Vano is on his way to Zizi's heart

779 77 2
                                    

Pagi hari pukul 06.30 dena memasuki kamar sang putrinya. Membangunkan zizi yang masih terlelap.

"Dek!bangun yuk ikut mamah hari ini"
"Dek!!zizi!"
"MOZIE ZEMIRA MAHESWARI, BANGUN!!"Teriak dena seperti pada umumnya ibu-ibu diluar sana saat membangunkan anaknya.

Zizi yang terusik karena mendengar teriakan sang mamah segera membuka mata. "Apa mah?ini masih pagi kenapa bangunin adek?"tanya zizi.

Dena yang agak kesal karena sang putrinya memang susah untuk dibangunkan dari sejak kecil. Dena berjalan membuka gorden lebar-lebar dan mematikan ac.

"Mah silau bangett!iihh panas, pasti dimatiin ya ac-nya?"tanya zizi lalu bangkit dari tidurnya.

Dena terduduk di sampingnya membuka kaya handphone. "Bangun zizi!daritadi mamah udah bangunin kamu tau tapi susah banget, liat nih udah jam 06.30!"oceh mamah.

Zizi membulatkan mata sempurna saat mendengar bahwa jam sudah pada pukul 06.30 pagi. "Hah?waduh udah jam 06.30?Kenapa baru bangunin aku sih mah, nanti pasti vano marah-marah nih sama aku"ucap zizi lalu terburu-buru memasuki toilet.

Dena yang melihat kelakuan anaknya sempat diam keheranan, pasalnya dena bukan membangunkan zizi karena sudah ditunggu oleh vano melainkan ia akan mengajak anaknya untuk membantu dan ikut serta dalam acara butiknya beberapa hari lagi.

Dena diluar pintu kamar mandi. "Yaudah zi, mamah tunggu kamu dibawah yaaa!"

Zizi tak mendengar begitu jelas hanya menyahuti ucapan mamanya dengan kata "iya" saja dari dalam kamar mandi.

Dena yang menuruni anak tangga melihat vano, arsen dan juga suaminya tercinta tengah menunggunya untuk sarapan bersama.

"Lama banget sayang, abis darimana?"tanya lian memberi tempat duduk untuk dena.

"Aku abis dari kamar zizi!tapi kebiasaan belum bangun tadi, jadilah aku tungguin sampe bangun"jawab dena.

"Berarti kita nunggu zizi dulu atau boleh langsung makan, mah?"tanya arsen yang sudah lapar.

Dena menatap arsen lalu tersenyum. "Sini piringnya mamah ambil nasi goreng, kalian boleh kok makan duluan gapapa"

Arsen memberikan piringnya lalu dena dengan telaten memberikan setiap piring dengan berisi nasi goreng, ayam goreng, dan juga satu piring lain yang akan diisi dengan buah potong.

Zizi yang sudah selesai mandi kini menuruni anak tangga menghampiri keluarganya yang tengah menjalankan sarapan di meja makan.

"Loh adek ditinggalin?"tanya zizi yang melihat semua orang tengah menikmati makanan.

Arsen melihat kearah zizi. "Makanya adek jangan tidur larut malam!kan jadi kesiangan gini, udah gih duduk kita sarapan bareng"jawab arsen masih mengunyah.

Zizi terlihat sudah rapih, hal itu disadari oleh dena dan juga lian.

"Mamah lihat kok anak gadis mamah udah rapih banget gini sih, mau kemana emang?"tanya dena.

Zizi menoleh kearah dena. "Tau tuh tanya vano aja"

Vano merasa terpanggil menoleh bergantian kearah zizi, dena dan lian.

"Mau ngajak zizi ke kantor arsen, tan! Dari kemarin kan zizi udah mau belajar sama vano soal perusahaan"jawab vano.

Lian dan dena saling menatap. "Tapi kalo hari ini zizi tante ajak ke butik boleh, van?soalnya tante membutuhkan zizi banget buat handle acara di butik"tanya dena pada vano.

Vano yang sedang meneguk susu, menaruh susunya di meja kembali. "Oh boleh banget kok, tan!tapi nanti pulang ngantor kalo aku jemput zizi gapapa kan?"tanya vano.

Separuh HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang