Happy reading!!
Sudah tiga bulan queen masih setia menutup matanya, lihat perut wanita itu sudah membesar.
Hampir setiap hari queen di suntik untuk memperkuat kehamilannya, dan juga selalu ada selang makanan agar bayi yang ada di perut queen tetap bisa berkembang.
Selama ini sikap naren semakin tidak tersentuh, emosional naren juga sering meledak-ledak.
Terlihat pintu terbuka memperlihatkan cowo ber jas biru dengan satu tangkai buket bunga, berjalan memasuki ruangan tersebut dan menaro bunga tersebut.
Menarik satu bangku dan menduduki bokongnya, menarik tangan queen dan mengelus-elus di pipinya.
"Hai sayang, maaf ya aku baru Dateng"
"Tadi lagi banyak banget pekerjaan" lanjutnya
Naren pria tersebut selalu menjenguk queen setelah pulang dari kantornya kadang naren menginap di rumah sakit.
Naren juga selalu membawakan buket bunga setiap kali ia ingin menjenguk queen dan anaknya.
"Aku izin tidur bentar ya" ujarnya karna sungguh ia cape sekali hari ini.
Semenjak queen di nyatakan koma keyra terus-menerus mengganggunya, contohnya tadi saat ia sedang makan siang.
Di siang hari
Naren berjalan memasuki area kantin yang berada di kantornya, banyak pegawai yang menunduk ketika berpapasan dengannya.
Naren membawa nampan makanan tersebut ke bangku yang paling ujung, saat hendak menyuapi makanan tersebut, kursi sebelahnya ada yang menarik.
"Hai naren, aku suapin ya" ujarnya dengan lancang mengambil sendok yang sudah ingin ia mekan.
"Bukan mulutnya aku suapin" ucapnya tersenyum mengarahkan sendok tersebut kearah mulut naren.
Preng
Naren melempar sendok tersebut, dan menatap datar keyra, seisi kantin memperhatikan mereka.
"Saya diam bukan berarti anda bisa seenaknya dengan saya, saya diam karna saya menghargai bahwa ayah anda teman dekat papa saya" ucapnya dengan nada dingin berdiri dari kursinya.
Ia jadi tidak napsu makan.
"Naren, kamu kenapa si ga pernah ngelirik ke aku, aku itu sayang sama kamu, aku ngelakuin ini semuah karna kamu"
"Apa kurangnya aku, aku bisa ko gantiin queen, aku bisa ko jadi queen-"
"Berhenti menyebut nama kekasihku dengan mulut mu, sialan" geramnya
"Kau seperti jalang" lanjutnya pergi dari hadapan keyra
Keyra menggeram tanganya terkepal menatap kepergian naren.
Mata queen perlahan terbuka, pertama yang ia lihat adalah atap yang putih, tanganya terasa berat iapun melirik dan tersenyum tipis.
Queen tersenyum kearah naren yang sedang nyenyak tidur, tangan satunya terangkat mengelus-elus rambut naren.
Naren mengeratkan pelukan pada tangan queen saat merasakan sentuhan queen membuatnya semakin nyaman.
"Sepertinya dia kelelahan" batinnya
Tiba-tiba queen menggeram tertahan, saat merasakan seperti ada yang menendang dari dalam perutnya.
Tendangan itu makin kencang, queen sampai meringis.
Naren membuka matanya saat mendengar ringisan seseorang, mata naren melotot saat melihat Queen yang sedang tersenyum kearahnya.
"I-ini ga mimpikan?"
Plak
Naren menampar pipinya sendiri, saat naren hendak menampar kembali tangan queen menahannya.
Naren langsung memeluk queen, menangis di pelukan queen, sedangkan queen terkekeh
Hiks
"Kenapa hm?" Tanyanya
Naren menatap mata queen, sungguh dia tidak menyangka bahwa queennya sudah kembali sadar.
"Hikss..k-kenapa baru bangun"
"Maaf, dan makasih sudah mau menunggu ku" ujarnya tersenyum manis
Cup
"Aku selalu siap menunggumu queen" ucapnya mencium dahi queen
"Makasih, maksih sudah mau bangun demi aku dan anak kita" ucapnya
Kening queen mengerut "a-anak?" Tanyanya
"Iya, di sini udah ada anak kita" ucapnya menunjuk perut buncit queen
Queen melotot, dirinya hamil, sejak kapan.
"K-ko bisa"
"Bisa lah, kan kita udah membuatnya" sahutnya
"Ih bukan itu, maksud aku aku kan koma ko-" ucapnya terpotong
"Tunggu,Kamu tau kalo kamu abis koma?" Tanyanya
Queenpun menggangguk "iya soalnya aku sering denger suara kamu, tapi aku ga pernah ngeliat kamu" ujarnya
"J-jadi kamu ngedenger semuah omongan aku?" Ucapnya dan queenpun mengguk
Tangan queen telurung mengelus perutnya dan ternyata perutnya memang buncit.
Tunggu berarti tadi yang nendang perut aku, itu dia.
"Naren, kamu tau ga?, tadi pas aku baru sadar aku ngerasa perut aku kaya ada yang nendang, apa mungkin itu anak kita?" Tanyanya dengan polos, dan narenpun mengguk
"Berapa bulan?" Tanyanya mengelus-elus perut buncitnya itu
"Tiga bulan, dan beberapa bulan lagi dia bakal lahir" ucapnya sambil tersenyum membayangkan ya
"K-kamu Nerima anak ini?"
"Ya iya, orang itu darah daging aku, kanapa harus aku tolak hmm?"
"K-kelurga kamu-"
"Stt.. mereka udah Nerima kamu dan anak kita, mereka malah udah ga sabar menanti cucu pertamanya" ujarnya menenangkan queen
"Kamu istirahat dulu ya, jangan banyak gerak apalagi ngomong, aku panggilin dokter dulu" ucapnya
"Jangan, kamu temenin aku aja" pintanya
"Hmm, cepet istirahat biar cepet sembuh" ujarnya
Cup
Cup
Cup
"Makasih udah mau bertahan" ucapnya mencium pipi kanan-kiri dan bibir queen.
Queenpun merasa sekarang pipinya sudah merah, ia langsung menyembunyikannya dengan menggunakan selimut yanga ada.
Naren terkekeh geli, sungguh ia merindukan kekasihnya ini.
"Terimakasih tuhan, kau telah mengembalikannya padaku" batinya.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak seperti note dan follow akun inii
KAMU SEDANG MEMBACA
Queensha
Teen FictionQUEENSHA DIANDRA AILENE seorang model yang membuat seorang mafia tergila-gila kepadanya, bagaimana kelanjutan kisah queensha dengan mafia tersebut, silakan di baca #karyasendiri