Kita lalui semua bersama

780 101 7
                                    

Gisha seperti biasanya akan menyediakan makan malam saat pacarnya menemui dirinya di apartemen. "Harusnya ini udah cukup sih! lagian ada yang mau gue obrolin juga sih sama dia"monolog gisha menyiapkan makan malam di meja makan.

Saat gisha menunggu pacarnya ia sedikit merapihkan revisi design yang belum ia selesaikan saat bekerja tadi, berpaku pada ipad dihadapannya membuat dirinya menjadi ngantuk.

Dari arah luar seseorang memencet bel, suaranya menggema di dalam apartemennya. Gisha terbangun melihat ke arah jam dinding yang menunjukan pukul 19.57 malam hari.

Gisha mendapati sang pacar dari layar kecil yang diperuntukan untuk melihat tamu yang datang dari luar, membuka pintu. "Maaf ya, aku ketiduran! udah makan belum?"tanya gisha.

Pacarnya gisha menarik pinggang gisha untuk ikut duduk di sofa bersamanya. "Belum! tadi banyak tugas mahasiswa yang harus aku nilai makanya sampe telat pulang, jadi gak mungkin keburu makan malem tadi. Kamu udah makan emang?"

Gisha menganggukan kepalanya. "Udah, tadi sebelum ke rumah sakit aku makan dulu di jalan"jawab gisha.

Pacar gisha bernama el (belum tau ada kepanjangannya atau gak) el adalah dosen muda pada salah satu kampus di jakarta.

El bangkit dari duduknya mengarah pada meja makan, menuang air mineral ke dalam gelas. "Ke rumah sakit, ngapain? kamu jenguk siapa kesana? atau kamu yang sakit?"

Gisha tidak melihat keanehan apapun. "Gak, aku sehat-sehat aja kok! yang sakit zizu sahabatku, udah dari hampir seminggu yang lalu dia masuk rumah sakit bahkan masih koma. Kamu gak mau nemenin aku gitu buat jenguk sahabatku, sekalian kenalan tau!"

El menoleh ke arah gisha. "Boleh, kapan jenguknya? kayaknya juga kebetulan gak sih aku harus jenguk dia, kan selama 5 tahun kota pacaran aku cuma tau namanya aja tapi gak tau wajahnya, kan?"

Gisha mengangguk. "Yaudah besok pagi kita kerumah sakit ya! kamu jangan telat jemput akunya"pinta gisha.

El melirik gisha terbingung. "Kenapa harus besok? mendadak banget babe, apalagi kamu ngajakinnya pagi! gak enak kalo gak bawain buah tangan kesana"elak el.

Gisha menyendokkan lauk ke dalam piring sang pacar. "Santai aja, aku udah beli buah kok buat dia besok! pokoknya harus besok banget deh, ikutin aja yaa babe"tekan gisha.

Gisha mengetahui bahwa lusa jika zizi tak kunjung sadar dari komanya, maka opa ricko akan membawa zizi untuk pengobatan lanjut ke jerman. Akan hal itu lah gisha akan keep keberadaan zizi dari siapapun demi keamanan zizi sahabatnya.

•••

Vano yang sudah rapih dengan pakaian kerjanya, seperti biasa ia akan duduk sekedar diam sejenak memandangi wajah zizi.

"Cantik banget oyy! ayo bangun biar tambah cantik, kangen liat senyum kamu loh"ucap vano sesekali mengelus wajah zizi.

Saat vano sudah bersiap untuk berangkat kerja kembali. Pintu kamar rumah sakit zizi lebih dulu terbuka, vano dari dalam menatapinya.

Beralih pada posisi gisha yang pagi buta sudah dijemput oleh el sang pacarnya. Keduanya keluar dari lift rumah sakit menuju ruangan zizi.

"Kamu belum makan ya, babe?"tanya el.

Gisha yang sedaritadi diam menggandengnya kini menolehkan wajahnya ke arah el. "Belum, kenapa emangnya babe?"

"Loh! tumben banget kamu gak teratur gini, biasanya udah makan sebelum mau kemana-mana kan! inget loh, nanti kamu yang sakit kalau begini mah"omel el.

Separuh HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang