ENAM BELAS

106 10 0
                                    

🌷🌷🌷

sebelum baca, tekan tombol vote dulu

komennya juga jangan lupa🔥

Happy Reading🌷

"Gue gak bawa motor, lagi." Acel berdiri gelisah didekat parkiran. Ojek online pesanannya tak kunjung datang, sudah hampir lima belas menit dirinya disini.

Annia sudah terlebih dahulu pulang, dirinya sudah dijemput sedari tadi. Tadi saat Annia bertanya apa yang terjadi di perpustakaan, Acel belum menjelaskan sepenuhnya. Dirinya masih menyimpan permasalahan ini sendirian.

"Lei? Gak pulang?" Acel menengok ke sumber suara, Hael yang memanggil dirinya.

"Ah, itu, gue gak bawa motor. Ini lagi nungguin ojek online tapi gak dateng daritadi," balas Acel.

"Itu bukan, ojeknya?" Hael menunjuk ojek online yang menunggu didepan gerbang.

"Iya kayaknya, gue duluan ya, El!" Hendak melangkah, tangan Acel dicekal oleh Hael. "Lo tunggu disini."

Hael berjalan menghampiri ojek tersebut. Tidak tahu apa yang dilakukannya, Hael lalu kembali dan ... Ojek online pesanan Acel malah pergi?!

"Lo pulang sama gue, mau gak?" tawar Hael pada Acel dengan senyum merekah. Membuat Acel yang tadinya terkejut menjadi kembali tersenyum.

"Beneran?!"

"Iya beneran, udah ayo." Hael menggandeng tangan Acel, menciptakan tatapan terkejut dari beberapa orang yang ada disana. Seorang Hael, dengan marga Laksana, menggandeng perempuan yang notabenenya adalah anak beasiswa? Bahkan semuanya berharap itu tidak serius.

Setelah menunggu Hael memakai jaket kulit dan helm-nya, Acel naik keatas motor ninja hitam milik Hael. Sesudah Acel siap, mereka berdua membelah jalanan yang ramai pada sore itu.

"El, gue boleh tanya?" Acel memulai pembicaraan.

"Tanya apa, Lei?"

"Tadi ojek yang gue pesen, lo apain? Kok dia pergi?" tanya Acel, berniat menuntaskan rasa penasarannya.

"Gue suruh pergi, kan lo udah sama gue."

"Segampang itu orangnya mau pergi?!"

"Enggak lah, kan gue kasih dua lembar." Acel mangut-mangut paham dengan maksud Hael. Ya sudahlah, tidak apa-apa.

"Gue jadi harus bayar ke lo?" tanyanya polos.

Hael justru tertawa. "Lah, buat apaan? Gue dari dulu emang punya niat buat anterin lo pulang, kok. Cuma waktunya gak tepat."

Acel tertawa pelan. "Makasih ya, El."

"Sama-sama, Lei." Hael tersenyum kecil dibalik helm full face hitam yang dirinya pakai. "Nanti malem free gak, Lei? Gue pengen ajak lo jalan-jalan."

"Serius?! Kalo sibuk sih nggak, tapi nanti gue minta izin sama Tante dulu," balas Acel.

"Okelah, nanti gue jemput. Jangan lupa, ya."

Semesta untuk Hael [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang