QUEENSHA || 26

1.6K 31 0
                                    

                   Happy reading!!

Kini naren terlihat lebih tenang dari tadi pagi, naren sedang menatap tablet yang memperlihatkan seorang cewe yang dengan sengaja mendorong tubuh queen ke tebing.

Tangan naren terkepal, aura di sekitarnya menjadi lebih mencekam, sampai-sampai Naya, dan Rani terbatuk-batuk.

Uhuk

Uhuk

"Naren" tekan Arkan memperingati naren

Naren memejamkan matanya, menetralkan kembali tubuhnya tapi tidak dengan tanganya yang masih terkepal dengan kuat sampai tanganya mengeluarkan darah.

"Dimana mereka!" Tanyanya dengan nada rendah

Gavin yang tau maksud dari narenpun angkat suara.

"Mereka berada di rumah sakit mutiara"

"Kita kesanah" ucapnya bangkit dari sofa tapi tanganya di cekal oleh Arkan.

"Jangan gegabah naren" ucapnya dengan suara rendah.

Narenpun lepaskan paksa tangan Arkan dari tanganya dan berjalan meninggalkan ruangan yang seketika hening.

Arkan memijat-mijat kepalanya sunggu Arkan pusing menghadapi putranya tersebut.

Kini naren pergi ke atas batu karang dan memilih duduk disitu, dan memejamkan matanya.

Bayang-bayang wajah queen yang tertawa, tersenyum, terlintas begitu saja seperti kaset rusak.

Air matanya sudah turun begitu saja, naren memukul batu karang yang di dudukinya.

Dari arah belakang terlihat Gavin, Agra, Daffa, menatap prihatin kearah sahabatnya itu.

"Gw ga suka, liat naren jadi lemah gini" ujar Agra

"Gw lebih suka, liat naren yang marah-marah" sahut Gavin

Daffa mengguk iapun begitu.

Daffa menatap sekitar, masih banyak orang berbaju hitam-hitam yang menjaga area pantai.

...

Terlihat seorang wanita menggunakan dres putih mengambang di atas air.

Dia queen yang terdampar Deket sekumpulan batu-batu karang, matanya masih setia menutup,dan nafasnya terlihat melemah.

Tubuhnya terombang-ambing kesanah kemari, mukanya yang sudah  terlihat pucat, rambutnya yang sudah tidak di Cepol.

Dari atas batu karang ada seorang kakek-kakek yang membawa pancingan, lalu kake tersebut melemparkan pancingan tersebut dan menarik ulur pancingnya.

Saat ingin menarik, kakek tersebut merasakan taringnya yang memberat, kakek tersebut lalu melirik kebawah bebatuan dan mata kakek tersebut melotot saat melihat mayat.

Kakek tersebut turun dari atas batu karang dan berjalan berenang menarik tubuh queen yang sudah pucat.

Tolong

Tolong

Tolong

Kakek tersebut berusaha menarik tubuh queen, saat sudah di sisi-sisi pantai, kake tersebut mengecek nadimya.

Tolong

Tolong

Kakek tersebut meninggalkan tubuh queen dan berlari meminta bantuan.

Kakek tersebut melihat ada segerombolan pria berbaju hitam, kake tersebut berlari kearahnya.

"Nak tolong, ada orang yang mengapung di pantai" ucapnya sambil ngos-ngosan

QueenshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang