Prolog

2.5K 62 8
                                    

"Lo tau nggak perbedaan lo sama trauma?"

"Yang gue tau, lo orang paling nyebelin yang gue temui."

"Kalau trauma menghantui hidup seseorang, kalau lo mewarnai hidup gue."

***

"Gimana sih tu orang yang mau dijodohin sama gue? Kok kabur? Kalau nggak mau tinggal tolak aja, 'kan, selesai," celetuk Kheira bersedekap dada.

"Nggak gitu juga konsepnya, Curut! Lagian, bukannya lo nolak? Kenapa malah marah pas jodoh lo kabur. Malahan bagus, bukan?" ujar Jayden dihadiahi tatapan tajam dari Kheira.

"Gimana kalau nanti kamu berhasil nemuin jodoh kamu, papi akan minta kunci motor kamu yang sama Ray," ucap Papi Arkan menawarkan.

Kheira memutar bola matanya malas, tawaran papi Arkan kurang menguntungkan baginya. "Kunci motor aku bisa aku ambil. Gampang itu kalau Bang Ray nggak ada aku juga bisa ambil sendiri," ucap Kheira yang langsung di tatap tajam oleh Rayden.

"Oke, kalau kamu berhasil cari jodoh kamu yang kabur itu, papi akan belikan kamu motor baru," ucap Papi Arkan.

"Serius, Pi?" Mata Kheira membulat. Kheira jadi ingat motor impiannya. Papi Arkan tampak menganggukkan kepalanya.

"Aku mau sport keluaran terbaru, ya, Pi! Deal?!" seru Kheira memberikan tangannya. Papi Arkan membalas jabatan tangan Kheira. "Deal."

***

"Sebelumnya gue nggak tau kalau jodoh gue itu lo, kalau gue tau, 'kan, gue nggak perlu repot nyari lo. Tinggal seret aja selesai," ucap Kheira menatap Alvin.

Alvin mendelik. "Emang lo bisa nyeret gue?" tanya Alvin.

"Bisa, tinggal gue ikat aja leher lo pake tali. Terus gue tarik sambil bilang ayo, Nyet. Kan gampang," ucap Kheira lagi.

Tak!

"Gue bukan monyet, ya!" ucap Alvin menyentil kening Kheira.

***

"Ayolah kita nikah, Al. Katanya nikah itu ibadah, lho! Dapat pahala," bujuk Kheira.

"Apaan sih lo gue nggak sudi nikah sama lo," ucap Alvin.

Kheira mendelik, kalau bukan karena motornya dan motor baru, ia tidak sudi nikah dengan lelaki di depannya ini. Sorry sorry aja

"Nikah itu berpahala, lho! Salah satu ibadah juga. Emang lo nggak mau masuk surga?" ucap Kheira.

"Emang lo mau ibadah sama gue tiap malam?" bisik Alvin menaik-turunkan alisnya. Kheira menelan ludah kasar, bisikan Alvin cukup membuatnya merinding.

***

"Aih! Gue kira nebeng sama lo bakal cepat sampai ke sekolah. Motor aja gede dan keren, ternyata mesin abal-abal. Punya motor nggak dirawat banget," gerutu Kheira memukul motor Alvin.

"Astagfirullah! Motor kesayangan gue lo pukul-pukul aja. Dasar tukang nebeng!" sewot Alvin tak terima, cowok itu mengelus lembut bagian motor kesayangannya yang di pukul Kheira.

"Lihat aja nih, motor butut. Nggak lo servis, ya? Motor itu perlu jajan sesekali. Miskin, ya, lo?" ucap Kheira sinis.

"Enak aja mulut lo ngomong, setiap hari gue kasih jajan nih si Asep. Karena semalem gue bawa balapan aja," ucap Alvin membalas sinisan Kheira.

"Motor kayak gini mah nggak akan pernah menang balapan, motor jelek kayak gini juga," ucap Kheira semakin gencar menghina motor kesayangan Alvin.

"Siapa sih nama lo? Ah, nama lo nggak penting. Asal lo tau, ya, tukang nebeng. Motor gue ini selalu ikut ketika ada balapan."

ISTRI NAKAL PAK KETUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang