Happy reading!!
Matahari pagi ini begitu terik hingga mengenai wajah queen yang masih berada di alam mimpinya.
Terasa terganggu karna cahaya yang mengenai wajahnya, queen pun terbangun dari tidurnya.
Tangan indah milik queen meraba-raba lemari yang berada di samping tempat tidurnya,setelah mendapatkan benda pipahnya iapun melihat jam yang tertera di benda tersebut.
"Tumben ka naya ga banguni aku" liriknya berjalan kearah kamar mandi dan memulai ritual mandinya
Sedangkan di bawah tepatnya di dapur, terdapat naya yang sedang memindahkan makan ke meja makan.
Setalah selesai semuah Yana yang ingin memanggil queen di urungkan karna ia melihat Queen yang menuruni tangga dengan baju formalnya.
"Tumben udah bangun" ujarnya mengambil makanya
"Serba salah huhf"
"Queen hari ini kamu ada pemotretan ga?" Tanyanya
"Ada, nanti jam satuan"
"Kamu jemput Kaka kamu di bandara bisa ga?" Tanyanya
Uhuk
Uhuk
"Pelan-pelan makanya queen" ujarnya memberi minum dan queen pun langsung meminumnya
"Serius ka Vian pulang sekarang?" Pekiknya
"Iya queen, Kaka ga bisa jemput soalnya kaka mau susul mas Brian ke solo" ujarnya
" Ohh okeii, Kaka kapan berangkat ke Solonya?" Tanyanya
"Jam 9 paling, queen di rumah hati-hati ya nurut sama Vian"
"Ayay kapten" ucapnya memberi hormat sedangkan Yana menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
.
.
.Seorang pria terlihat baru saja turun dari pesawat dan di sambut oleh beberapa orang berpakaian hitam-hitam.
"SELAMAT DATANG KEMBALI TUAN MUDA" ucap pria-pria berpakaian hitam-hitam.
Orang yang di panggil tuan muda tersebut adalah Narendra ahsaz Alexander, putra bungsu keluarga Alexander.
"Tuan selamat dateng" ucap tangan kanan naren yang bernama zerga.nalen hanya menggukan kepalanya
"Tuan ingin langsung ke monsion atau ingin ke tempat lain dulu?" Tanyanya
"Monsion" ucapnya, dan di angguki zerga
Naren berjan dengan di kawal sekitar lima orang berbadan besar, nalen pun badanya tak kalah besan dan hot pastinya.
Disisi lain kini queen telah tiba di bandara dan sedang berlari mencari Vian.
Queen yang tidak sengaja menginjak tali sepatunya pun terjatuh, tapi ia terjatuh ke pelukan seorang pria yang ada di sampingnya yaitu nalen.
Bruk
queen yang terjatuh di atas tubuh nalenpun menatap mata nalen yang tajam dan dingin, aura yang di keluarkan nalen tidak main-main.
POV queen
Aku berlari-an di bandara karna aku sedikit telat menjemput ka Vian, aku bingung ka Vian Dimana.
Saat sedang berlari aku tidak sengaja menginjak tali sepatuku sendiri. Aku sudah siap memejamkan mataku karna tak kuasa menahan malu.
Bruk
Aku merasa kaya jatuh di bebatuan sungguh dadanya sakit, eh tapi ko lantainya tidak rata ya.
Akupun membuka mata dan syok saat melihat seorang pria yang sangat tampan.
Mata yang tajam dan dingin, hidung yang seperti perosotan, alis dan bulu mata yang tebal, muka yang mulus kaya pantat bayi, dan tidak lupa bibir yang sedikit ping itu, satu kata buat pria yang ada di bawahnya ini yaitu
"Tampan" ucapnya
Dari arah belakang zerga berlarian panik melihat tuanya terjatuh dan di tindih oleh seorang wanita.
"TUAN" pekiknya, naren yang sudah tersadar langsung mendorong queen yang berada di tubuhnya
"Langcang sekali kau menatap wajahku" ujarnya dengan nada datar dan mata yang menatap tajam.
"M-maaf tuan sa-"
"Apapun alasannya kau telah lancang nona " ujarnya yang sedang merapihkan jasnya
"Apakah tuan baik-baik saja?" Tanya zerga, naren hanya mengangguk sebagai jawaban bahwa ia baik-baik saja
"Maaf t-tuan saya benar-benar t-tidak sengaja" cicitnya menunduk karna dia kini jadi bahan tontonan pengunjung bandara.
karna tak mendapatkan jawaban dari nalen, queen memberanikan diri mengangkat kepalanya dia melihat nalen yang menatap datar dirinya.
"T-tuan tolong m-maafkan saya" ucapnya takut karna dia yakin bahwa nalen bukan orang biasa saat melihat banyak orang berpakaian hitam-hitam di belakang nalen.
"Kau ingin ku maafkan?" Tanyanya dan di angguki cepet oleh queen.
Naren memajukan langkahnya hingga jaraknya dan queen tinggal sedikit lagi, lalu nalen memiringkan kepalanya.
"Maka jadilah pacarku" bisiknya dengan suara yang terkesan sensual
Setelah menjauhkan kepalanya dari pundak queen, nalen menaiki alisnya seakan beratnya ' apakah siap'
Queen melotot apa-apaan ini dirinya di suruh menjadi pacar pria ini.
"M-maaf tuan sa-" ucapnya terpotong
"Saya tidak menerima penolakan!" Tekannya
Sedangkan zergan menatap heran tuanya yang tidak biasanya meladeni wanita, apalagi terkesan memaksa wanita tersebut.
"Apa aku terima saja ya? Daripada urusannya panjang, tapi kalo dia, ah sudahlah aku terima saja" batinnya
"Cepat katakan ya atau tidak" ucapnya lagi dengan menatap tajam queen, queen yang di tatap tentu takut dan dengan terpaksa ia menggukan kepalanya
"Good choice Beby, tar aku akan menjemputmu sayang" ucapnya berlalu dari hadapan queen.
Setelah kepergian naren dan antek-anteknya queen bernapas lega.
"Hah gila tu cowo auranya serem banget" ucapnya bergidik
"Dek" ucapnya memegang pundak queen dan queen pun tersentak
"Abanggg" pekiknyaa memeluk Vian, Vian pun dengan senang hati membalasnya.
"Duh makin cakep aja princesnya Abang ini" ucapnya terkekeh di akhir kalimatnya, queen hanya tersenyum dan menarik tangan Vian untuk pergi.
"Ayokk bang pulang, queen cape huh" liriknya dan si angguki Vian.
.
.
.
Hai gimana ceritanya maaf ya ceritanya ga nyambung hehe, bila ada tpyo tolong tandai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queensha
Teen FictionQUEENSHA DIANDRA AILENE seorang model yang membuat seorang mafia tergila-gila kepadanya, bagaimana kelanjutan kisah queensha dengan mafia tersebut, silakan di baca #karyasendiri