Kheira memberontak saat tiba-tiba Kenzo menarik tangannya yang baru saja keluar dari toilet.
"Heh, apaan lo tarik-tarik gue?" sentak Kheira.
"Shut ... Jangan berisik, Khei. Gue cuma mau minta tolong sama lo," ujar Kenzo membuat Kheira mengerutkan keningnya bingung.
"Nggak salah lo? Kenzo Rafasya yang terkenal sebagai cowok yang anti dengan cewek minta tolong ke cewek?" tanya Kheira dengan nada yang dibuat shock.
"Bukan anti cewek. Karena udah ada cewek yang mengisi hati gue, jadi gue nggak ngelirik cewek lain," ujar Kenzo membuat Kheira merasa mual. Apakah seperti ini jika cowok pertama kali mengenal cinta? Jadi gila?
"Ya udah apa?!" tanya Kheira dengan nada tak santai.
Kenzo menggaruk tengkuknya yang tak gatal saat melihat Kheira seperti tak ingin ia ajak kerjasama. "Gue cuma mau nanya udah berapa lama lo kenal Rissa?" tanya Kenzie.
Kheira melongo. "Heh, kembaran monyet! Jadi lo bawa gue kesini cuma buat menjawab pertanyaan yang tidak bermanfaat dari lo itu?!"
Kenzie terperanjat kaget saat melihat wajah garang Kheira. Cowok itu mendatarkan wajahnya. "Jawab aja kenapa?"
Kheira bersedekap dada. "Jauh lo dikit. Nggak usah deket-deket banget. Nggak nyaman gue," ucapnya mendorong tubuh Kenzo dengan telunjuknya.
"Gue sama Rissa udah kenal dari kecil, sih. Malahan gue lebih dulu kenal Rissa daripada Jesi."
Kenzo tersenyum senang. "Berarti lo tau kebiasaan sama kesukaan Rissa?" tanyanya dengan antusias.
"Ya tau dong. Yang penting Rissa itu nggak suka sama cowok yang cuma friendly dan nggak ngasih dia kepastian. Apalagi harus HTS-an," ucap Kheira membuat Kenzo merasa tersindir.
Kenzo mendatarkan wajahnya. "Bukan itu, lo ngerti kebiasaan nggak? Ngerti kesukaan nggak? Nggak nyambung banget ngomong sama lo."
"Kok jadi lo yang nyolot?!" sentak Kheira. Kenzo berdehem singkat membuat Kheira menghela nafas.
Kheira menatap Kenzo dari atas sampai bawah dengan tangan yang dilipat dada. "Kebiasaan Rissa itu baca wattpad. Dia suka beli novel tiap minggu. Dia suka sama cowok fiksi. Puas lo?" cetus Kheira.
"Cowok fiksi? Emang ada, ya, cowok yang namanya fiksi?" tanya Kenzo polos.
Kheira menggerakkan giginya. Gadis itu mengepalkan tangan yang sebentar lagi akan mendarat di wajah Kenzo. Cowok yang berada di depannya ini cukup membuatnya emosi. "Fiksi bego! Fiksi itu berarti nggak nyata!"
Kenzo manggut-manggut. "Suka kok sama fiksi," ucapnya dengan santai.
"Coba deh lo bilang kayak gitu sama Rissa. Pasti dia bikin lo bonyok karena ngehina cowok fiksi dia," ujar Kheira yang mulai emosi.
Kenzo menggeleng. "Enggak, ah. Ngapain? Enggak ada gunanya suka sama fiksi udah nggak nyata, gepeng, ditangisin lagi kalau udah jadi mayat," ujarnya.
"Terserah lo deh, Tuan Kenzo yang terhormat. Yang jadi masalahnya sekarang tujuan lo tarik-tarik gue ke sini ngapain?" tanya Kheira geregetan. Kalau ia tidak ingat bahwa cowok yang didepan ini adalah gebetan sahabatnya, mungkin cowok ini sudah bonyok sekarang.
"Nggak. Cuma mau bilang, nanti lo ikut sama gue ke gramed cari novel buat hadiah dari gue untuk ulang tahun Rissa. Lusa, 'kan, ulang tahunnya?"
Kheira menepuk jidatnya. "Benar banget lo, hampir aja gue lupa," ucapnya.
Kenzo mencibir. "Sahabat macam apa lo? Ulang tahun sahabat dari kecil aja lo lupa?" ledeknya berjalan meninggalkan Kheira.
Kheira menggeram tak tertahan. "COWOK MACAM APA LO? NGEGANTUNGIN CEWEK TANPA KEPASTIAN?!" teriaknya berharap Kheira mendengar dari jauh.

KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI NAKAL PAK KETU
Teen FictionAuthor: Yeyen0801 "Lo tau nggak apa yang paling gue benci di dunia ini?" "Gue tau, Khei. Tapi gue nggak-" "Gue paling benci pengkhianat, Al! Gue paling benci sama yang namanya cinta. Kalau emang dari awal lo benci dan nggak setuju sama pernikahan i...