Bawa dia kembali bersamaku

727 91 3
                                    

Ini adalah hari terakhir dimana zizi dan vano akan tinggal berdua di hotel negeri belgia, mereka tengah bersiap-siap karena esok pagi zizi dan vano kembali tinggal di rumah arsen sebelum melanjutkan perjalanan menuju belanda.

"Koper kamu udah beres kah?"tanya zizi pada vano yang kini tengah menikmati segelas kopi.

"Udah sayang! kan gak ada lagi yang perlu di keluarin selain baju ganti buat nanti, emang kita mau kemana hari ini?"tanya vano.

"Tadi sih abang bilang 10 menit lagi sampai sini, kita mau diajak jalan-jalan di taman sekalian aku mau makan siang di luar sih. Gapapa kan?"

Vano menghampiri sang istri yang sedang sibuk dihadapan koper. "Gapapa, apapun yang kamu mau dan mau kemanapun kita! asal kamu yang minta pasti aku ikutin, jadi amanslow"jawab vano membuat senyum di bibir zizi merekah.

Lalu arsen tak lama tiba di hotel tempat penginapan adiknya dan vano tinggal selama di Brussels.

Seraya menunggu zizi dan vano turun, ia membawa bas di dalam dekapannya untuk menyantap makanan di hotel tersebut, memilih di area taman dalam hotel agar bas bisa bermain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seraya menunggu zizi dan vano turun, ia membawa bas di dalam dekapannya untuk menyantap makanan di hotel tersebut, memilih di area taman dalam hotel agar bas bisa bermain.

Selagi menikmati makanan, bas di biarkan untuk berkelana di taman tersebut. Dari meja arsen bisa memantau kegiatan yang di lakukan oleh bas, namun saat bas tengah bermain tanpa sadar seperti ada seseorang yang juga ikut mengintai selain arsen dari mejanya.

Seseorang tersebut entah bersembunyi dibagian mana hingga arsen pun juga tak mengetahui keberadaannya, ia dari kejauhan memotret apa saja yang bas lakukan, bahkan ia juga memastikan bas bersama siapa disana.

"Kalau kemarin dia ada disini, apa mungkin anak itu? ah mirip aja kali ya!"monolog seseorang dibalik pepohonan.

Arsen yang sudah selesai menghabiskan makan, kini ia duduk dan mengarahkan pandangan benar-benar menghadap pada bas.

Bas yang di perhatikan pun, segera berlari menghambur ke dalam dekapan arsen. Jelas, dari sudut pandang seseorang itu pun ikut mengarah pada anak kecil yang berlari menghampiri seorang laki-laki di ujung meja sana.

"Acennn!"teriak bas.

Arsen tersenyum lalu menerima pelukan dari bas untuknya.

"Aku gak salah lihat kan? mereka semua tinggal disini juga?"tanyanya dalam hati bingung.

Dari arah lain, zizi dan vano menghampiri arsen dan juga bas yang tengah berpelukan di meja tersebut.

"Haiii, selamat pagi! kok acen doang yang di peluk, mamah gak nih?"ucap zizi seraya memberi wajah cemberut.

Bas melepas pelukan arsen lalu berlari memeluk zizi yang sudah berjongkok lebih dulu. Sedangkan vano seperti mempunyai dua anak kecil dihadapannya, ia ikut menyusul pelukan tersebut.

"Mmamah!"
"Pappah!"

Zizi dengan senang hati menerimanya, vano memeluk lalu mengecup kedua kening milik kesayangannya. "I love you sayang, nak!"sahut vano melengkapi keharmonisa tersebut.

Separuh HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang