awal yang bukan awal

7K 114 1
                                    

Gadis berpostur badan mungil tengah bergelut pada kasur bewarna pink dibalut selimut motif panda kesukaannya. gadis itu bernama Mozie Zemira Maheswari yang masih terlelap dalam alam bawah sadarnya di pagi hari pukul 07.30 aceh.

Suara dering telfon yang kian bergemuruh, sehingga mengusik tidur lelap zizi siang itu.

Zizi membuka matanya samar meraih handphone miliknya. "Papa? God please! Baru jam setengah 8 siang udah berisik banget si pah, gatau apa kalo adek baru bangun ish"gerutu zizi tak mengangkat telfon sang papah tercintanya.

Tanpa zizi sadari bahwa ia sudah mengetahui jika saat ini jam berpukul jam 07.30, zizi membangunkan dirinya hingga tak sengaja melemparkan handphone ke sembarang arah.

"Shit! Baru sadar udah jam setengah 8, pantes bapak gue berisik banget segala nelfon gini. Haduh gue ko bisa lupa ya kalo ada penerbangan jam 11 sore ke jakarta, astaga"

Zizi yang sudah menyadari segera bangkit lalu merapihkan segala keperluan yang harus ia bawa pindah ke jakarta hari ini. Yap, zizi selama hampir 3 tahun tinggal sendiri di aceh dengan rumah yang besar bersama seorang pembantu yaitu bi nani.

"Biii? Bibiii, bisa tolong zizi bawain koper ini ke mobil gak bi?"teriak zizi meminta pertolongan.

Bi nani dari dalam dengan terburu-buru menghampiri zizi yang sudah siap dengan 5 koper dihadapannya.

"Waduh non, ini kopernya ada 5 gimana caranya bi nani bawa kedepan?"tanya bi nani kebingungan melihat koper gede milik zizi.

"Astaga bibi, ga perlu bawa semuanya ko. Kan aku juga bawa jadi bibi cukup bantu bawa 2 koper aja kok"jawab zizi dengan ramah dan sopan.

Zizi terkenal menjadi anak yang super kalem dan sopan pada semua orang. Bi nani sudah memahami sifat zizi karena sudah mengasuh zizi sejak kecil sehingga zizi menganggap bi nani sudah seperti ibu asuhnya.

"Baik non, bibi bawa ya kopernya ke depan nanti biar pak yono aja yang masukin ke mobil hehe"

Zizi mengaguk dan tersenyum.

•••

"Non, apa nanti gamau pulang lagi ke aceh ya? toh kalo nanti pak yono sama bi nani kesepian gimana non? Kan biasanya non yang nemenin pak yono ngopi"sendu pak yono.

Pak yono memang supir pribadi keluarga maheswari sedari 20 tahun lalu, pak yono lah yang selalu setia menemani keluarga maheswari dari memiliki anak 1 sampai sekarang mempunyai 2 anak yang sudah besar.

"Pak yono tenang aja ya, nanti aku usahain pak yono sama bi nani juga pindah ke jakarta bareng aku. Aku bakal bilang ke papah soal ini kalau aku sudah sampai di jakarta, ok!"jawab zizi dengan senyuman yang merekah.

Sebenarnya zizi sangat menyanyagi jika dirinya harus meninggalkan kota yang menjadi rumah dari dirinya semasa kecil. Baginya aceh terlalu indah dan berkesan hingga tiada duanya dengan kota lainnya.

"Eh gak gitu non, pak yono malah takut jadi di pecat nanti kalo non ajak bapak sama bi nani ke jakarta. Maksud pak yono, non aja yang sering-sering main ke aceh gitu non hehe"

"Mana bisa gitu pak! ongkos jakarta-aceh lumayan mahal pak walaupun aku baru tau kemarin sih, jadi aku udah mutusin bakal jemput pak yono dan bi nani buat ikut tinggal nanti bareng aku aja"lanjut zizi.

Yap. Zizi adalah sosok bungsu yang ucapan dan tindakannya tidak ada yang bisa membantah. Sekalipun itu adalah kedua orang tuanya, karena menurut papah dan mamanya zizi merupakan anak yang cukup keras walaupun terlihat lemah lembut tapi ia berani bertindak hal di luar dugaan jika hal yang diinginkan tidak tercapai, hanya saja ia akan merasa kalah jika yang menentang keras adalah abangnya.

Separuh HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang