Baik-baik saja untukku

809 105 6
                                    

Vano bersama keluarganya lebih dulu sampai di bandara, mencoba mencari informasi pada bagian tim staff informasi bandara yang sudah dikerumuni oleh banyak orang disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vano bersama keluarganya lebih dulu sampai di bandara, mencoba mencari informasi pada bagian tim staff informasi bandara yang sudah dikerumuni oleh banyak orang disana.

Vano dengan gusar mendekati kerumunan tersebut, Ia mencoba membuat hatinya lebih tegar. "Pak! saya mau tau informasi terkini soal pesawat yang jatuh, apa ada informasi lanjutan?"tanya vano pada salah satu staff.

"Maaf pak tim kami masih sangat berusaha mencari, cuma kami bisa ngasih informasi yang ada di layar tv sana untuk nama penumpang di dalamnya"arahan staff pada vano.

Vano sebenernya hanya ingin tau informasi, bukan soal nama penumpang saja. Namun ia juga tetap tidak bisa memaksakan. Vano berlari mendekati list nama penumpang yang terlihat pada layar tv, matanya lekat mencari kedua nama yang kini ia khawatirkan.

"Arsen vincentliem meheswari, bawahnya mozie zemira maheswari. Shit!! namanya udah jelas ada berarti mereka korban dari kecelakaan ini, yaa tuhan!"keluh vano.

Leon menggapai tubuh vano yang kini terbungkuk sedih. "Nak! jangan begini, nanti om lian, dena dan alsa datang. Kasian mereka kalo harus melihat kamu juga terpuruk kaya gini"ucap leon.

Vano membangunkan tubuhnya lalu memeluk leon. "Pah! hati vano juga ikut hancur pah, kali ini lebih hancur daripada ngedenger berita zee kecelakaan dijalan 3 tahun lalu. Kenapa harus seberat ini sih pah! vano belum tentu kuat"lirih vano.

Leon mengerti perasaan sang anak. Bahkan Leon juga lah yang sejak kecil selalu memberikan info pada vano saat dirinya terpisah oleh zizi.

Leon menangkup wajah vano. "Cukup yaa! gapapa kita coba terus sampai nanti ketemu informasi yang valid, kamu harus lebih kuat dibanding lian dan yang lainnya!"pinta leon.

Tak lama lian beserta dena dan alsa menemui vano dan keluarganya. "Gimana? udah ada informasi dari pihak bandara lagi belum?"tanya lian.

Vano dan leon menggelengkan kepalanya bersamaan. Saat itu juga lian, dena dan alsa kembali berpelukan dengan erat. "Mah! papah akan pastikan abang dan adek selalu selamat, mamah tunggu disini yaa sama yang lain! papah ke dalem sekalian nemuin temen papah"ucap lian.

Vano melihat itu segera membuka suara. "Vano ikut om!"tegas vano. Leon menatap vano lalu menepuk bahu kiri milik vano seolah berkata 'kamu bisa!'.

Vano mengikuti langkah lian memasuki ruang informasi bandara yang memang seharusnya tidak diperbolehkan untuk orang asing memasuki ruangan tersebut. Namun karena lian memiliki orang dalem makanya ia dengan mudah memasukinya.

Lian mendekati staff yang berada disana termasuk salah satu temannya. "Bagaimana? udah ada informasi lanjutan? ayo segera dicari! nyawa kedua anak saya ada disana"tekan lian.

Teman lian yang bernama pras masih mencari informasi. "Hari ini penerbangan jakarta-kalimantan gak cuma satu pesawat yaa?"tanya pras pada staff lain.

Semua staff masih fokus di depan komputernya masing-masing. "Iyaa! hari ini ada dua penerbangan"jawab staff lain pada prass.

Separuh HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang