🕊HAPPY READING🕊
.
.
.
ˏˋ°•*⁀➷
Tepat tengah malam, Zayyan sedikit terusik dengan gumaman Viona yang sedang tidur disampingnya.Zayyan membuka kedua matanya, karena racauan Viona tidak kunjung berhenti, ia sedikit bergeser untuk mengecek istrinya itu.
"Viona, lo ngigo? " bisik Zayyan dengan suara seraknya, namun Viona tetap meracau dengan memanggil bundanya, matanya pun masih terpejam rapat.
Karena tidak kunjung bangun, tangan Zayyan bergerak untuk menyingkirkan rambut yang menutupi dahi Viona, namun, baru saja dirinya menyentuh kulit istrinya itu, tangannya langsung terasa sangat panas, tentu saja hal itu membuat Zayyan terkejut sekaligus panik, sepertinya istrinya ini demam karena semalam kehujanan.
"Huftttt bundaaaa. "
"Bentar ya, gue ambil kompresan dulu. "
Bergegas Zayyan beranjak dari kasurnya, ia melangkahkan kaki jenjangnya keluar kamar untuk menuju dapur.
Tidak lama kemudian, Zayyan kembali dengan membawa baskom kecil juga handuk kecil di tangannya, ia mendudukan tubuhnya di atas kasur tepat di samping Viona. Dengan telaten, cowok itu mengompres dahi Viona, berharap panasnya bisa turun, Zayyan merapikan selimut yang menutupi tubuh Viona hingga bahu.
ˏˋ°•*⁀➷
Zayyan membuka kelopak matanya, ia mengerjap beberapa kali, lalu menoleh ke arah jam yang bertengger cantik di dinding kamarnya, pukul 04.30, tangannya bergerak untuk mengecek suhu badan Viona dan alhamdulillah panasnya sudah turun, setelahnya ia membangunkan istrinya itu untuk sholat subuh dahulu.
Sekitar pukul 06.00, Zayyan masuk kedalam kamarnya, dengan penampilan yang sudah rapi, jas kerja pun sudah menempel di tubuh tegapnya, tangannya membawa nampan berisi makanan juga segelas susu coklat untuk Viona.
Cowok itu meletakkan nampan tersebut di atas nakas, lalu berjalan menghampiri Viona yang sedang berdiri.
"Mau kemana? " tanya Zayyan.
Viona melirik sinis kearah Zayyan. "Beres-beres lah, lo kira pagi gini mau ngapain?! "
"Udah gue beresin, mending hari ini lo istirahat aja. "
"Ngapain lo ngatur-ngatur gue? terserah gue dong mau ngap–eh Zayyan!! " pekik Viona, kala Zayyan menggendongnya tanpa izin, cowok itu menurunkan Viona ke atas kasur.
"Di bilangin tuh nggak usah rewel, " ujar Zayyan datar. "Gue udah bikinin lo sarapan, nanti di makan terus obatnya di minum. "
"Nggak mau, " jawab Viona cepat.
Zayyan sedikit membungkukkan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Viona, membuat cewek itu memundurkan kepalanya, bahkan sekarang, ia sudah menahan napasnya.
"Mau ngapain lo?! " sewot Viona.
"Nurut, atau lo–gue terkam? " lirih Zayyan dengan suara beratnya, Viona hanya diam tanpa menyahut, sungguh ia merasa begitu gugup.
Zayyan terkekeh, lalu menjauhkan wajahnya dari Viona. "Bercanda kelez, nggak usah tegang begitu kenapa, " ujar Zayyan di sertai kekehannya, Viona masih diam sembari menatap tajam kearah suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zayna
Ficção AdolescenteSEBELUM BACA ALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DAHULU:>📌 DILARANG KERAS PLAGIAT!! 📌 note: kemungkinan akan di revisi JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN🙂 ✧○ꊞ○•̩̩͙✩•̩̩͙○♡๑•୨୧ ♡ ୨୧•๑♡○•̩̩͙✩•̩̩͙○ꊞ○✧ "Lo kenapa, senekat ini nolongin gue? Kenapa lo ma...