‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 29 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Perjuangan-

70 9 0
                                    

Assalamu'alaikum, lama gak up hehe, nungguin gak? gak juga gpp kok🐣

Kuyy buat para readers tercinta, makasih udah setia nungguin kisah Zayna!!!!! lope sekebon buat kalian💅💜

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK VOTE DAN KOMEN KALIAN YA.

.
.

🕊HAPPY READING🕊
.
.
.
ˏˋ°•*⁀➷

Keesokan harinya Zayyan benar-benar datang ke rumah Salwa. Ia melangkah pelan memasuki pelataran rumah mertuanya itu, matanya fokus memandang seorang perempuan yang tengah menyapu halaman dengan posisi membelakangi dirinya.

"Ona, " panggil Zayyan pelan.

Pergerakan Viona terhenti, ia menoleh kebelakang, sontak matanya melebar kala melihat Zayyan yang tak jauh darinya. Seketika raut wajah cewek itu berubah menjadi datar dengan tatapan tajam yang ia layangkan pada suaminya itu.

Zayyan kembali memanggil nama sang istri sembari melangkah untuk lebih dekat lagi, namun Viona malah melangkah mundur, sejurus kemudian, cewek tersebut melepaskan genggamannya pada sapu dan langsung berlari masuk kedalam rumah, ia menutup pintunya rapat dan menguncinya sebelum Zayyan bisa menggapai benda itu.

"VIONA TOLONG BUKA PINTUNYA, AKU MAU NGOMONG SAMA KAMU! " seru Zayyan sembari mengetuk pintu di depannya.

"Pergi Zay! " ucap Viona dari balik pintu.

"Aku pengen ketemu sama kamu, tolong beri aku kesempatan buat ngejelasin semuanya, Vio. "

"GUE BILANG PERGI ZAYYAN! GUE UDAH PERINGATIN JANGAN MUNCULIN MUKA LO DI DEPAN GUE! PERGI, ATAU GUE GAK AKAN MAU KETEMU SAMA LO LAGI!! " teriak Viona mengancam.

Zayyan begitu terkejut mendengar ancaman itu, ia menggeleng walau Viona tidak bisa melihat hal itu. Dengan langkah berat, cowok itu menyeret kedua kakinya untuk pergi dari sana, hatinya benar-benar sakit mendapat amarah dan kebencian dari orang tersayangnya.

Zayyan berjalan pelan sambil sesekali menoleh ke arah pintu rumah mertuanya itu, namun harapannya pupus, Viona sama sekali tidak keluar atau sekedar memperlihatkan wajahnya lewat jendela.

Di balik pintu, Viona kembali menangis pilu. Ia menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan rasa sakit yang kembali ia rasakan.

ˏˋ°•*⁀➷

Tak mau menyerah, di hari berikutnya Zayyan kembali kerumah mertuanya, ia akan terus berjuang sampai Viona bersedia bertemu dan berbicara padanya, ia harus bisa membawa istrinya itu kembali bersamanya.

Sejak dua jam yang lalu Zayyan berdiri di halaman rumah mertuanya itu, ia masih menunggu Viona yang tidak mau keluar menemuinya. Tak peduli dengan dinginnya angin malam yang menusuk, menembus ke pori-pori kulit Zayyan yang hanya mengenakan kaus tipis. Pandangan cowok itu pun setia menatap ke atas, lebih tepatnya kearah kamar Viona.

Viona sedikit membuka gorden kamarnya, di lihatnya Zayyan yang masih setia dengan posisinya. Jujur hatinya tidak tega dengan cowok yang sekarang masih menjadi suaminya itu, namun hatinya juga masih sakit dengan apa yang Zayyan lakukan. Viona menghembuskan napasnya pelan sembari menutup kembali gorden tersebut.

Ceklek.

Salwa berjalan masuk ke dalam kamar Viona dengan membawa segelas susu di tangannya. Setelah meletakkan susu tersebut di atas nakas, Salwa melangkah menghampiri putri bungsunya itu.

ZaynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang