BAB 5: PERNIKAHAN PENUH PAKSAAN

719 31 1
                                    

Happy Reading

"Seperti sebuah buku pelajaran yang tidak kamu sukai. Bukankah kamu harus tetap membaca dan memahami buku tersebut meski kamu membencinya? Karena buku itu ditakdirkan untukmu. Namun ini bukan tentang buku"

~Elista Kheirana

Akhirnya, setelah banyaknya drama yang dilewati beberapa hari ini. Kheira dan Alvin menikah hari ini. Tepat pada tanggal 31 Desember.

"Saya terima nikah dan kawinnya Dirgendra---"

"Digendra nama kakek gue njir!" Kheira yang berada di samping Alvin mengumpat keras. Wajahnya telah memerah karena malu didepan beberapa saksi.

Janson yang berada di samping Kenzo mengtupkan bibirnya menahan tawa. Bunda Syifa mencubit perut Alvin. "Kamu jangan malu-maluin bunda, Al."

"Abang malu-maluin!" celoteh Erlan membuat tawa memenuhi ruangan itu.

Alvin meringis. Apalagi ketika melihat Papi Arkan yang merupakan calon mertuanya tertawa kecil.

"Santai, Al. Nggak sampai gemetaran gini juga," ucap Papi Arkan menatap tangan Alvin yang bergetar ketika menjabat tangannya.

"Baik, bisa dimulai, Pak," ucap Pak Penghulu.

"Bismillahirrahmanirrahim, Ananda Alvino Reandra bin Askara Reandra saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya Elista Kheirana Dirgendra binti Arkana Dirgendra dengan mas kawin 1 buah motor sport, 1 buah mobil dan 1 rumah bertingkat di bayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Elista Kheirana Dirgendra dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"

Dengan satu tarikan nafas, Alvin bisa menyelesaikan ijab kabul. Cowok itu memejamkan matanya sejenak lalu kembali terbuka saat mendengar kata "sah" yang memenuhi ruangan.

'Gue udah nikah?' batinnya.

Alvin tersentak saat tangannya disentuh oleh seseorang. Tampak Kheira menyalami tangannya dengan takzim. Dengan hati yang berusaha ikhlas, Alvin mengecup kening Kheira.

"Ekhem! Menikmati banget kayaknya, Pa," sindir Janson membuat Alvin tersadar dan menjauhkan wajahnya dari Kheira.

***

"Woi! Enak banget lo tidur di kasur gue!" ucap Kheira membangunkan Alvin yang tertidur di kasurnya.

"Apa, sih, Khei? Gue capek banget," gumam Alvin tanpa membuka matanya. Cowok itu menggeliat.

"Al, gue mau tidur. Lo di sofa aja," kesal Kheira. Gadis itu mendengus kesal. Apalagi melihat guling hitam kesayangannya di peluk oleh Alvin.

"Tidur aja, gue ngantuk banget. Capek, Khei ...."

Kheira mendorong tubuh Alvin sehingga terjatuh ke lantai. Alvin yang masih tak sadar sepenuhnya itu meringis ketika tubuhnya mendarat di lantai.

"Rasain. Ngapain lo peluk-peluk guling gue?" Kheira menarik guling yang ikut terjatuh bersama Alvin.

Alvin mendengus. Cowok itu berdiri denagn wajah lelahnya. "Gue di kasur, lo di sofa," ucap Kheira merebahkan tubuhnya ke atas kasur.

"Enggak! Gue juga tidur di kasur. Kalau lo nggak mau lo aja tidur di lantai." Tanpa rasa bersalah Alvin tidur di samping Kheira.

"Al!" rengek Kheira. Gadis itu tidak ingin tidur bersama Alvin.

"Berisik lo, ah!" kesal Alvin. Dengan kesal Alvin mengambil karpet bulu dan menggelarnya di lantai. Ia sangat malas jika harus berdebat dengan Kheira, ia sudah sangat lelah. Ditambah dengan pusing yang menjala di kepalanya.

ISTRI NAKAL PAK KETUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang