BAB 3: JEMPUT PAKSA

677 46 0
                                    

Hallo!

Happy Reading

Semoga suka

Jangan lupa tinggalkan jejak disini


Alvin sedari tadi menatap Kenzie yang tertidur empuk di kasur, sementara ia hanya dibolehkan tidur di sofa yang keras ini. Ia melirik jam dinding yang berada di kamar Kenzie. Jam 1 pagi? What? Serius ia belum tidur jam segini? Biasanya ia bergadang karena main game, ini malah bergadang karena tidur di sofa.

Alvin menggusar wajahnya, ia ingin merasakan kasur empuk milik Kenzie tersebut. Kasur itu luas, namun Kenzie tidak mengizinkan dirinya tidur disana. Beberapa saat kemudian ia mengacak rambutnya frustasi. Ia mendekat ke kasur Kenzie. Biarkanlah ia dikira gay daripada tidak bisa tidur malam ini.

Pelan tapi pasti, Alvin mulai menaiki kasur empuk itu. Di ujung sekali, ia menelentangkan tubuhnya. “Kasur se empuk ini nggak berbagi sama gue? Sialan lo, Ken,” gumam Alvin. Alvin memejamkan matanya tak peduli jika esok Kenzie akan murka karena ia tidur disampingnya.

Keesokkan harinya ....

BRUK!

“ARGH!” Jeritan Alvin memenuhi ruangan kala dirinya terjatuh secara tidak estetik dan mendarat secara tidak estetik juga di lantai.

Kenzie yang awalnya bangun kaget ketika Alvin tidur disampingnya, memeluknya lagi. Cowok itu bergidik ngeri mengingat ketika Alvin memeluknya. Dengan wajah yang kembali datar, Kenzie menatap Alvin. “Siapa yang suruh lo tidur di kasur gue?”

Alvin yang masih setengah sadar berusaha untuk menyadarkan diri sendiri. Bokongnya terasa sakit. Mungkin kalau bisa dilihat sudah biru keunguan.

“Shshsh ... Jahat banget lo sama teman sendiri, Ken,” ucap Alvin tanpa menjawab pertanyaan Kenzo.

“Ngapain lo tidur disini?” tanya Kenzie dengan suara dingin dan tatapan tajamnya.

Alvin gelagapan. “Ehm, lo jahat banget sama gue. Masa gue disuruh tidur di sofa?” ucap Alvin.

“Lo numpang kalau lo lupa.”

Alvin menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan sahabatnya yang satu ini. “Mulut lo, Ken.”

“Pergi lo! Nyusahin,” ucap Kenzie beranjak dari tidurnya. Sementara Alvin yang masih duduk meratapi nasibnya membelalakkan matanya. “Lo ngusir gue?”

“Menurut lo?”

Alvin segera berdiri dari duduknya. “Pleaselah, Ken. Jangan usir gue. Jahat amat Lo sampai usir gue.”

“Ken ....” Alvin merengek sambil memeluk kaki Kenzie secara tiba-tiba.

“Lo ngapain, sih?” ucap Kenzie mencoba melepaskan kakinya.

“Jangan usir gue, Ken. Kalau gue jadi gelandangan gimana?!” pekik Alvin.

“Pulang. Jangan sok mandiri. Tidur masih di ketek emak aja sok kabur dari rumah. Nyusahin lagi,” ucap Kenzie menendang Alvin tanpa perasaan.

“Njirlah! Jahat banget lo sama sahabat lo sendiri,” umpat Alvin.

“Sahabat nyusahin.” Kenzie berjalan ke kamar mandi tanpa memperdulikan Alvin lagi.

ISTRI NAKAL PAK KETUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang