🌷🌷🌷
Sebelum baca, tekan tombol bintang dulu, oke?
Jangan lupa ramaikan komentar🔥
Happy Reading🌷
Hael terbangun karena suara nyaring dari jam bekernya itu berbunyi. Dia membuka netranya, lalu sejenak meregangkan otot-ototnya.
Haelgan Dermaga Laksana. Dari namanya, sepertinya tidak cocok dengan seorang Hael yang petakilan akut. Tinggi badannya setinggi tiang, mata hitam pekat, orang yang humoris, berkulit sawo matang, dan jangan lupakan cintanya pada risol mayo.
Hael adalah anak tunggal dari Johnny Laksana, salah satu pengusaha sukses di Indonesia yang namanya sudah melejit tinggi, hidup Hael tentu selalu difasilitasi lengkap.
Jika dahulu bisa memilih, Hael tentu akan menolak tinggal bersama Johnny. Pada usianya yang masih menginjak sepuluh tahun, kedua orang tuanya bercerai dan hak asuh berada di tangan Johnny. Hael yang tidak tahu apa-apa juga hanya ikut keputusan yang sudah keluar.
Johnny sendiri, sudah punya keluarga baru. Tetapi Hael yang segede gaban ini, dianggap seperti kentut saja. Seluruhnya alur yang terjadi dirumah ini, seolah Hael itu hanyalah anak angkat.
Berhubung pekerjaan Johnny yang tidak pernah habis, juga mengakibatkan Johnny jarang sekali menapakkan kaki dirumah megahnya. Jika Johnny pulang kerumah, maka menjadi mimpi buruk bagi Hael. Itu sudah pasti.
Meskipun begitu, komunikasi Hael dengan Ibunya juga tidak terputus. Hael pada usia sepuluh tahun dengan kapasitas otak yang lumayan itu mendapat ide untuk mengambil nomor Ibunya dari ponsel Johnny.
Sebenarnya, Hael itu cerdas. Minus tidak bisa matematika dan Bahasa Inggris saja.
Hael mengambil handuk birunya yang berada di rak khusus handuk. Dia masuk ke kamar mandi untuk terlebih dahulu membersihkan diri. Sekitar sepuluh menit kemudian, Hael keluar dengan handuk sepinggang dan rambut yang masih basah.
Hael berganti baju, memakan waktu sekitar sepuluh menit untuk berpakaian lengkap. Selesai dengan kerapihannya, Hael akan turun ke lantai bawah untuk sarapan. Setiap hari, pembantu sudah akan sedia makanan dibawah.
Laki-laki dengan seragam SMA yang telah rapi itu, berjalan menuruni tangga dengan senyum merekah lebar saat pembantu yang menjaganya sedari kecil sudah menyiapkan sarapan untuknya.
"Pagi, Bi Tari!"
Pembantunya itu menoleh, mendapati anak dari Johnny yang tengah tersenyum ceria kearahnya, seperti biasa. "Den Ael semangat banget, tumben. Ada apa, nih?"
Hael tertawa pelan. "Mood Hael lagi aneh aja, Bi." Pemuda itu menyorot potongan apel didepannya sendu. "Padahal kemarin toko risol tutup."
"Den Ael yang sabar, ya. Besok Bibi buatin risol aja buat Den. Biar makin semangat!"
"Seriusan, Bi?!" Senyum di bibir Hael semakin merekah lebar. Bi Tari tersenyum sambil mengangguk kearah majikannya itu. Ibarat Ibu dan Anak, hubungan Bi Tari dengan Hael memang sangat dekat.
"Seratus rius. Den Ael buruan abisin makanannya, abis itu berangkat sekolah, ya?" Hael mengangguk patuh membalas ucapan Bi Tari.
"Ael berangkat dulu. Assalamualaikum!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta untuk Hael [On Going]
FanficFanfic ft. Haechan & NCT Dream DILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!! *** Jika dikatakan, seseorang yang terlihat lebih ceria dan bahagia itu, lebih banyak memendam luka. Mungkin pernyataan ini benar. Tidak bisa dipungkiri jika setiap orang membutuh...