"Menggenggam masa lalu yang menyakitkan dan mengikatnya untuk masa depan. Sepertinya itu lebih menyakitkan."
~Elista Kheirana
Kheira menggenggam tangan Alvin yang membantunya untuk turun dari motor sport milik Alvin. Wajah gadis itu dipenuhi rasa kesal karena Rayden kembali menyembunyikan kunci motor miliknya.
Sebenarnya kaki gadis itu sudah membaik, walaupun masih nyeri ketika dibawa berjalan. Tapi untuk mengendarai motor, kakinya pasti sehat, pikirnya.
"Pelan-pelan aja jalannya. Masih mending cuma terkilir, kalau patah gimana?" tegur Alvin melihat Kheira yang berjalan cepat mendahuluinya.
Kheira berdecak sebal. "Lo doain gue yang jelek-jelek, Al? Dasar suami lucnut!" seru Kheira mempercepat jalannya.
Alvin hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat istri nakalnya itu. Percuma menasehati Kheira yang ada ia kena sembur nantinya. Entah apa dosa dirinya di masa lalu sehingga mempunyai istri spek setan seperti Kheira.
"Nggak setan juga, sih!" gumam Alvin.
"AAAA! KHEI! AKHIRNYA LO SEKOLAH SETELAH SEKIAN ABAD LAMANYA!" teriak Jesi berlari memeluk Kheira.
"Ish! Apaan sih, Jes! Alay banget!" ucap Kheira melepaskan tangan Jesi dari pundaknya.
"Napa sih? Baru datang aja udah badmood!" ujar Rissa menghampiri kedua sahabatnya itu.
"Tau akh!" Kheira berujar sambil melempar tasnya ke arah meja. Jesi kembali duduk di tempatnya di samping Kheira. Sementara Rissa kembali duduk di tempatnya yang berada di sudut kelas dan sebangku dengan Kenzie.
"Ken, bangun. Catatan lo yang kemaren belum selesai!" ucap Rissa menggoyang-goyangkan tubuh Kenzie yang tertidur.
Kenzo terbangun. Cowok itu berdecak, ia menyesal kemaren bolos dan meninggalkan catatan yang sangat banyak. Untungnya Rissa si sekretaris berbaik hati untuk memperlihatkan catatan miliknya kepada Kenzie.
Bu Romlah, wali kelas XII IPA KECE memasuki kelas bersamaan dengan Alvin dan dua orang siswa-siswi asing.
Alvin mendudukkan bokongnya tepat di belakang kursi Kheira. Cowok itu juga badmood karena siswi baru yang katanya masuk ke kelas ini. Dan sepertinya Alvin mengenal siswi baru itu.
"Adrian ...." Kheira mengepalkan tangannya erat dan memandang cowok yang ia kenal dan tentunya ia benci berdiri di depannya. Tatapan kebencian ia lancarkan kepada cowok yang tanpa dosa tersenyum ke arahnya.
"Kabar gembira bagi kita semua anak-anak." Bu Romlah mengawali pembicaraan di kesunyian kelas. "Mereka adalah teman baru kalian. Kebetulan juga sepasang."
"Ganteng banget tu cowok, pasti baik, deh," gumam Jesi terdengar oleh Kheira. Kheira berdecih. 'Ganteng? Baik?Cowok licik kayak dia nggak pantas dipuji.' batin Kheira.
"Hallo guys! Kenalin nama aku Dyana Aurelia. Pindahan dari Swiss semoga kita bisa berteman dengan baik, ya?" sapa gadis bernama Dyana.
"Gue Adrian pindahan dari Australia. Dulunya gue sekolah di Indonesia waktu kelas satu Sma dan di Australia selama satu tahun. Jangan penasaran sama gue, ya? Gue punya pacar soalnya," ucap Adrian mengedipkan matanya ke Kheira.
Kheira membuang muka. Sungguh, mengingat liciknya Adrian saat balapan dengannya malam itu. Dan sekarang cowok itu mengaku-ngaku punya pacar?
"Paling pacar yang ke seratusnya," gumam Kheira terdengar samar.
"Kamu bicara sesuatu, Khei?" tanya Bu Romlah.
Adrian yang mendengar ucapan Kheira tersenyum miring. Cowok itu menatap nakal ke arah Kheira yang telah di capnya sebagai pacarnya. "Kheira tidak bicara apa-apa, Bu. Mungkin ibu salah dengar," ucap Adrian.
![](https://img.wattpad.com/cover/358440577-288-k858986.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI NAKAL PAK KETU
JugendliteraturAuthor: Yeyen0801 "Lo tau nggak apa yang paling gue benci di dunia ini?" "Gue tau, Khei. Tapi gue nggak-" "Gue paling benci pengkhianat, Al! Gue paling benci sama yang namanya cinta. Kalau emang dari awal lo benci dan nggak setuju sama pernikahan i...