QUEENSHA || 7

3.1K 46 0
                                    

                    Happy reading!!

Kini queen sedang menemani naren bertemu kliennya di sebuah restoran mewah tentunya.

Flashback

Nalmren yang melihat Queen memasuki ruangnya pun berkata.

"Queen kemarilah" ujarnya

"Y-ya tuan"

"Panggil saya naren tanpa embelan 'tuan'"

"Aku ingin kau menemani aku makan malem bersama klien ku"

"A-ah kenapa harus aku n-naren?" Tanyanya, nalen pun mendekatkan kepalanya dan berkata

"Karna aku, ingin saja"  ucapnya sedikit memperlambat ucapnya.

Queen mengerutkan keningnya entahlah perasaanya mengatakan pria tersebut aneh.

Bagitulah, makanya sekarang queen menemani naren yang sedang berbincang-bincang lebih tepatnya klainnya, nalen hanya menjawab seadanya.

Huh sungguh dia itu irit bicara

Queen yang sedang menatap sekitar tak sengaja melihat, seseorang yang begitu ia kenal.

"Ka vian" gumamnya yang masih terdengar oleh nalen, nalenpun melihat kearah yang queen lihat.

"Ka vian sama siapa itu? jangan-jangan itu cewenya ka Vian" batinnya

Queen pun membuka benda pipanya dan mengetik sesuatu di benda tersebut.

                                                         Ka vian

                                           Kaka Dimana?

Beberapa menit masih belum di balas, queenpun mendesah pelan, tiba-tiba tangan naren meraba-raba paha mulusnya.

Queen menatap naren dengan tajam dan menyingkirkan tangan ya itu tapi tangannya itu balik lagi ke paha queen.

Ting

Queen yang ingin berkomentar tidak jadi saat mendengar notif dari benda pipanya itu.

Kaka sedang diluar

Ada apa sha?

                                         Sama siapa ka?

Sama teman sha

Kmu dimana sha?

Ga pulang?

                              Sha di apartemen ka

Ysdh jaga diri baik-baik

Jangan nakal sha

                                    Ayay kapten hhee

Tangan nalen masih mengusap-usap pahanya dan sesekali menyubitnya gemas. Queen membiarkannya percuma saja di larang

Setelah selesai makan malem queen mengira bakal langsung ke monsion ternyata tebakanya salah.

"Ini mau kemana nalen?" Tanyanya

"Entah, aku hanya ingin berjalan-jalan saja"

"Nalen bosen di monsion?" Tanyanya lagi

"Ya sepertinya, aku ingin jalan berduaan dengan mu" ujarnya melirik sekilas kearah queen

Queen yang mendengar jawaban dari nalenpun pipinya bersemu, dia tidak tau bisa sedang bersama nalen dia musah sekali baper.

Setibanya di tempat tujuan merekapun turun dan berjalan bersambingan.

Setelah mereka tiba di taman yang di tuju merekapun duduk di tempat tersebut.

Pemandangan malam hari yang indah, dari sinih kita bisa melihat bintang-bintang dengan jelas.

Mereka diem sama-sama sedang bergelut dengan pikiran mereka sendiri.

"Aku ga suka sama mantan kamu" ucaonya tiba-tiba, membuat queen mengerutkan keningnya

"Mantan?"

" Iya yang ninggalin kamu itu"

Queen melotot bagaimana dia tau jangan-jangan.

"Jangan bilang naren nguntitin aku?" Tanyanya

" Hmm, aku kan harus tau siapa aja yang deket sama kamu"

"What?" Tanyanya

Sebelum menjawab nalenpun berdiri dan berlutut di hadapan queen dan mengambil kedua tangan queen, hal itu membuat queen tegang.

"Karna queen milik naren seorang" ucapnya lalu mencium kedua tangan queen.

Sontak perlakuan manis tersebut bikin hati queen tak tenang, belum sempet menjawab ia sudah di suruh berdiri di hadapan nalen.

Nalen menarik pinggal queen dengan pelan, nalen memajukan badanya hingga hidung mereka bersentuhan.

Merekapun bisa merasakan nafas satu sama lainya, tangan naren terangkat menyentuh bibir ranum milik queen, dan naren memiringkan kepalanya.

Queen menutup matanya seakan siap menerima hal Yang akan terjadi, nalen yang tidak merasakan penolakan pun meneruskan niatnya, yaitu mencium bibir ranum yang sedaritadi menggodanya.

Queen bisa merasakan benda kenyal itu menyentuh bibirnya, hanya mencium tidak ada lumatan, setelahnya nalen pun melumat pelan bibir ranum tersebut.

Pertama hanya lumetan pelan, entah kenapa mereka merasa bahwa malem ini begitu panas, hinggal ciuman mereka semakin panas, nalen Manarik Tengku queen agar memperdalam ciuman mereka, queenpun tidak tinggal diam dia menaro tangannya di atas pundak nalen.

Ciuman mereka semakin panas hingga queen tak bisa mengimbangi ciuman dari nalen. Hingga queen mulai kehabisan nafas

"Akhh..n-naren..eumhh"  ucapnya sembari memukul dada nalen hingga membuat nalen terpaksa memberhentikan ciuman panas mereka.

Nafas mereka terengah-engah, nalen mengangkat kepala queen dengan tangannya dan mengelusnya dengan lembut.

"Kamu miliku queen, jangan coba-coba lari dariku" ujarnya tersenyum manis kearah queen

Queen seakan terhipnotis oleh senyuman nalen dan terdiam kaku. Mengabaikan ucapan nalmren.

.

.

.

Hai bagaimana ceritanya semoga suka ya

QueenshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang