‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 27 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Healing-

117 9 5
                                    

TINGTONG!

Viona berjalan kearah pintu utama seraya menjawab salam dari seseorang di luar sana, ia membuka pintu tersebut dan langsung melihat Zayyan yang berdiri tepat di depan pintu.

Viona mencium punggung tangan Zayyan lalu mengambil alih tas dari tangan suaminya itu. "Tumben jam segini udah pulang, " ujar Viona

"Pengen pulang cepet, kangen kamu soalnya. "

"Gombal mulu. "

Viona menutup pintu dengan rapat, kemudian membantu Zayyan untuk melepas jas kerjanya. "Kamu bebersih dulu, " suruh Viona

"Siap sayang. "

Sebelum melenggang pergi, Zayyan mengecup kening Viona terlebih dahulu. Cewek itu pun melangkahkan kakinya kearah dapur, berniat untuk membuat makanan.

Setelah selesai bebersih, Zayyan langsung menghampiri Viona yang masih berkutat dengan para masakan di atas meja makan.

"Kita jalan-jalan yuk, " ajak Zayyan tiba-tiba

"Jalan? kemana. "

"Kemana aja, healing gituh, pasti bunek kan di rumah terus. "

"Sekarang? "

"Dua abad lagi. " Zayyan memaksakan senyumnya. "Ya sekarang Ona sayang. "

"Tapi, ini makanannya. "

"Itu simpen di freezer dulu, nanti kita makan di luar, itung-itung kencan ya kan? " ucap Zayyan menaik turunkan kedua alisnya

"Sekarang kamu siap-siap dulu, ini biar aku yang urus. "

Tanpa menjawab ucapan Zayyan lagi, bergegas Viona melangkah ke arah kamarnya. Jujur hati cewek itu begitu senang dengan ajakan Zayyan tadi.

Setelah siap dengan pakaiannya, Viona sedikit mempoles bibirnya dengan lipbalm dan mengenakan celak di kedua matanya.

Dengan langkah cepat Viona menuruni anak tangga lalu berjalan keluar rumah, tak lupa untuk mengunci pintu rumahnya. Viona menghampiri Zayyan yang sudah menunggunya di atas moge sport kesayangannya itu.

"Sudah? " tanya Zayyan

Viona mengangguk cepat dengan senyuman yang merekah. "Naik motor? "

"Iya, biar romantis. " Jawaban Zayyan berhasil membuat Viona salting. "Ayuk."

"Bisa naiknya? "

"Insya Allah bisa. "

Perlahan Viona menaiki motor dengan bantuan dari Zayyan, dann yah, akhirnya cewek itu berhasil duduk dengan aman.

Zayyan menarik kedua tangan Viona untuk melingkar di pinggangnya, seketika parfum Zayyan menyeruak di kedua rongga hidung Viona, ah wangi sekali.

"Jangan di lepas ya, " pesan Zayyan

"iya." Viona meletakkan dagunya di salah satu bahu Zayyan, begitu nyaman

Zayyan melajukan motornya dengan kecepatan sedang meninggalkan pelataran rumah mereka.

Keduanya sangat menikmati perjalanan di sore hari ini, tak jarang Zayyan mengajak Viona mengobrol, bersenda gurau bahkan menggombal. Begitulah Zayyan, di mana-mana selalu saja gombal, mereka sama sekali tidak menghiraukan tatapan iri dari orang-orang yang dilewatinya, ah dunia seakan milik mereka berdua. Jujur buna juga pengen gez, tapi diem ya jangan kasih tau siapa-siapa, ehe.

"Sayang! " panggil Zayyan sedikit mengeraskan suaranya

"Iya? "

"Kamu lebih milih cowok bermobil apa bermotor? "

ZaynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang