Kuutuhkan kembali

617 92 6
                                    

Zizi dengan mengendarai motor miliknya, ia sengaja melipir pada suatu caffe yang dahulu saat dirinya di jakarta kembali, arsen mengajaknya untuk sekedar makan eskrim di caffe tersebut.

[ingat kan sama pertemuan pertama antara arsen dan alsa? bersama zizi? right, itu dia]

Zizi masuk ke dalem caffe tersebut, sengaja memilih meja pojok tepat dibawah pohon rindang. "Kak, aku pesen 3 eskrim bestseller disini ya! sama mau spaghetti dan juga orange jus satu, aku tunggu di meja sana ya"ucap zizi segera berlalu ke meja yang ia tunjukan tadi.

Ia sengaja tak membuka handphone miliknya, karena sudah yakin bahwa suaminya akan spam kembali. "Udah lama gak healing sendirian kayak gini? kira-kira udah berapa lama ya? jadi ke inget waktu kuliah di aceh"monolog zizi.

Zizi mulai menormalkan dirinya kembali, seraya mengingat-ingat moment semasa kuliahnya dahulu. Namun saat dirinya sedang terdiam, tiba saja seorang perempuan datang menghampirinya.

"Hi! boleh gabung disini kan?"tanyanya memecah keheningan di meja zizi, perempuan tersebut sepertinya seumuran dengan zizi. Sayangnya wajah cantiknya tak terlihat karena dirinya menutupi mata cantik dengan kacamat berwarna hitam.

Zizi menoleh kepadanya. "Boleh!"membuat perempuan itu duduk tepat berhadapan dengan zizi. Tak ambil pusing karena menurutnya caffe adalah tempat umum yang siapa saja boleh duduk bersama dirinya.

Perempuan tersebut membuka kacamata, bahkan ia tersenyum melihat dirinya berhadapan kembali dengan zizi. "Mozie! lo gak inget sama gue kah?"tanya perempuan dihadapan zizi.

Zizi yang semula menundukan wajahnya, ia mulai mensejajarkan tatapan matanya dengan wajah perempuan di depannya. Betapa shock yang zizi rasakan melihatnya. "Loh! sejak kapan lo tau gue disini?"zizi terkejut hingga bangun dari duduknya. "Gue kangen sama lo! embun"sambung zizi.

Embun menarik tubuh mungil zizi dihadapannya, ia memeluk zizi dengan erat. "Gue lebih kangen sama lo! terakhir kita ketemu kalo gak salah di acara mamah lo, iya kan?"balas embun.

{yap, embun maliza adalah sahabat zizi yang bertemu di suatu ajang pencarian bakat music. Walaupun mereka pernah menjadi rival, tapi embun sangat menyadari bahwa music yang ada di diri zizi sangat membuat dirinya ikut menyukai musik zizi.}

Keduanya sudah melepas pelukan, kembali duduk di kursi masing-masing. "Selama ini lo kemana aja sih? sesekali gue denger lo udah manggung lagi ya, tapi kenapa gak lebih sering aja?"tanya embun.

Zizi tersenyum. "Gak perlu sering-sering ah! apalagi sekarang gue juga megang perusahaan bokap dan butik nyokap, pasti udah makin ruwet."

Embun memberikan ekspresi kecewa pada zizi. "Ish! Tapi seharusnya lo begitu, secara beberapa tahun lalu pas moment pengumuman juara. Winnernya itu lo, mozie maheswari! bukan gue, tapi gue ngerasa bersalah karena ngambil job lo selama ini. Maafin gue ya"

Zizi menggelengkan kepalanya. "Gak ada yang perlu di sesalin, mbun. Jadi gue yang sekarang aja udah jauh lebih bahagia! lagian gak selamanya winner akan menjadi pemenenang tetap di hati masyarakat kan? karena lo runner up dari gue, gue percayain musik ke lo kok!"balas zizi.

Embun meraih tangan zizi. "Gak pernah berubah mozie kesayangan gue sama yang sekarang! btw, anak lo di mana? Gue denger kali kabar lo nikah sama melahirkan kemarin! Itu bahkan jadi trending topik tau, tapi kenapa sekarang lo sendirian aja? kenapa?"tanya embun kembali.

"Anak gue di rumah! sengaja gue mau healing sendirian aja, biar dia sama suami gue aja."balas zizi.

Embun kembali terdiam, kini memperhatikan wajah zizi yang begitu cantik.

Tak lama makanan keduanya sampai di meja, mereka mendahulukan menyantap makanan tersebut. Walaupun tetap di selingi oleh obrolan kecil-kecilan.

"Zi! gabung aja yuk, harusnya kita ada di satu label yang sama tau. Yuk gabung aja? mau gak?"ajak embun.

Separuh HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang