🕊HAPPY READING🕊
.
.
.
ˏˋ°•*⁀➷Viona memarkirkan motornya, di parkiran sekolah seperti biasa, dengan berjalan cepat ia menuju kelasnya.
Sesampainya di kelas, ia langsung duduk di tempatnya setelah membalas sapaan dari Klara. Viona membuka tas ranselnya dan mengeluarkan buku juga beberapa alat tulis, ia berniat untuk mengerjakan tugas yang belum selesai tadi malam, karena rasa kantuk yang menyerang.
"Tugas lo belum selesai? " tanya Klara yang sedang bersantai.
Tanpa mengalihkan pandangannya, Viona menjawab, "Belum, dikit lagi. "
Setelahnya hening, keduanya sama-sama fokus pada urusannya masing-masing, hanya ada suara bising dari anak-anak yang entah itu sedang mengobrol, bermain maupun sekedar bersenda gurau.
Di saat sedang fokus-fokusnya Viona menulis, tiba-tiba ada seorang cowok yang berdiri di samping mejanya seraya memanggil nama Viona.
Viona menghentikan kegiatan menulisnya, ia mendongak, mendapati Nevan yang sedang menatapnya. "Ada apa Van? " tanya Viona.
"Nanti pulang sekolah, kumpul di ruang PMR, buat ngebahas soal pelantikan PMR generasi baru," kata Nevan.
"Pulang sekolah langsung kumpul atau gimana? "
"Nggak, lo bisa balik kerumah dulu, kesini pakai baju bebas aja gak masalah. "
"Oke, kalo gitu, thanks infonya, " ucap Viona tersenyum.
Nevan balas tersenyum. "Oke, gue pergi dulu. "
Setelah mengatakan itu, Nevan melenggang pergi dan Viona kembali fokus dengan tugasnya. Tanpa sepengetahuan keduanya, ada satu orang yang sejak tadi memperhatikan Viona penuh amarah, dengan tangan yang sudah terkepal kuat.
Viona menutup bukunya. "Huft, selesai juga. "
Klara menoleh kearah Viona. "Udah clear? " tanyanya yang di balas anggukan dari Viona. "Vio, gue mau nanya, " kata Klara tiba-tiba merubah ekspresi nya menjadi serius.
Viona memosisikan tubuhnya berhadapan dengan Klara. "Nanya apa? "
Hening, Klara menatap Viona lekat-lekat, membuat yang di tatap merasa aneh. "Lo ngapain liatin gue begitu? " tanya Viona.
"Vio, sejak kapan lo sama Zayyan ada hubungan!? " tanya Klara dengan raut wajah tidak percaya, kenapa bisa sahabatnya itu menyembunyikan hal besar ini darinya.
Sontak Viona mendelik. "Lo nanya apa sih, gue sama Zayyan gak ada hubungan apa-apa!"
"Bohong, " timpal Klara cepat. "Gak mungkin lo gak ada hubungan apa-apa, sedangkan kemaren lo di antar pulang kan sama si dia, " ucapnya dengan ekspresi menyelidik.
"Lo jahat banget sih Vio, gak ngasih tau gue sebagai sahabat sejati elo, " ujar Klara dramatis.
Refleks Viona menoyor kepala Klara, sungguh ia gemas sendiri dengan sahabatnya itu. "Lo kalo ngomong gak di saring dulu ya. "
"Kok kepala gue di towel sih! " sewot Klara.
"Biar otaknya suci gak mikir aneh-aneh, " timpal Viona asal.
"Btw lo tau dari mana gue di antar Zayyan? " tanya Viona pelan.
Klara mendelik. "Tuh kan gue bener, ber-hmmp. "
Viona membekap mulut Klara dengan telapak tangannya. "Gue nanya, lo tau dari mana Klaraaaa," ulangnya gemas.
Viona melepas bekapannya dari mulut Klara, sungguh berbicara dengan sahabatnya ini sangat menguji kesabaran nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zayna
أدب المراهقينSEBELUM BACA ALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DAHULU:>📌 DILARANG KERAS PLAGIAT!! 📌 note: kemungkinan akan di revisi JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN🙂 ✧○ꊞ○•̩̩͙✩•̩̩͙○♡๑•୨୧ ♡ ୨୧•๑♡○•̩̩͙✩•̩̩͙○ꊞ○✧ "Lo kenapa, senekat ini nolongin gue? Kenapa lo ma...