponselnya dan membaca komentar para fans yang pro dan kontra.

Karena bosan, ia mulai menekan ikon pencarian untuk melihat apa yang tengah tranding. Alangkah terkejutnya, saat ia mendapati nama penanya bertengger di urutan ke lima. Ia penasaran sekaligus tak percaya jika itu dirinya karena pasti ada seseorang yang bernama Sunzarry di luar sana.

Sunzarry

Bibir Halwa membulat sempurna karena itu memang dirinya. Ia menjadi santapan empuk para netizen dengan ketikan mereka yang penuh akan fitnah. Fitnah yang menyakitkan. Ia buru-buru menekan aplikasi Instagram di tabletnya dan melihat hasil pengumuman lomba menulis yang ia ikuti. Namanya terpampang di sana sebagai juara satu lomba dan ia pun penasaran dengan isi komentarnya. Bibirnya tersenyum getir karena tak jauh beda dari di aplikasi sebelah. Banyak yang tidak terima akan kemenangannya.

Mereka, netizen juga menyerbu akun Instagram pribadinya di kolom komentar serta banyak pesan masuk di Instagramnya. Ia tak berani membukanya dan langsung meluncur ke aplikasi Wattpad. Di sana, ia sangat terkejut saat melihat notifikasi vote dan komentar. Serta jumlah orang yang membaca ceritanya pun naik drastis menjadi satu juta lebih setelah kemarin hanya sekitar dua ratusan.

Tangan Halwa meraih tumblr lalu meneguk air putih itu sampai habis untuk menenangkan diri. Ia benar-benar terkejut dan sangat terkejut akan apa yang ia alami hari ini. Ia memberanikan membaca komentar pembaca yang ada di Wattpad dan respon mereka bagus-bagus meski ada beberapa yang menghinanya. Ia tak mengapa di hina seperti itu dan ia tetap tersenyum meski wajahnya sedih.

DreeblissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang