‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 9 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Kenyataan Pahit-

179 18 1
                                    


🕊HAPPY READING🕊
.
.
.
ˏˋ°•*⁀➷

"SUS! SUSTER! "

Viona berteriak lantang saat dirinya menginjak lantai rumah sakit. Cewek itu terus berjalan menyusuri koridor rumah sakit seraya memapah tubuh Zayyan.

Tidak lama kemudian, dua orang perawat datang menghampirinya, dengan mendorong sebuah brankar.

"Bantuin saya, sus. "

Viona membaringkan tubuh Zayyan keatas brankar, dengan bantuan dari dua perawat tadi.

Setelah posisi Zayyan sudah benar, mereka bergegas mendorong brankar tersebut, suara decitan brankar pun menggema di koridor itu.

"Zayyan, lo harus kuat, gue gak mau lo sampai kenapa-kenapa!" ucap Viona, dengan air mata yang sudah terjun kembali.

Brankar yang membawa tubuh Zayyan pun memasuki ruang UGD, awalnya, Viona ingin ikut masuk, namun di tahan oleh salah satu perawat medis.

"Kak, silahkan tunggu di luar ya, biar kami yang menangani pasien. "

"Saya mohon, berikan yang terbaik ya, sus. "

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin. "

Setelah mengatakan itu, pintu ruangan UGD ditutup dengan rapat, Viona memandangi ruangan itu seraya berdoa di dalam hatinya, untuk keselamatan Zayyan, sungguh ia benar-benar cemas akan kondisi cowok itu.

Viona menghapus jejak air matanya, ia berjalan pergi meninggalkan rumah sakit untuk menemui sekaligus meminta tolong pada seseorang.

Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya Viona sampai di alamat tujuan, ia berjalan kearah pintu rumah di depannya lalu mengetuknya.

"Assalamu'alaikum."

Terdengar suara langkah kaki seseorang dari dalam sana, tidak lama kemudian pintu rumah tersebut terbuka lebar, menampakkan seseorang yang sangat dekat dengan Viona.

"Viona?! "

"Klara." Viona menghamburkan tubuhnya ke pelukan sangat sahabat, ia menangis terisak dalam dekapannya.

Klara melepas pelukan mereka, ia memandang Viona dari bawah keatas, ia begitu terkejut dengan penampilan sahabatnya itu.

Baju sekolah yang kotor, tidak rapi sama sekali, mata yang sembab dan rambut yang sangat acak-acakan, terlihat begitu berantakan.

"Lo kenapa bisa kayak gini, Vio?! " tanya Klara khawatir.

"G-gue habis di culik, " lirih Viona, dengan isakannya.

"Hah?! "

"G-gimana kejadiannya?! cerita sama gue, " pinta Klara.

Viona menarik napas dalam lalu menghembuskan nya, ia mulai menceritakan kronologi bagaimana dirinya di culik, kejadian miris yang menimpa Zayyan, hingga dirinya bisa sampai sini, iya menceritakan semuanya secara detail.

Klara yang mendengar itu pun, langsung menutup mulutnya terkejut, ia tidak menyangka kejadian seperti ini menimpa sahabatnya.

"Tapi lo gak papa kan?! "

Viona menggeleng, "Gue gak papa, tapi Zayyan-dia." ucapan Viona terhenti, ia kembali terisak mengingat keadaan cowok itu.

Klara menarik tubuh Viona kedalam dekapannya, ia mengusap punggu sahabatnya lembut, mencoba menenangkan Viona, ia bisa merasakan apa yang Viona rasakan saat ini.

"Lo yang sabar Vio, gue yakin Zayyan gak akan kenapa-kenapa, dia cowok kuat, " ucap Klara, menyakinkan Viona.

Viona menggeleng pelan, "Ini semua salah gue, Zayyan celaka gara-gara gue ra, dia masuk rumah sakit karena gue. "

ZaynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang