🕊HAPPY READING🕊
.
.
.
ˏˋ°•*⁀➷
Sore ini Zayyan dan ketiga sahabatnya–ketambahan Alex kan ya– mereka sedang bertamu ke rumah Zain, tapi tidak, mereka bertindak layaknya rumah sendiri, bukan seperti tamu. Namun, sang tuan rumah sama sekali tidak keberatan dengan hal itu, dirinya malah senang jika sahabatnya itu merasa nyaman dan biasa saja di rumahnya."Wuah!!!"
Fariz, cowok itu dengan santai mendaratkan bokongnya ke atas sofa yang berada di kamar Zain. Yah mereka memang begitu, setiap bermain kerumah salah satu sohibnya, pasti kamar yang akan menjadi markas mereka.
"Al, " panggil Fariz dengan posisi bersandar di sofa.
Alex yang di panggil sama sekali tidak menoleh ataupun hanya sekedar melirik, ia masih fokus bermain ponselnya sembari rebahan di atas kasur.
"Alex, " panggil Fariz lagi, namun nihil, masih belum bergerak.
"Al–" ucapan Fariz terhenti kala mendengar suara Alex yang menggelegar.
"Yaaaaah, SELOMPRET LO!! PEA, PEA, PEA!! " umpat Alex keras, membuat Fariz terlonjak kaget.
"Buset! , kaget gue, " ujar Fariz mengelus dada. "Ale-ale! lo dengar gue manggil gak sih?!"
"DASAR MONYET!! gimana sih mainnya, ah! " umpat Alex lagi, "Ck! dodol. " Alex menoleh kearah Fariz yang masih dengan posisi duduknya.
"Kenapa bang, tadi kayak manggil gue? "
Fariz melongo, ia benar-benar ingin menampol kepala Alex sekeras mungkin. "Buset pake nanya, gue dari tadi manggilin elo ale-ale rasa mangga!! ngebudek lo!? " seru Fariz geregetan.
"Eh bang, mami gue udah ngasih nama bagus-bagus, main di rubah sembarangan! " balas Alex tidak terima.
"Kan emang bener nama lo itu. "
"Nama gue, A-L-E-X R-A-S-H-A-N-G-G-A, Alex Rashangga bang! " ucap Alex dengan menekan tiap kata dari namanya.
"Ya selow gak usah nyolot, hampir mirip juga, " cibir Fariz.
"Gak pokoknya gak! "
"Oke, iya, Alex yang ganteng, " final Fariz memaksakan senyumnya. "Sekarang lo kesini, kita mabar. "
"Ohh tadi manggil gue buat ngajak mabar bang? "
Fariz melotot, ia gemas sendiri dengan adek kelasnya ini. "Gak Al, buat ngajak tawuran! MAKANYA KALO DI PANGGIL TUH NYAUT!"
Alex menunjukkan sengiran tak berdosanya. "Sorry bang, tadi gue gak denger. "
"Emang dasarnya budek apa ngebudek. "
"Kopok gue banyak bang, segudang, " jawab Alex ngawur, sembari berjalan kearah Fariz dan ikut duduk di samping cowok itu.
Beberapa menit kemudian, pintu kamar Zain terbuka, menampilkan Zayyan dan Zain yang berjalan masuk dengan menenteng kantong plastik di tangannya.
"Eh, upin ipin, dari mana aja kalian? " tanya Fariz pada keduanya.
"Dari alfamart, beli minum sama camilan, " jawab Zayyan.
"Nih, buat kalian berdua, " ujar Zain memberikan dua cup es capcin.
"Wih..... thanks sobat, " ujar Fariz mengambil alih es tersebut dari tangan Zain.
"Yeah! MATI LO! MATI! " teriak Alex, membuat ketiganya terlonjak kaget.
Fariz menoyor kepala Alex lalu berkata, "Lo kalo mau teriak kode-kode dulu cil, jangan bikin jantung orang loncat! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Zayna
Ficção AdolescenteSEBELUM BACA ALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DAHULU:>📌 DILARANG KERAS PLAGIAT!! 📌 note: kemungkinan akan di revisi JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN🙂 ✧○ꊞ○•̩̩͙✩•̩̩͙○♡๑•୨୧ ♡ ୨୧•๑♡○•̩̩͙✩•̩̩͙○ꊞ○✧ "Lo kenapa, senekat ini nolongin gue? Kenapa lo ma...