Di ujung padamnya matahari

719 104 17
                                    

Setelah melakukan quality time berduaa kini kedua pasangan tengah menuju kediaman maheswari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melakukan quality time berduaa kini kedua pasangan tengah menuju kediaman maheswari.

Setelah melakukan malam lamaran beberapa waktu lalu, vano dan zizi sepertinya sudah saling paham dalam penempatan diri untuk saling melengkapi satu sama lainnya.

Vano yang masih setia menggenggam tangan mungil milik zizi, seraya menciuminya sesekali. Sedangkan zizi masih diam untuk membuka suara karena kejadian sebelumnya yang keduanya alami.

Vano sesekali menatap wajah zizi. "Kenapa? sejak dari mall tadi langsung diem gini, kenapa sih sayang?"tanya vano yang telah melupakan kejadian tadi.

Zizi yang diajak bicara kini memecahkan lamunannya. "Aku gak apa-apa kok! cuma lagi menikmati jalanan aja"jawab zizi.

Vano merasa ada yang janggal, ia kembali menatap zizi mencuri-curi saat berkendara. "Aku gak mau kamu bohong! jujur kenapa? aku disini ada buat kamu sayang, jadi tolong resah dan gelisah itu juga harus bisa saling berbagi denganku!"timpal vano.

Zizi menatap vano yang fokus menatap jalan kembali. Mengelus wajah vano menggunakan tangan kirinya, hal itu dirasakan vano yang merasa sangat nyaman.

Vano memberhentikan mobilnya di sisi kiri jalan. Meraih tangan zizi yang masih setia mengelus pipinya dengan lembut. "Sayang! aku sangat senang bisa mendapatkanmu bidadari ini secara tulus, tapi aku mohon apapun masalahmu jangan pernah di tutupi dari aku ya"tegas vano diangguki zizi.

Zizi membalas vano dengan pelukan hangat darinya. "Terimakasih selalu menunggu aku! semoga takdir tuhan untuk kita bersama tidak akan pernah salah, aku sayang nano selamanya!"sahut zizi di dekapan vano.

Vano tersenyum mendengarnya, tak biasa zizi melontarkan kata-kata dan tindakan manis pada vano. "Aku selalu dan akan lebih sayang kamu sampai kapan pun, dek zee! semoga aja tuhan percaya sama kita untuk tetap bersama selamanya ya"balas vano semakin mengeratkan pelukannya pada zizi yang telah meneteskan air matanya.

"Andai aja dia gak pernah kembali lagi! tak ada banyak pilihan di pikiran ini, vano terlalu erat menjaga dan mencintaiku dengan tulus hati! sedangkan kamu, kamu juga harus bahagia bersama pasanganmu! jangan cari aku lagi please"gerutu zizi dalam hati meluapkan rasa patahnya.

Vano hendak melepaskan pelukan zizi, entah mengapa pelukan yang diberikan zizi begitu lebih erat dari padanya.

"Biarin kayak gini dulu! aku gak mau kamu jauh dari aku"ucap zizi sontak membuat terkejut vano kembali dengan tindakan manisnya.

Vano mengangguk memeluknya lebih erat, zizi bukan tak ingin berbagi pikirannya pada vano hanya saja untuk saat ini bukanlah waktu yang tepat. Ia ingin menjalani kebahagiaan sebagai calon suami-istri, tak ingin diganggu oleh banyak masalah.

 Ia ingin menjalani kebahagiaan sebagai calon suami-istri, tak ingin diganggu oleh banyak masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Separuh HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang