Happy reading!!
Kaki jenjang queen melangkah keluar dari pesawat, hidungnya mencium udara segar Bali.
"I'm back Bali" gumamnya tersenyum melangkahkan kakinya.
Setelah keluar dari bandara, queen sudah di jemput oleh orang kepercayaan Samuel untuk mengantarkannya ke hotel permata, hotel permata adalah hotel bintang lima yang berada di Bali.
Setelah tiba di depan gedung hotel permata, queen melangkah kan kaki jenjangnya memasuki gedung tersebut.
Queen sudah di sambut oleh kepala hotel dan beberapa pelayan yang berada di situ.
"Selamat datang nona" ucapnya dengan ramah, queen hanya tersenyum
Queen diantarkan ke kamarnya, banyak orang-orang yang memperhatikan dirinya, walau sudah berpakaian tertutup mereka tetap mengenali queen sebagai model.
Siapa yang tidak mengenal queensha Diandra ailene, seorang model yang bisa menduduki peringkat pertama dalam dunia permodelan, dan tidak lupa bahwa queen adalah putri bungsu dari keluarga maheswara.
"Bila ada sesuatu nona bisa panggil saya, selamat beristirahat nona" ujarnya lalu pergi dari hadapan queen.
Queen memasuki kamar hotelnya, saat membuka pintu balkonya queen di sambut dengan pemandangan pantai bali yang begitu ramai.
Setelah melihat-lihat queen memutuskan membersihkan dirinya sebelum bertemu dengan Samuel.
Queen menggunakan dress pink dengan panjang hanya sepaha, kali ini queen membiarkan rambutnya tergerai, queen mengambil tas hitamnya.
Ia dan Samuel akan bertemu di sebuah restoran pada pukul 15.00 dan kini waktu menunjukan pukul 14.45.
Queen memutuskan untuk datang lebih awal, karna ia ingin berjalan-jalan sebentar di pesisir pantai.
Selama berjalan di pinggiran pantai banyak pasang mata yang melirik kearahnya, tapi tidak ada yang berani mendekat, karna mereka tidak mau mengganggu waktu liburannya.
Tidak terasa queen sudah sampai di restoran yang sudah ia dan Samuel tentukan.
Saat masuk ke lestoran tersebut terlihat ramai, pegawai yang melihat kedatangan queenpun langsung mengarahkan queen ke ruangan yang tidak ramai orang.
Benar dugaannya bahwa Samuel belum datang, ia menyempatkan mengirim pesan kepada naren.
Aku udah sampai
Naren udah sampai belum?
Kalo udah kabarin queen ya!
Setelah mengirim pesan singkat kepada naren, queen mendengar pintu terbuka dan ternyata Samuel sudah tiba.
"Maaf telat ada problem sedikit, apakah kau sudah menunggu lama?" ujarnya
"Tidak juga" sahutnya
"Mau makan dulu, atau langung membahas jobnya?" Tanya
"Makan dulu, perut saya sudah minta ingin di isi" ucapnya terkekeh begitupun dengan Samuel.
Merekapun makan dengan tenang setelah makan mereka melanjutkan membahas job kali ini.
...
Terlihat puluhan pria dengan memakai baju hitam-hitam yang berbaris, seperti sedang menunggu seseorang.
Di udara terlihat helikopter yang baru saja mendarat di sebuah lapangan yang begitu besar.
Pria-pria berbaju hitam berbondong-bondong berbaris dan menunduk saat melihat seorang pria ber jas hitam keluar dari dalam helikopter dengan di ikuti pria ber jas biru.
Mereka adalah naren dan Gavin yang baru tiba lapangan diamond milik naren.
"Welcome Mr Naren and Mr Gavin" sehut orang-orang berbaju hitam.
"How was your trip mr naren " ujar pria bernama Robert.
"No problem"sahutnya
"Let me take you to mr. Arkan" ujarnya dan berjalan terlebih dahulu.
Diikuti naren dan Gavin, tidak lupa orang-orang berbaju hitam tersebut membubarkan diri.
Setibanya naren dan Gavin di ruangan yang begitu besar dan hiasan yang membuat ruangan tersebut menjadi lebih elegan.
"Please sit down sir" ujarnya
"Thank You Robert" sahut Gavin
Naren menatap datar Arkan yang juga sedang menatap dirinya, tiba-tiba Arkan tersenyum kepada anaknya itu
"Bagaimana perjalanan kalian" Tanyanya
"Tidak ada masalah tuan" sahut Gavin mewakili naren yang hanya diam.
Arkan mengangguk-angguk kan kepalanya dan menatap lekat anaknya itu.
"Kau tau naren, bundamu itu dari tadi memarah-marahi ayah mu ini, pergilah temui bundamu dulu" ujarnya
Naren hanya mengangguk dan pergi dari hadapan Gavin dan Arkan.
"Kau juga istirahat terlebih dahulu Gavin" ujarnya
"Robert took Gavin to his room" ujarnya menatap Robert.
Robert mengangguk dan pergi di ikuti Gavin di belakangnya.
...
Terlihat seorang wanita yang masih terlihat begitu cantik walau rambutnya sudah ada yang berwarna putih.
Wanita tersebut adalah Rani yang sedaritadi menatap keluar jendela, ia sedang menunggu kedatangan anak bungsunya itu.
Suara pintu mengalihkan pandangan Rani, Rani tersenyum melihat kedatangan naren.
"Akhirnya kamu datang juga naren" liriknya
"Bunda ngapain nungguin naren" tanyanya yang mengajak duduk Rani.
Plak
"Anak nakal, bunda itu khawatir sama kmu" ujarnya setelah memukul kepala naren.
"Aku udah gede kali Bun" ujarnya mengusap-usap kepalanya.
"Ck, bagaiman dengan queen?"
"Dia lagi ada di Bali, ada jod yang membuat dia kesanah" sahutnya
"Astaga, bunda hampir ngelupain kalo queen itu seorang model"
"Wajar bunda lupa, kan bunda sudah tua" sahutnya
Akh
"Apa kamu bilang ha!!, kamu ngeledekin bunda udah tua ha!!" Ujarnya menjewer telinga naren
"Akhh..bunda hentikan i-ini sakit" ringisnya dan ranipun menyusahkan ya
"Suruh siapa kmu ha ngatain bunda tua ih" geramnya
Naren menggerutu dalam hatinya, huh untung tidak ada orang yang melihatnya kalo, ada mau di taro dimana mukanya ini sebagai pemimpin mafia yang di segani.
.
.
.
Haii maaf bila paragrafnya berantakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Queensha
Teen FictionQUEENSHA DIANDRA AILENE seorang model yang membuat seorang mafia tergila-gila kepadanya, bagaimana kelanjutan kisah queensha dengan mafia tersebut, silakan di baca #karyasendiri