Chapter 26: Cofuné.
"Running your finger through the hair of someone you love."
__________
"Jadi hari ini jadwal kamu fitnes?"
Halwa mengangguk sembari menyiapkan barang yang akan ia bawa ke tempat fitnes. Ia juga menyiapkan handuk untuk Hilmi karena pria itu datang kemari tak membawa handuk. "Udah siap, ayo berangkat sekarang," ajak Halwa dan membiarkan Hilmi yang membawa tas mereka. Jika dilarang, Hilmi akan merengut dan tetap memaksa ingin membawanya.
Mereka melakukan fitnes di gedung fitnes yang ada di apartemen Halwa. Ini kali pertama mereka melakukan fitnes bersama dan sangat bersemangat untuk itu. Hilmi sendiri tak menyangka jika Halwa sering fitnes, ia pikir Halwa hanya melakukan workout di rumah seperti kebanyakan perempuan. Tapi ternyata, Halwa memiliki jadwal seminggu sekali untuk pergi ke tempat fitnes.
Awalnya, ia bilang pada Halwa jika tengah malas fitnes namun Halwa mengajak Hilmi untuk fitnes bersama karena hari ini jadwal fitnes Halwa. Tak perlu waktu lama, Hilmi langsung setuju dan pergi ke apartemen Halwa karena dalam gedung tersebut terdapat fasilitas fitnes. Ia nampak sangat bahagia karena impiannya untuk fitnes bersama pasangan telah terwujud.
"Kamu workout seminggu dua kali terus fitnes seminggu sekali." Hilmi memastikan ulang jadwal olahraga Halwa dan perempuan itu mengangguk kemudian mereka memasuki ruang fitnes secara bersamaan.
Sebelum memulai olahraga, mereka mengenakan sepatu terlebih dulu karena tadi mengenakan sandal. Kemudian menitipkan barang bawaan mereka ke loker. Kecuali air minum dan ponsel. "Mas mau olahraga apa dulu," tanya Halwa pada Hilmi setelah meletakkan ponsel dan air minum mereka berdampingan di samping dinding. Meletakkannya begitu saja tanpa takut ponsel itu di curi oleh orang lain. Menurut mereka, tempat fitnes aman.
"Exercise dulu biar gak cidera," jawab Hilmi yang sudah memulai gerakan exercise.
Mereka mulai sibuk melakukan gerakan exercise masing-masing dengan musik yang mengalun di headphone mereka. Sebelum itu, mereka memutar playlist yang sama, playlist yang mereka buat sebelum pergi ke tempat fitnes. Tujuannya, agar mereka mendengarkan lagu yang sama dan kebetulan selera musik mereka sama. Jadi mereka nyaman untuk membuat playlist bersama.
"Aku mau cable cross over dulu," pamit Hilmi sembari mengusak lembut pucuk kepala Halwa.
Mereka pun berpisah untuk sementara, sibuk dengan olahraga masing-masing. Hilmi yang sibuk membentuk dada agar lebih bidang dan maskulin. Sedangkan Halwa yang sibuk memperjelas bentuk perut kotaknya. Mereka punya tujuan masing-masing dan bisa fokus pada tujuan mereka. Namun, mereka tetap sering curi-curi pandang dengan manis membuat semangat mereka semakin membara.
Suasana tempat fitnes juga tak terlalu ramai, berbeda dengan kelas zumba di samping yang terlihat ramai dengan banyaknya pengujung yang masuk dalam kelas tersebut.
Setelah melakukan gerakan squat with dumbbell, kini Halwa mulai melakukan gerakan dumbbell flyes, sama dengan Hilmi. Mereka berada di posisi saling beriringan dan Halwa yang selesai terlebih dulu. Sedangkan Hilmi masih terus lanjut.
Sembari menunggu Hilmi selesai, melakukan gerakan dumbbell flyes, Halwa mengambil ponselnya dan merekam kegiatan Hilmi tersebut. Hal yang membuat Hilmi salah tingkah namun harus tetap konsentrasi. Selesai dengan gerakan tersebut, Hilmi mengajak Halwa untuk pull up dan Hilmi membantu Halwa untuk melakukan gerakan tersebut. Tentu saja membuat mereka tertawa di sela-sela Hilmi menjaga tubuh Halwa agar bisa untuk pull up.
"Udah cukup, gak kuat," pinta Halwa dan Hilmi menurunkan tubuh Halwa secara perlahan.
Sebenernya, Hilmi sangat riskan dengan posisi barusan karena biar bagaimana pun, ia laki-laki normal dan terlebih, itu Halwa, kekasihnya. Jika bukan Halwa, mana mau ia melakukan hal barusan. Jadi, setelah lima kali pull up, Halwa menyerah. Akhirnya giliran Hilmi yang melakukan pull up. Dengan ponsel Hilmi yang masih terus merekam——diletakkan tak jauh dari tempat mereka pull up.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreeblissa
RomanceDalam masa patah hati setelah putus dengan kekasihnya yang selingkuh, Hilmi mencurahkan semua kisah masa lalunya itu dalam tiap bait lirik lagu yang ia buat. Hingga pada suatu kesempatan, ia membaca sebuah fanfiction yang mampu membuatnya jatuh cint...