Lihat aku, aku tetap mengejarmu

717 111 4
                                    

Setelah pulang dari kalimantan tadi malam, semua masuk ke kamarnya masing-masing. Vano juga membiarkan bas tidur bersamanya agar tidak mengganggu istrirahat zizi.

Pagi harinya seperti biasa, semua melakukan sarapan sebelum memulai aktifitas kerja. Dena yang ingin membangunkan putrinya ia merasa tidak tega karena dari raut wajah zizi terlihat bahwa ia sangat kecapean. Jadi, hanya zizi yang tidak ikut sarapan bersama.

Selesai sarapan pun, semua secara bergantian and pergi meninggalkan rumah untuk kembali bekerja. Selama arsen masih di indonesia ia tetap bekerja dengan normal begitupun dengan alsa yang kini selalu menemani dena mertuanya bekerja di butik. Jadi, setiap harinya bas akan diasuh oleh bi nani di rumah.

Zizi yang berada di kamarnya terbangun. "Nghh! udah pagi belum sih?"tanya zizi masih menutup kedua matanya.

Tangannya bergerak menyusuri kasur dan meja yang bersebelahan dengan dirinya untuk mencari handphone. Ia terkejut saat mendengar suara alarm dari handphone yang saat ini berada di bawah tubuhnya.

"Haishh! anjir, ngagetin aja dah"gerutu zizi memiringkan tubuhnya lalu membuka mata melihat jam yang berada di layar handphone.

"Hah?! jam 10? kok tumben banget sih gak ada yang bangunin gue? sumpah telat ngantor ini sih"oceh zizi terduduk.

Dirinya yang panik, segera memasuki kamar mandi. Dikarenakan kondisi yang terburu-buru ia mandi tak begitu lama, keluar dengan keadaan yang sudah wangi lalu siap memakai baju kerja.

"Gue kenapa pelor amat sih! mana jam 11 ada meeting pula, ish sebel deh pada gak bangunin"omel zizi.

Zizi berada di depan cermin, mulai merapihkan wajahnya dengan beberapa make up miliknya. Setelah selesai, ia membawa jaket kulit berwarna hitam menuruni tangga.

Disana terlihat ada bi nani dan bas yang sedang bermain bersama. Zizi mengarah pada meja makan, ia menyumpal mulutnya dengan roti yang ia oleskan selai dengan terburu-buru sehingga tidak rapih. Mengambil helm dan kunci motor yang tergantung dekat ruang keluarga.

Zizi melepas roti dari mulutnya. "Bi, aku berangkat ya! nanti aku pulang kayak biasanya kok, titip bas ya. Assalamualaikum"pamit zizi menyalimi bi nani dan mencium kening bas.

Bi nani menggendong bas menemani zizi sampai ke luar pintu rumah. Zizi mengeluarkan motor yang dibelikan oleh lian beberapa bulan lalu saat dirinya baru sampai di jakarta. Terlihat gagah dan penuh karisma membawa motor dengan menggunakan hijab dan style berwarna serba hitam.

 Terlihat gagah dan penuh karisma membawa motor dengan menggunakan hijab dan style berwarna serba hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zizi melambaikan tangannya, lalu keluar dari halaman rumah. Bi nani jelas tidak heran karena selama di aceh zizi lebih sering menggunakan motor daripada mobil miliknya.

"Keren kan mamah bas? dulu selama di aceh mamah bas itu banyak di sukain sama banyak cowo tau! tapi, kayaknya mamah bas justru tertariknya sama papah bas deh hehe"ucap bi nani pada bas.

Separuh HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang