QUEENSHA || 6

3.4K 51 1
                                    

                   Happy reading!!

Setibanya di halaman monsion Alexander, merekapun bergegas keluar dari mobil.

"Besar banget" gumamnya menganggap melihat monsion bak istana

"Cepatlah kemari" ucapnya membuyarkan lamunan Queen dan queenpun mengikuti langkah kaki nalen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cepatlah kemari" ucapnya membuyarkan lamunan Queen dan queenpun mengikuti langkah kaki nalen

"Tuan anda sudah kembali" ucap zerga melihat tuanya kembali

"Ya tunjukan kamar dia" ujarnya melirik queen yang masih melihat-lihat sekitarnya

"Baik tuan " ujarnya

"Nona sebaiknya ikutilah saya" ucapnya

"A-ah baik lah" ujarnya mengikuti zergan

Setelah kepergian queen, nalen berjalan kearah ruanganya masih banyak kerjaan ia.

Setalah sampai di kamar yang sudah di sediakan buat Queen, queenpun masuk.

"Saya tinggal dulu nona"

" terimakasih " ucapnya tergantung

"Zergan" sahutnya

"Ah iya, terimakasih tuan zergan"

"Tidak usah memakai tuan, zergan saja" ucapnya berlalu dari kamar queen.

Setelahnya queenpun berjalan mengelilingi ruangan yang saat ini menjadi kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelahnya queenpun berjalan mengelilingi ruangan yang saat ini menjadi kamarnya.

Ia pun bingung ini kamar dua kali lipat lebih besar dari pada kamarnya dulu.

Queen yang berjalan menuju ranjangnya yang besar dan elegan mungkin.

Merebahkan dirinya di kasur oversize tersebut, matanya mulai memberat dan diapun terlalap tanpa menyadari nalen memantaunya.

Nalen berjalan kearah kasur tersebut dan membungkukkan badanya membelai pipi queen, dan memindahkan badan queen agar bangun-bangun tidak sakit badanya.

Cup

Naren mengecup dahi queen Setelahnya nalen pun keluar dari kamar tersebut.

"Tuan anda di panggil nyonya di ruanganya " ujar maid tersebut, nalenpun hanya mengganguk dan pergi begitu saja

Setelah sampai di depan ruangan sang bunda, nalen pun mengetuk pintunya dan masuk kedalamnya.

"Naren anakku" ujar wanita yang bernama Rania Dazzle Alexander

Setelah Rani memeluk putranya dan mempersilahkan duduk didekatnya.

"Ada apa bunda manggil nalen?" tanyanya

"Apakah bunda tidak boleh memanggil anaknya sendiri?"

"Bukan begitu bunda"

"Trus, kamu ga senang bunda panggil?" Geramnya

"Senang ko, kan nalen nanya bundaa"

"Ah sudah lah, bunda memanggil kamu kesinih karna bunda penasaran siapa wanita yang kamu bawa nalen?" Tanyanya

"Pelayan ku Bun" sahutnya

"Ngapain kamu membawa pelayan?bukanya di sini sudah banyak pelayan nalen" ucapnya berusaha memaklumi sifat anaknya itu

"Hanya ingin"

"Bunda kaya pernah melihat dia tapi bunda lupa" ujarnya

"Mungkin di majalah bunda, diakan model"

"APA!, model dan kamu malah menjadikan dia pelayan?" Tanyanya terheran-heran

"Entahlah naren hanya ingin bunda"

"Sudahlah, keluar kamu ngomong sama kamu bikin bunda naik darah saja" geramnya

Cup

"Baiklah bunda, naren pergi dulu" ujarnya mengecup pipi bundanya dan pergi keluar.

Queen baru saja bangun dari tidur nyenyaknya dan kini dia sedang berendam menikmati aroma-aroma wewangian.

Queen yang asik memejamkan matanya tidak menyadari bahwa nalen sudah di belakangnya.

Nalen mencium pundak queen dan itu membuat queen melotot dan menyiprati air mandinya kepada nalen

Cup

"Queen stop" ujarnya sambil menghindari serangan dari queen.

karna lantainya licin nalenpun terjatuh ke bak mandi dan menindih queen, queen melotot

"YAKK" pekiknya

Naren menahan tangan queen yang ingin menyiraminya lagi, queen tak menyerah dia berusaha lepas dari kukungan nalen.

"Queen diem, kau membangunkannya" ucapnya yang membuat queen terdiam karna dia tau maksud 'membangunkanya'.

Setelah dirasa queen sudah tenang nalenpun memajukan kepalanya hingga hidung mereka bersentuhan.

Seketika queen menahan napas ia bisa merasakan napas nalen yang berbau min tersebut.

Jantuk queen mendadak tidak karuan, saat matanya menatap mata tajam nalen yang entak mengapa ia merasa tatapanya berubah menjadi lembut?.

Nalen memajukan lagi kepalanya dan memiringkan kepalanya, queen yang melihatnya langsung memerankan matanya, nalen tersenyum miring dan langsung bangkit dari badan queen.

"Kau berharap aku mencium mu queen?" Tanyanya yang sudah berdiri di luar bak mandi queen

Queen gelagapan karna tidanya seperti itu, tapi jujur ada rasa sedikit kecewa dalam dirinya entahlah

"T-tidak tuan" gugupnya

"Berhentilah memanggil tuan panggil saja naren" ujarnya queenpun menggukan kepalanya

"Kau sengaja memancingku queen?" Tanyanya saat melihat Queen ingin bangkit dari bak mandinya, nalen pun melempar handuk kearah queen

"T-tidak" bantahnya

"Sudahlah cepat, ada yang ingin ku bicarakan" ujarnya pergi meninggalkan queen.

Setelah kepergian naren Queen pun memegang dadanya, setalah sekian lama ia tidak merasakan debaran itu lagi, mengapa sekarang ia merasakannya lagi?

Sudahlah pikirkan itu nanti lebih baik dia ber siap sebelum kena amuk nalen.

.

.

.

Hai bagaimana ceritanya, maaf bila  ceritanya tidak nyambung, kalo ada tpyo tolong tandai.

QueenshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang