Pastikan kita selalu bersama

903 108 3
                                    

Gisha yang sudah 3 tahun mengenal zizi dan sering tidur bersama ia merasa tak heran kalau zizi susah untun dibangunkan.

Gisha sudah bangun pagi ini dengan awal, melihat zizi disampingnya masih terlelap. Ia membiarkannya dan mulai merapihkan bajunya yang masih ada di koper untuk dimasukan ke dalam lemari.

Beberapa menit kemudian raungan kecil yang keluar dari zizi membuat gisha menoleh ke arah ranjang tidurnya. "Udah bangun kah?"tanya gisha pada zizi.

Zizi mengerjapkan matanya, ia menoleh ke kanan dan kirinya mencari handphone miliknya.

Gisha melihat tingkah zizi. "Cari apa sih?"tanya gisha kembali.

Zizi menatap gisha yang berada dibawah ranjang tidur. "Gak, gue nyari handphone aja"jawab zizi yang baru saja menemukan handphonenya.

Zizi menyalakan layar handphone, melihat jam yang terpampang disana. "Astaga! jam 10? yaampun ca, kenapa kamu gak bangunin aku?"oceh zizi terbangun dari rebahnya.

Gisha yang melihat zizi kepanikan, ia menduduki diri diatas ranjang kembali. "Kenapa sih? ada apa?"

Zizi menepuk keningnya. "Gue harus ke kantor ca! aduhh, baru sadar anak gue udah sarapan belum ya?"monolog zizi.

Gisha melihat zizi panik seketika ikut merasakan kepanikan yang zizi rasa juga. "Yaudah mending lo mandi sekarang, terus langsung pulang biar cepet berangkat ke kantornya!"balas gisha.

"Udah jam segini, kalo ke kantor yang ada cuma numpang makan siang doang gue! lagian nanti siang gue mau anter keluarganya calon suami gue ke bandara"jelas zizi membuat gisha terbelalak.

"HAH?! wait, calon suami? sejak kapan nih lo tunangan? Kenapa gue gak tau informasi sama sekali?"timpal gisha.

Zizi mengusap wajahnya gusar baru sadar kalau gisha belum mengetahui informasi terbaru dari dirinya saat ini termasuk dengan bas. "Sumpah! nanti gue bakal jelasin lagi ke lo, sekarang gue mau mandi abis itu langsung pulang kerumah!"balas zizi berlari masuk ke kamar mandi apartemen gisha.

Setelah 8 menit bergulat dengan seperangkat alat mandi, zizi keluar dengan kondisi yang sudah rapih menggunakan baju yang sebelumnya. Gisha di meja makan menunggu zizi bergabung dengannya.

"Demi apapun! gak terima penolakan, lo harus makan dulu. Gue gak mau lo sakit cuma gara-gara mikirin telat"omel gisha membuat zizi tak bisa melawannya.

Zizi duduk dengan cepat menghabiskan makanannya. Dengan mulut yang masih mengunyah zizi meminum segelas air putih. "Udah! gue beneran udah telat banget, nanti sore lo rapih-rapih setelah semua urusan gue selesai, lo gue jemput lagi!"ucap zizi mengambil kunci mobil dan handphonenya.

Gisha tak bisa menolak pinta zizi. "Okei bos! kabarin aja kalo nanti lo udah selesai sama urusan kerja lo"sahut gisha saat zizi hendak menutup pintu apartemennya.

•••

Zizi yang sudah rapih hendak ingin berangkat ke kantor, ia tak lupa membawa bas. "Bi nani! bas dimana ya?"tanya zizi menuruni tangga.

Bi nani menghampiri zizi. "Tadi dibawa sama mas vano, non! coba sekarang non zizi hubungi mas vanonya aja"jawab bi nani.

Zizi mengerutkan kepalanya, lalu mengambil handphone di kantong blazernya.

Zizi mengerutkan kepalanya, lalu mengambil handphone di kantong blazernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Separuh HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang